Setelah memikirkan banyak alasan dan membatalkan janji dengan Wintan, Reya juga Asya. akhirnya kini pukul 9 malam Raka tiba di tempat yang tadi dia janjikan yaitu rooftop di warung kang Asep yang sebenarnya ini jatuh nya lebih ke cafe dengan nuansa klasik yang berfokus pada motor-motor tua yang jadi penghias di cafe tersebut.
Raka melihat sekeliling rooftop yang baru ada Haekal disana, dengan perlahan Raka pun duduk di sebelah Haekal yang sedang menghisap batang nikotin tersebut sembari memainkan ponsel nya.
"masih pada belum datang?" tanya Raka yang sudah duduk.
Haekal pun sedikit terkejut lalu ia menaruh ponsel nya "oi rak kapan datang?, iya nih yang lain belum pada datang."
"oalah belum pada datang, gua baru tadi, lo rajin amat datang duluan dari tadi?"
"dari jam lima malah"
Mata Raka pun membulat karna terkejut "gila?, rajin bener"
Haekal pun terkekeh dibuat nya, melihat Raka yang terkejut itu sangat lucu dimatanya "gabut di kosan, jadi ngegame deh disini lumayan wifian"
Raka pun hanya mengaguk paham, dan akhirnya terdiam juga karna tidak tau juga apa topik yang akan dia bahas untuk melanjutkan perbincangan nya denga Haekal.
"ngudud ga rak?"
Raka pun menoleh kembali pada Haekal "jarang sih, tapi boleh lah"
"Rokok lo apa emang?"
"Esse biasanya, tapi jarang paling kalau lagi sendirian di kosan terus bengong ya gua ngudud"
"ga nanya sih, cuman nanya rokok lo doang apa" gurau Haekal, Raka pun mengeluarkan raut wajah kesal nya.
ini lelaki, baru pertama kali mengobrol udah memberikan kesan buruk sebagai teman nongkrong, memang paling aman kalau Raka main nya sama Wintan, Asya juga Reya.
"sialan" dengus Raka yang terpancing emosi.
Sementara Haekal malah tertawa melihat raut kesal dari Raka "bercanda, maaf kalau baper AHAHA nih Marlboro mau ga?"
Melihat Haekal yang menyodorkan kotak rokok tersebut membuat Raka mengaguk dan mengambil satu batang rokok "boleh deuh lur, bagi hiji nya"
"sok atulah ambil" ucap Haekal kembali menaruh rokoknya dan kemudian menghisap batang nikotin itu kembali.
Raka pun terdiam, ia bingung dimana korek nya dan akhirnya ia mengambil korek yang ada di meja namun saat di pantik korek itu hanya percikan api yang keluar, dan saat melihat cairan gas di dalam nya ternyata habis "gada korek lagi lur?" tanya Raka.
Haekal pun nampak mencari korek bahkan sampai pada sakunya ia tak menemukan apapun "gada euy, pake rokok gua Weh di pancing" katanya.
Lalu rokok di mulut Haekal tiba-tiba dimajukan olehnya "rokok lo selipin di bibir lo"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Lokawigna | WinRina
Fanfictiona winrina fanfiction, Indonesia au ; warn gxg content. "mantra guna-guna untuk menjadi manusia yang berguna" Karna sebagian kita terikat bukan karna perasaan terlebih dahulu, tapi persamaan atas apa yang terjadi. © lokarasi, 2O22