Chapter Six : It's All Done

1.2K 183 23
                                    

Dua hari sudah berlalu sejak Mika menginap di rumah Harsa dan Raina, sekarang Harsa tengah memarkirkan mobilnya di cafe tempatnya dan Jaden akan bertemu. Soal masalah Jaden dan Mika, Harsa sama sekali belum tahu sampai saat ini. Jadi Jaden mengajaknya bertemu untuk mendiskusikan hal ini? Bisa jadi.

"Oi." Harsa memanggil Jaden yang sedang fokus dengan ponselnya, terlihat sedang membalas pesan. Pesan dari siapa, entah.

"Eh, cepet juga lu." Jaden langsung memanggil pelayan untuk memesan sesuatu untuknya dan Harsa.

"Iya, diusir sama istri terus, yaudah mau ke mana lagi." keluh Harsa berpura-pura jengkel.

Jaden terkekeh, "beruntung masih bisa gitu sama Raina, Sa."

Harsa langsung memusatkan perhatian sepenuhnya pada topik kali ini. "Kenapa lu?"

"Biasa." Jaden menunduk.

"Jadi Mika nginep karena lagi ada masalah sama lu?"

Jaden mengangguk.

"Nyokap gua, Sa.."

Harsa menyenderkan dirinya ke sofa cafe sambil memijat pelipisnya. "Kenapa lagi sih? sori ya, tapi mau berapa kali lu sama Mika berantem cuma karena nyokap lu yang nyari gara-gara terus?"

"Emang ngapain lagi nyokap lu?" tanyanya kemudian.

Jaden terlihat frustrasi. "Dia masih bawa-bawa Anin, sampe Mika dibandingin sama Anin, Sa. Dibilang lah Mika nggak bisa apa-apa."

"Wah gawat tuh.." komen Harsa tak habis pikir dengan omongan ibu dari sahabatnya.

"Terus katanya kalo gua nikah sama Anin dari dulu, mungkin dia udah punya cucu sekarang. Mika belum bisa ngasih gua keturunan dari taun lalu tapi ga apa-apa, dia udah cukup buat—"

Tunggu.

"Hah?" Harsa benar-benar terkejut sekarang.

"Nape?"

"Lah lu belom tau?! MIKA KAN UDAH HAMIL ANJING!" teriak Harsa panik.

Jaden menganga, terlihat jauh lebih frustrasi dari waktu tadi.


Sekarang Jaden dan Harsa berniat untuk kembali menuju rumah Harsa, Jaden mau menyelesaikan semuanya dengan Mika, ia benar-benar clueless bahwa istrinya sedang mengandung.

Sepanjang perjalanan Jaden hanya mengusap wajahnya tanda ia stres. Bagaimana bisa ia bertengkar dengan istrinya yang sedang hamil? Bahkan ia sendiri ingat ia sempat membentak Mika saat itu. Dirinya sungguh kacau sekarang.

Harsa yang prihatin dengan Jaden membuka suara. "Gua kaget juga Jad, gua kira lo tau. Kayaknya emang Raina juga ikutan sembunyiin masalah ini sama gua."

Jaden terdiam awalnya, tapi akhirnya bersuara. "Gua salah banget Sa.. rasanya mau peluk Mika banget. Gua yakin dia sakit hati banget kemaren."

"Emang kalian kenapa ikutan berantem?"

"Dia udah ga tahan sama nyokap jadi minta pisah. Gua jelas ga mau, terus debat sampe akhirnya gua emosi, malah bawa Anin."

"Goblok."

"Emang."

"Yaudah nanti selesain baik-baik." final Harsa, dan Jaden mengangguk.

Harsa dan Jaden turun dari mobil dan langsung menuju ke dalam rumah. Berbeda dengan Harsa, Jaden berjalan dengan tegang.

"Udah ga usah tegang-tegang amat, lu masuk, omongin apa yang lu pengen omongin sama Mika, terus jangan lupa minta maaf." kata Harsa menenangkan. Jaden lagi-lagi hanya mengangguk.

Harsa dan RainaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang