ii. selamat pagi, para pejuang danus.

1.7K 146 14
                                    

    awal September yang tidak terlalu bagus, sebab rintik mulai turun di pagi hari dari senabastala kota hujan ini, rintik nya yang terjatuh ke rerumputan membuat bau khas mulai tercium

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

awal September yang tidak terlalu bagus, sebab rintik mulai turun di pagi hari dari senabastala kota hujan ini, rintik nya yang terjatuh ke rerumputan membuat bau khas mulai tercium.

beberapa mahasiswa juga mahasiswi mungkin hari ini akan hanya nitip absen doang, dan beberapa yang mengharuskan dirinya ke kampus untuk sekedar ketemu dosbing, menyerahkan tugas-tugas dan lain nya terpaksa menerobos hujan.

Tak terkecuali juga dengan para empat anak manusia yang kini menginjak kakinya di lorong yang sepi karna mungkin ini sudah saat nya jam kelas di mulai tapi pejuang danusan ini tak gentar untuk mencapai target karna sebentar lagi ada kegiatan yang mengharuskan dana terkumpul sesuai deadline.

"danusan tuh lebih enak buka jasa boyfie or gf rent gasi?, bosen gua tiap hari jualan nya bolu mulu" muka masam Asya yang sendari tadi nampak karna melihat Tupperware berisi bolu coklat nya itu tidak ada yang mampir untuk membeli.

Reya pun terkekeh mendengar nya "jasa sleep call lebih oke gasi?, jualan barang ga laku lebih sabi jualan jasa"

"Yang salah sih kita, kenapa mau masuk BEM, cape juga lama-lama tiap hari rotasi nya danusan mulu kalau ga laku kita yang nalangin tekor sama untung lebih banyak tekor" keluh Wintan.

Sementara satu-satunya nya lelaki di antara mereka hanya memijat kepalanya pusing "ini satu pun diantara kita ga ada yang laku gitu?"

Mereka berempat bertatapan bergantian, dan keempat nya mengeleng sebagai jawaban satu sama lain.

Raka pun rasanya ingin berteriak, sudah muak kalau setiap hari rasanya harus terus nombokin danusan ini "tagihan shopee pay latter gua belum kebayar gara-gara nombokin ini danusan mulu mana denda nya sehari tiga puluh ribu, lu bayangin ini udah hari ke lima yang tandanya seratus lima puluh ribu kalau gua mau bayar semua sama denda, belum lagi nalangin danusan"

"kita bisa kasih ide lain ga sih sama kahim?, ka jennath sama abang lo tuh win wakahim"

Wintan yang mendengar saran dari Reya itu pun hanya menghela "setiap hari gua selalu ngomong sama bang dama buat cari Inovasi lain daripada jualan bolu, anak kampus juga udah eneg liat nya ah jangan kan anak kampus sekarang bau semua bolu eneg buat gua gara gara tiap hari liat nya bolu, donat kalau nya risol sama lontong"

"udah udah, gua saranin lo bilang ke bang dama deh biar nyampe ke bang jennath kalau kita jual jasa aja daripada barang" ucap Asya sesuai keputusan awal, dan mendengar itu Raka dan Reya pun mengaguk setuju.

"ah bang dama sibuk sama aspirasi, sibuk demo, sibuk kritik sana sini udah dia mah wakahim ga di anggap percuma urusan sama dia ujung ujung nya bahas politik bukan danusan" ucap Wintan yang sudah khatam luar dalam sifat kaka nya itu, dama.

Raka pun terkekeh "udah sih, langsung ke ka jennath aja"

Baru saja membicarakan perihal jennath juga Dama kedua nama yang dikenal sebagai kahim dan wakahim itu berjalan bersama menuju ke empat ade tingkat mereka yang juga anggota himpunan ini.

[✓] Lokawigna | WinRinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang