Winter in December

256 46 13
                                    

Jihyo turun dari ranjang masih dalam keadaan mengantuk. Ia menarik kedua tangannya ke atas melenturkan seluruh otot tubuhnya. Ia melihat ke jendela luar dan ternyata matahari sudah nampak dengan jelas. Rasanya nyaman sekali bisa tidur sepuasnya tanpa harus memikirkan hal lain dan tidak perlu dibangunkan oleh alarm.

Jihyo keluar dari kamarnya dan melihat seorang gadis berambut pendek pirang sedang membelakangi dirinya di counter dapur.

"hey jeong" sapa Jihyo masih mengantuk.

"oh, hey ji"

"kau lagi apa?" tanya Jihyo.

"aku lagi membuat sarapan" jawab Jeongyeon tanpa mengalihkan perhatian dari yang ia lakukan.

"oh"

Jihyo menarik kursi makan dan duduk di sana. Ia menyenderkan kepalanya pada satu tangan kembali memejamkan matanya. Jeongyeon yang tidak lagi mendengar Jihyo akhirnya membalikan tubuhnya.

"aigoo, enak sekali hidupmu seperti tuan putri. cepat bantu aku di sini" ucap Jeongyeon.

"sebentar dulu kali, aku masih ngantuk" ucap Jihyo masih memejamkan matanya.

"gak ada gak ada, cepat cuci muka"

"haish"

Jihyo dengan sebal langsung bangkit dari duduknya menuju kamar mandi sementara Jeongyeon yang melihatnya tertawa kecil.


-


"Jihyo!"

"iya sebentar!" teriak Jihyo dari kamarnya.

Jeongyeon saat ini sedang berdiri di depan pintu keluar menunggu seorang gadis yang dipanggilnya tadi. Tidak tau apa yang ia lakukan tapi Jeongyeon sudah bosan menunggu. Dasar perempuan. Eh, dia kan juga perempuan.

"ayo berangkat"

Jeongyeon menoleh ke arah sumber suara dan ia langsung terpaku melihat seorang gadis yang tinggal seatap dengannya itu berjalan mendekatinya. Ia seperti biasa mengenakan jaket tebal tapi kali ini ia mengenakan syal yang melingkar di lehernya. Itu sudah cukup membuat senyum di wajah Jeongyeon.

"sampai kapan kau akan menatapku terus Jeongyeon-ssi?" tanya Jihyo dengan senyum jahilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"sampai kapan kau akan menatapku terus Jeongyeon-ssi?" tanya Jihyo dengan senyum jahilnya.

Ucapan Jihyo lantas langsung mengembalikan kesadaran Jeongyeon.

"a-ah, ayo berangkat" ucap Jeongyeon berusaha tidak gugup.

Mereka berdua keluar dari penginapan mereka. Hari ini mereka tidak menggunakan mobil karena Jeongyeon mengajaknya ke suatu tempat di belakang penginapannya. Entah apa yang ingin ia tunjukan tapi Jihyo hanya mengikutinya saja.

Mereka berdua berjalan ke belakang penginapan mereka dan akhirnya mereka bertemu dengan jalan setapak yang dikelilingi oleh banyak pohon. Jihyo memberhentikan langkahnya yang membuat Jeongyeon ikut berhenti.

December | JeonghyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang