05

11.5K 1.3K 55
                                    

"Sudah merasa tenang ?" Tanya Bram sembari mengusap-usap pelan punggung Aris.

"Hm, terima kasih.. maaf aku tiba-tiba menangis, hanya saja aku tidak kuat menahannya lagi" kata Aris.

"Iya tidak apa-apa, jangan paksakan diri mu untuk tetap kuat.. sesekali menangis agar perasaan mu lega" Bram tersenyum lembut.

Aris membalas senyuman Bram.
"Terima kasih banyak mas, Ah iya.. aku lupa membalik tanda buka!" Aris segera membalik tanda buka toko.

Aris berjalan kembali ke meja kasirnya.
"Mas mau beli buku lagi ?" Tanya Aris.

"Bukan, lebih tepatnya aku mau membayar buku kemarin.. " Bram mengeluarkan dua lembar uang berwarna merah pada Aris.

".. ini ambil lah"

"Tidak apa-apa mas, aku ikhlas memberikan buku itu" kata Aris.

"Aku juga ikhlas membayarnya lagi.. anggap saja ini bagian dari gaji mu"

"Tapi-"

"Sstt... Sudah ya, tak perlu kembalian.. semua untuk mu" Bram mendorong uang tadi pada Aris.

Aris tersenyum tipis.
"Terima kasih banyak"

"Tidak jadi masalah" jawab Bram yang ikut senang saat melihat senyuman Aris.

"Oh iya.. kunci mobil mas Bram..!" Aris merogoh kantong celananya lalu menaruh kunci mobil Bram di atas meja kasir.

"Maaf ya mas, mobilnya tidak ku bawa pulang.. aku tidak bisa memakai mobil, aku biasanya memakai motor"

"Tidak apa-apa dek Aris, terima kasih sudah menjaganya"

"Iya mas" Aris mengangguk pelan.

Setelah bicara dengan Aris, Bram memutuskan pergi dari toko buku tersebut. Dia mengendarai mobilnya menuju suatu tempat yang ternyata rental mobil.

"Koh, terima kasih ya !" Bram melempar pelan kunci mobilnya pada pria paruh baya yang berdiri tidak jauh dari Bram.

"Sama-sama pak Bram"

"Uangnya sudah masuk kan ?" Tanya Bram.

"Iya, dari malam tadi sudah masuk" jawab pria ini.

"Bagus lah, aku pergi dulu" Bram berjalan keluar dari tempat itu menuju mobilnya yang terparkir di halaman rental.

Pria paruh baya ini mengelengkan kepalanya saat melihat Bram masuk ke dalam mobil sport mewahnya kemudian melaju pergi.

"Apa yang dia pikirkan ? Punya mobil bagus malah menyewa sedan tua.. Ck, Ck...aku tidak mengerti pikiran orang kaya" gumam pria paruh baya ini.

Bram Priamadja, anak pertama dari keluarga Amadja. Salah satu dari pengusaha sukses yang menduduki kursi direktur utama di usia mudanya.

Pria alpha ini tidak tertarik akan kehidupan cinta tapi setelah tidak sengaja bertemu dengan Aris di toko buah, Bram pun mencari tau tentang pria muda ini dan mendapati Aris bekerja di sebuah toko buku.

Melihat bibit bebet Bram, Bram takut Aris merasa tidak nyaman padanya jadi lah Bram merahasiakan identitasnya, Bram menyamar sebagai pegawai marketing juga sengaja menyewa mobil sedan agar Aris tidak menjauh darinya.

Lebih lagi Bram ingin menguji Aris, apa Aris akan tertarik pada pria yang berpenampilan sederhana ?

.
.

Bersambung ...

(Tamat) Second Choice (ABO 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang