Botol kopi itu sedang berdiri dengan tegak dimeja yang sedikit bergelombang
Tanpa isi, sudah kosong
Tadi ada pencuri yang menghabiskannya
Padahal kopi ini sangat langkaTiap hari aku yang merawatnya dengan baik, memberikannya nasehat
Memberikannya pupuk, lalu mengairinya, saat dia sedih aku yang menghapus air matanya
Kopi ini sudah seperti anak ku sendiri
atau adik ku sendiriEsoknya aku kembali menyeduh yang baru, modusnya sekarang berbeda
Ia menukarnya dengan kopi kw yang bukan buatanku
Kali ini aku hanya bisa bersabar walaupun bijinya sudah habis
Karena dua insiden ituEsoknya aku mulai merawat dan menanam yang baru
Aku perlakukan lebih spesial seperti biasanya
Tiba saatnya ia menjadi kopi dan kembali kuseduh
Tapi rasanya sudah berbeda, sulit ku cerna dan sedikit hambar walau sudah banyak gula
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernah Menjadi Lautan Rindu
PoetryTerkadang merindu saja belum cukup, mau sebanyak buih di laut pun perlu aksi juga, aksi pun belum tentu membuatmu mendapatkannya.