[29] U drivin me crazy, Styles! 🔞

259 26 179
                                    

Here we go again, bestie💜
Selamat membacaa, hope u like this part😘

💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦

GRACE's POV

"Harry..." Nama itu lolos dari mulutku.

Tatapan Harry lekat dan menggoda. Laksana terhipnotis dengan tatapannya yang memabukkan, aku berlama-lama di dalamnya sepanjang beberapa saat. Tubuhnya proposional seperti biasa, otot-otot pada tubuhnya tercetak jelas, tiga kancing kemeja teratasnya terbuka, membuat dada bertatonya terekspos. Aku menduga, sepertinya Harry begitu bangga mempertontonkan tatonya.

Kulihat Harry berbicara dengan dua perempuan seksi yang berada di kanan dan kiri tubuhnya, dan tak sampai sepuluh detik mereka pergi meninggalkan pria british itu dengan wajah kesal sambil melirik tajam ke arahku. Mungkinkah Harry sengaja mengusir mereka agar aku mendekatinya? Damn!

Seperti mendapat sinyal tertentu, aku bangkit begitu saja dari kursi bar dan melangkah mendekatinya. Tatapannya mengabsen tubuhku dari atas sampai bawah, lalu memberikan sebuah kerlingan untuk mencoba menggodaku. Kubalas dengan senyuman miring. Ketika Harry menepuk permukaan sofa di sampingnya, aku patuh dan duduk tepat disebelahnya.

"Ternyata takdir mempertemukan kita disini, Nona Marie." Tutur Harry seraya membentangkan tangannya pada sandaran sofa, seakan mempersilahkanku untuk menghamburkan diri pada dada bidangnya.

"Hm, kurasa begitu." Balasku menjawab pernyataan darinya. Harry melemparkan senyum maut sembari menatapku. Aku berani menjamin jika senyuman sekretaris baruku ini sangat manis.

Jika dilihat dari sedekat ini, Harry benar-benar sangat tampan. Aku mendapati dengan jelas rahang tegasnya, hidung mancung bak perosotan taman kanak-kanak, juga mata hijaunya yang seolah berkelip seperti bintang. Bibirku terbungkam sejenak, menikmati manusia bak karya patung indah yang tengah menatap wajahku lekat.

Mataku bergeser ke arah yang lain, kini mengabsen setiap bagian tubuhnya dari atas sampai bawah, hingga tapa sadar aku meneguk air liur susah payah. Astaga! Kenapa dengan otakku?!

"Kenapa melihatku seperti itu, Grace?" bibirnya melengkung lagi membentuk senyuman, mengabaikan rasa hormat dan sopannya padaku. "Apa matamu terpuaskan karena tubuhku?" cengirnya begitu saja. Sial. Aku tertangkap basah.

Aku menggeleng gugup tanpa mampu menghentikan pandanganku darinya. Bahkan tanpa sadar aku mulai membayangkan tubuh sialan itu berada di bawahku tanpa satu helai busanapun, banjir keringat, dan mengudarakan desahan atas namaku. Fuck! khayalanku mulai berbahaya. Aku harus menyadarkan diri kembali. Tapi sungguh! Tubuhnya sangat menggoda.

"Sentuh jika kau menginginkannya" kata Harry secara frontal. Jemarinya menyentuh rambutku dan mengelusnya dengan lembut. Membuat mataku semakin membola. "Ini tempat bersenang-senang, Grace. Lupakan hubungan kerja kita dan mari nikmati saja." Harry berkata dengan lembut. Sangat berbeda dengan gestur Harry yang sehari-hari aku temui. Namun dalam kalimatnya, aku mendapati sebuah keadaan berat yang mungkin tengah ia alami. Apa mungkin ia begitu tertekan karena ulahku di RMC?

Sebut saja aku gila karena dengan berani menyentuh dadanya tanpa berfikir panjang. Perkataan Harry membuatku mabuk kepayang dan berhasil memancing gairah. Aku merasakan ototnya yang begitu kekar. Perkiraanku, ia sangat telaten dalam merawat tubuhnya hingga menjadi seseksi ini.

Tatapan kami saling terpatri selama beberapa saat, lalu terputus begitu saja sebab ia memejam untuk menikmati sentuhanku. Tanganku semakin bergerilya, turun ke perut dan bergerak melingkar, lalu berhenti tepat di atas pusat tubuhnya. Memutus gerakan secara spontan membuatnya membuka mata dan memberikan tatapan sayu padaku.

KARMA to LOVE (Harry Styles Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang