Wajahnya dibalut pasir putih dan kerang berwarna warni
Sedang duduk santai menggunakan bikini kecilnya yang sudah sempit
Lelaki bersorak sorai, untuk dirinya yang seksi
Wajah bulat, dengan topi pantai.
Lelaki lain hanya melihatnya saja dan menggeleng
Betapa mulianya perempuan itu
Rela dengan gratis memamerkan baju bikini nya
Hingga wajahnya dan bibirnya lebam karena sinar matahari.
"Mbak? Punggungnya indah boleh ku sewa, lima ratus perak sepertinya cukup
Sungguh mulia kamu, sudah mau menyewakannya padaku
Wanita itu lalu berjemur di punggung lelaki itu, punggung mereka saling bersentuhan.
Tiba-tiba seorang lelaki datang dan mencaci nya, karena murah
"Murah sekali anda, sini saya bayar mahal, wajah sudah bak bidadari, ternyata hanya segitu saja"
Perempuan itu berdiri, wajahnya geram
Tangannya menyambar pipi lelaki itu cepat.
Secepat kilat, lelaki itu sudah menghilang
Yang tersisa pantai kosong dan bertuan
Dan perempuan itu menggigil, ingin mengenakan pakaiannya
Yang ternyata bikini mahalnya sudah menghilang dari balutan badannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernah Menjadi Lautan Rindu
PoetryTerkadang merindu saja belum cukup, mau sebanyak buih di laut pun perlu aksi juga, aksi pun belum tentu membuatmu mendapatkannya.
