- 8; Meeting By Coincidence

212 35 13
                                    

Hai, readers!

Terima kasih banyak atas perhatiannya untuk book kaigyu satu ini dan aku masih gugup kalau memikirkan bagaimana cerita ini di kemudian hari 🤧

Bagaimana sejauh ini? Masih penasaran, kah?? Hehe 

Semoga kalian masih bisa menikmati ceritanya meskipun alurnya lumayan cepat.

Selamat membaca!
Semoga harimu menyenangkan! 😘

(Fast Forwarded ⏭)

Kai bergegas menuju lapangan parkir, tempat di mana ia memarkirkan motornya. Sebelum pergi, ia memastikan kembali apa yang harus dibelinya, tertulis dalam daftar belanjaan dalam ponselnya. Sejauh ini, uang dalam tabungannya pun masih tersisa. Masih ada dua minggu lagi sebelum Kai kembali menghubungi Ayahnya. Usai memeriksa daftar belanjanya, barulah Kai menaiki motornya dan menyalakan mesin, lalu bergegas berlalu untuk pergi.

Di tengah perjalanannya, tak ada yang ia pikirkan, selain memperhatikan beberapa kendaraan lalu lalang dari arah pergi dan kembali. Mereka semua tampak sedang terburu-buru, seolah sedang mengejar waktu untuk setiap masing-masing alasan yang berbeda.

Meski seketika ia teringat akan apa yang dilakukannya selama ini bersama Taehyun dan juga Beomgyu—pujaan hatinya. Mungkin sudah beberapa hari berlalu setelah kejadian itu; ketika Kai tanpa sengaja bertemu dengan Beomgyu, lalu pergi ke restoran tteokbokki hanya berdua. Atau bagaimana Beomgyu tersenyum hingga tertawa lepas karenanya. Semua itu terjadi, terasa seperti mimpi.

Tetapi, mungkin Beomgyu pun masih butuh banyak waktu lagi untuk memperbaiki hatinya, karena sempat disakiti oleh seseorang yang tentunya pernah sangat ia sayangi. Kai juga tidak ingin memaksakan segalanya dan membiarkan Beomgyu punya jawabannya sendiri. Bagaimanapun juga, Kai hanya ingin Beomgyu bahagia, meski itu tanpa dirinya sekali pun.

Supermarket siang itu tampak ramai dan Kai sempat berdecak sebal saat melihat beberapa meja kasir penuh. Padahal masih tengah bulan, tetapi kenapa seramai itu? Apakah gaji mereka turun lebih cepat? Entahlah. Tetapi yang jelas, Kai hanya ingin kegiatan belanjanya cepat selesai, lalu ia bisa istirahat dengan tenang di rumah kost. Apalagi ia juga baru ingat, kalau belum makan siang sama sekali. Bisa jadi, dia akan mencari makanan di dalam Mall. Apa boleh buat?

Selama mengitari dan menyambangi tiap rak, Kai beberapa kali memperhatikan ponselnya, menandai semua barang yang sudah ia dapatkan. Sekali lagi, ia hanya butuh beberapa makanan ringan, setelah itu ia bisa mencari makan. Setibanya di salah satu rak, ia tanpa sengaja melihat seseorang yang dapat ia kenali dengan baik. Bahkan membuatnya kebingungan dan berdiam di tempatnya sambil sesekali mencuri pandang.

Choi Yeonjun. Pria tampan yang sedang memakai kaos hitam tanpa lengan dan jeans belel warna biru muda, tampak mendongak dan mengambil sebungkus bola keju. Membolak-balikkan bungkusnya, hanya untuk memberi makan rasa antusiasnya hingga ia benar-benar membawanya dalam genggaman.

Sejujurnya, Kai ingin sekali pura-pura tidak melihat, tetapi rasanya aneh sekali, karena mereka sudah sempat bertemu waktu ia pergi sendirian ke kafe. Yeonjun juga seorang kakak yang begitu baik dan penuh perhatian. Lagi pula, selama tidak ada masalah diantara mereka, apa yang harus ditakutkan?

Maka, Kai menghampiri Yeonjun secepat mungkin, mencegah pria itu meninggalkan tempatnya dan Kai tidak akan sempat menyapa.

"Kak Yeonjun!" sahut Kai, dengan suara yang lantang, meski tak sampai mengalahkan suara musik instrumental yang sedang dimainkan sayup-sayup.

Yours ( Beomkai / Kaigyu )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang