Here we go again, baby love. Selamat membaca😘Harry menganga lebar tak percaya. Ia berteriak garang, memerintah siapapun untuk mematikan slide sialan yang sekarang berada di hadapannya. Dengan gerakan cukup cepat, slide berpindah otomatis tanpa bisa dihentikan. Kali ini foto Harry dan Grace tengah berada di atas mobil seolah sedang melakukan blowjob, nyatanya hanya pertolongan yang diberikan Grace ketika membuka sabuk pengaman, selanjutnya foto Harry tengah di pijat oleh Grace dan ketika Harry mencium sekretarisnya itu beberapa hari yang lalu.
Oh Tuhan. Apa yang terjadi? Grace berlari menuju ruang kontrol dengan panik. Buku-buku jarinya memutih dan keringat dingin meluncur di pelipisnya. Ia sangat sadar jika di dalam slide yang disusunnya tidak ada satupun kesalahan, Grace sudah mengecek berpuluh-puluh kali. Demi Tuhan. Ia ingin berteriak dan menangis kali ini. Tamu undangan mulai riuh dan beberapa dari mereka keluar meninggalkan ruang auditorium.
Harry turun dari podium untuk memohon kepada jajaran tamu yang duduk di bagian depan untuk tetap disini, ia mengucap maaf berkali-kali dengan guratan tegangnya. Maria Wilde duduk dengan muka datar di tempat semula dengan tatapan tajam terhadap kumpulan foto yang terpampang. Sedangkan Travis Lovato, pria berkulit hitam yang notabene nya adalah lawan bisnis Harry Styles, terkekeh mencemooh melihat semua hal yang terjadi di depannya.
Keadaan kacau meliputi seluruh auditorium detik itu, membuat Harry semakin murka dan panik. Darahnya mendidih menuju kepala. Seluruh persiapannya telah hancur begitu saja. Bunyi derap langkah kakinya menyatu dengan teriakan ejekan terhadap dirinya yang sengaja di abaikan. Harry menuju control room. Ia menemukan sosok Grace yang tengah membelakangi dirinya, gadis itu mengetikkan berbagai macam kode di atas keyboard dengan jemari yang bergetar.
Plak!
Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Grace. Para anggota staff berteriak histeris menyaksikan tubuh rapuh Grace yang terduduk di lantai. Grace terkesiap tidak percaya, menangkup pipinya yang dijalari rasa panas dan nyeri. Kemudian, masih dalam keterkejutannya, Harry menarik kerah kemeja gadis itu untuk berdiri kembali.
"Ini rencanamu, bukan?!" Harry menampar pipi Grace sekali lagi dengan garang sehingga gadis itu terpelanting ke meja tempat beberapa unit macbook berada.
Harry melemparkan macbook dengan membabi buta. Meneriaki setiap karyawan yang ada di sana.
"Kau?! Manusia tak becus! Enyah dari sini, brengsek!" Harry menendang dan berteriak kepada salah satu teknisi yang sedang membenarkan arus listrik.
"Kesini kau, jalang!" Grace terhuyung dengan telapak tangan masih memegang pipinya yang lebam dan memanas akibat tamparan Harry. Harry menyeretnya entah kemana. Keluar dari control room, meninggalkan ruangan luas auditorium dengan puluhan pasang tatapan mata memandang kepada mereka.
"Setelah semua hal yang kupercayai padamu, kau membalas dengan ini?! Jalang! Kau jalang yang laknat, Gomez!" Harry menyentak dan mendorong tubuh Grace ke tengah-tengah loby perusahaan. Grace berusaha keras untuk bangkit.
KAMU SEDANG MEMBACA
KARMA to LOVE (Harry Styles Fanfiction)
Romance//WARNING!! ADULT CONTENT! 18++: BANYAK KATA KATA KASAR DAN AKAN ADA BEBERAPA ADEGAN DEWASA DISINI. JADILAH PEMBACA YANG BIJAK. TIDAK DISARANKAN UNTUK PEMBACA DIBAWAH 18 TAHUN.// Karma: hasil yang akan didapatkan dari sebuah perbuatan. Setiap orang...