Hari ini sudah menunjukan tanggal 31 yang artinya malam ini adalah malam terakhir dalam tahun dan besok adalah hari pertama di tahun selanjutnya. Seluruh orang yang ada di belahan dunia ini sudah siap merayakan pergantian tahun dan itu sudah menjadi tradisi.
Sekarang sekitar lima jam sebelum tengah malam. Jeongyeon dan Jihyo juga merayakan tahun baru mereka dengan sederhana di penginapan karena jalanan masih ditutupi salju dan mereka tidak bisa ke tempat lain. Jadi mereka memutuskan akan memasak makanan yang banyak dan yang mereka suka untuk hari ini.
Saat ini Jeongyeon dan Jihyo masih disibukan dengan urusan dapur. Mereka memakan waktu yang cukup lama untuk memasak karena mereka memasak banyak. Mereka membagi tugas mereka agar semuanya cepat selesai. Setelah semuanya selesai mereka memindahkan makanan yang sudah mereka masak ke dalam mangkuk dan piring. Makanan yang sudah mereka siapkan lalu mereka rapihkan di atas meja makan. Setelah semuanya siap mereka duduk saling berhadapan dan mulai makan.
Makan malam mereka seperti biasa diselingi oleh obrolan dari mereka berdua. Dan tentu saja tak lengkap jika mereka tak saling bercanda dan berisik bahkan saat makan.
"tau gak sih, tahun baru begini aku jadi keingat dengan temanku di rumah" ucap Jeongyeon sambil memasukan nasi ke dalam mulutnya.
"ku kira kau gak punya teman makanya kau liburan sendirian" canda Jihyo.
"enak saja, tentu saja aku punya. biasanya kalau malam taun baru seperti ini teman Jepang ku pasti mengajak ku untuk mentraktirnya"
"ehh!? kau punya teman dari Jepang?" ucap Jihyo tak percaya.
"haha, iya. dia roomateku saat aku masih di universitas dulu dan sampai sekarang kita masih sangat dekat"
"aku juga punya teman dan saat ini dia sedang dekat dengan orang Jepang. kok bisa aja ya punya teman dari negara lain, aku aja tidak haha"
"ya begitulah, banyak orang yang datang dan pergi pada kita. dan diantara mereka yang datang ada yang menetap dan itu adalah orang yang tepat untuk kita. dipertemukan dengan orang yang tepat tidak mengenal apapun. bahkan orang itu bisa saja dari orang yang asalnya sangat jauh" ucap Jeongyeon.
"gak usah sok ngomong seperti itu deh Yoo Jeongyeon. sesama orang Korea aja gak ada yang mau denganmu"
Jeongyeon yang mendengar itu langsung melempar nasinya pada Jihyo sementara Jihyo menertawainya.
"tapi kau benar juga, aku jadi mulai merindukan keluarga dan temanku. apalagi ponselku mati jadi aku tidak bisa tau kabar mereka" ucap Jihyo.
"apa kau mulai merindukan tunanganmu?"
"sialan kau" Jihyo melempar nasinya pada Jeongyeon. "well, walaupun begitu dia tetap saja tunanganku, aku pasti merindukannya"
Jeongyeon hanya mengangguk paham dan mengalihkan topik pembicaraan yang lain sebelum Jihyo kembali bersedih mengingat itu lagi.
Mereka melanjutkan makan malam dan obrolan mereka. Pasti ada saja obrolan yang mereka bicarakan dan mereka seperti tak pernah kehabisan topik. Sebenarnya bukan cuma hari ini, tapi di hari sebelumnya mereka juga selalu mengobrol sampai larut malam. Mereka sama sekali tidak pernah bosan melakukan itu.
'drrt, drrt, drrt'
Ponsel Jeongyeon berdering di sebelahnya tapi Jeongyeon membiarkannya tak terjawab setelah melihat siapa penelponnya.
"kenapa gak diangkat?" tanya Jihyo, mereka sudah selesai makan sedari tadi.
"spam call doang, gak penting" jawab Jeongyeon.
"oh iya, jam berapa sekarang?"
"jam sebelas," jawab Jeongyeon setelah melihat jam di ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
December | Jeonghyo
FanfictionBertemu dengan orang yang tepat adalah hal yang kita inginkan. Tapi jika bertemu di waktu yang sangat tidak tepat, kita harus bisa merelakan orang itu pergi. Kita hanya bisa berharap kapan waktu yang tepat itu akan terjadi lagi. Atau bahkan waktu ya...