Sesampainya di rumah sakit, Aris langsung menjalani berbagai tes. Dia bahkan berkonsultasi dulu bersama dokter terbaik di rumah sakit tersebut.
Saat dokter tengah mengecek tubuh Aris, dia terkejut saat tau Aris tengah mengandung.
"Ini akan sangat beresiko.. Tidak, kita batalkan semua ini!" Dokter mengelengkan kepalanya.Grep.
Aris meremas lengan dokter."Tolong jangan di tunda, kalau memang cocok.. aku akan mendonorkan satu ginjal ku untuknya"
Dokter menyentuh tangan Aris.
"Tuan, aku tidak bisa menjamin janin di perut mu akan bertahan.. ini operasi besar"Aris semakin erat meremas tangan dokter, air matanya berjatuhan.
"Aku tau bayi ku penting tapi mas Bram.. hiks.. aku tidak bisa kehilangan dia, jadi ku mohon.. kalau memang cocok, selamatkan mas Bram ku"Dokter wanita ini langsung memeluk Aris.
"Sebagai seorang dokter hal ini pun melukai perasaan ku tuan, kalau memang ini keputusan final maka kita perlu berdiskusi juga dengan dokter kandungan.. kami akan melakukan dua tindakan operasi sekaligus"Aris mengangguk.
"Apapun itu, aku akan melakukannya asalkan mas Bram selamat"Dokter menghela nafasnya berat.
'Hah.. ya ampun' dadanya ikut sesak saat mendengar tangisan Aris tapi dia tetap harus bersikap profesional.Setelah menyelesaikan serangkaian tes, Aris harus menunggu beberapa hari lagi. Selama di ruang perawatan, Aris selalu di kunjungi oleh dokter wanita itu.
Dia mencoba memberi Aris semangat.
"Baik, bagaimana perasaan mu saat ini ?" Tanya dokter.Aris tersenyum.
"Semua baik dok" jawab Aris.Dokter duduk di dekat Aris.
"Karena kamu tidak bertanya, maka akan ku jelaskan kenapa pasangan mu mengalami gagal ginjal .. "Dokter menatap Aris.
".. dia terlalu banyak mengonsumsi obat penambah stamina dan yang ku tau dari sekretarisnya dia kurang istirahat karena pekerjaan yang menumpuk tapi faktor utama adalah obat, dia sudah mengonsumsi obat tersebut sejak dia mengambil alih kursi direktur.. ginjalnya tidak mampu lagi menyaring obat tersebut dan berakhir menjadi racun, dia tidak tau hal itu karena dia jarang cek kesehatan, saat sudah fatal baru lah dia tau tapi semua sudah terlambat" jelas dokter.Aris baru ingat kadang Bram memang menyentuh kepalanya seperti menahan sakit tapi saat Aris bertanya dia selalu menjawab dia baik-baik saja.
Aris menyesal tidak menyuruh Bram segera memeriksa kesehatannya. Melihat wajah sendu Aris, dokter ini mengusap pelan pundak Aris.
"Ini bukan salah mu, jangan menyalahkan diri sendiri.. hm ?"
Aris mengangguk pelan.
Dokter beranjak dari posisi duduknya.
"Aku harus pergi ke ruangan lain, hasil tesnya keluar nanti malam.. akan ku kabari sesegera mungkin""Baik dok, terima kasih"
"Hm, tetap semangat ya"
Aris tersenyum membalas kata-kata dokter ini.
Saat dokter tadi sudah keluar.
Aris mengusap perutnya.
"Kalau kamu memang kuat, tetap lah bertahan untuk Daddy mu .. kalau tidak segera lah datang lagi ke dalam perut papa ya sayang, untuk sekarang mari selamatkan Daddy mu dulu".
.Bersambung ...
KAMU SEDANG MEMBACA
(Tamat) Second Choice (ABO 18+)
RandomBercerita tentang kehidupan Aris dengan jenis kelamin keduanya omega, dia baru saja menikah tapi kehidupan pernikahannya tidak seindah bayangan Aris.