Rommy sangat bosan dengan materi yang diajarkan Pak Rudi, sesekali ia menunduk dan tiba-tiba terfokus ke salah satu kancing bajunya, ada sesuatu yang mengkilau dan menjuntai dikancing nya.
Perlahan Rommy raih, dan diamatinya dengan baik-baik. Juga berusaha mengingat untuk mencari tau siapa pemiliknya.
"Punya siapa ya?" Pikir Rommy.
"Kok bisa ada gelang cewek dibaju gue?" Rommy berusaha keras mengingat.
"Wahh.. keknya nih punya cewek yang tadi" terbesit diingatan Rommy.
"Udah lah nanti gue balikin aja" Rommy bergegas menyimpan kesaku nya.
Kringg... kringg... kringgg...
Bel istirahat berbunyi."Kantin yok rom" ajak Fero kepada Rommy.
"Yo laah.." sigap Rommy.
Seperti biasanya semua anak-anak ramai dan memenuhi kantin.
"Eh rom , lo gak pesan makan ya?" Tanya Bagas yang sembari mengunyah makanannya.
"Iya rom diam diam aja lo dari tadi kenapa sih? Mikirin cewek nih pasti" gurau Fero.
"Kek nya ada yang punya target baru nih" sindir Bagas.
"Diem lo pada!" Ketus Rommy.
Rommy terus-terusan menggenggam gelang yang ditemukannya itu, dan terus memandanginya.
"Wuiissh! Gelang siapa tu Rom" ujar Bagas yang menengok ke arah Rommy.
"Bukan siapa-siapa kok" Bagas bergegas menyimpannya kembali ke saku.
"Eh gaees! Gue gabung ya" ucap Jenny kepada Rommy dan teman-temannya.
"Yo silahkan, makan makan" jawab Bagas.
"Eh mana temen lo satu itu?" Tambah bagas bertanya kepada Jenny dan Lita.
"Iya nih tumben gak ada ketuanya, ya kan gas" Sahut fero seraya tertawa.
"Tau tuh gak selesai-selesai keknya hukumannya" jawab Lita.
Jessica dari kejauhan yang menampaki teman geng nya sedang bersama Rommy dan kawan-kawan pun sangat senang karena itu berarti dia juga akan ikut bergabung disana.
Dengan cepatnya Jessica merapikan baju dan rambutnya agar bisa tampil sempurna dihadapan Rommy.
"Hai Rom" ucap Jessica dengan langsung meraih lengan Rommy.
"Ih apaan sih lo" tepis Rommy.
"El mau pesan apa?" Tanya Jihan yang juga ada dikantin tersebut bersama Elina.
"Kek biasa aja han" jawab Elina.
"Oke bentar ya ku pesen dulu" ujar Jihan berlalu.
Elina mengangguk dengan senyumannya.
Rommy yang menampaki Elina juga ada dikantin yang sama, bergegas untuk menghampirinya.
"Awas, minggir lo" ketus Rommy kepada Jessica yang menghalangi jalannya.
"Ih! Nyebelin banget sih" kesal Jessica.
Rommy menghampiri Elina dan duduk dihadapannya.
"Hai.." sapa Rommy.
"Hai.." jawab Elina.
"Gue kesini cuman mau balikin ini, punya lo kan ya ?" Tanya Rommy seraya menunjukkan gelang yang ditemukannya.
"Oh astaga, gelangku" Elina baru menyadari bahwa gelang yang ia miliki tidak ada.
"Makasih yaa" ucap Elina seraya mengambil gelangnya ditangan Rommy.
"Iya sama-sama, sini gue pakein sekalian" tanpa persetujuan Elina, Rommy meraih tangan Elina dan memakaikan gelang tersebut.
"Eh" Elina terkejut atas perlakuan Rommy kepadanya.
Sembari Rommy memasangkan gelangnya, pandangan Elina tidak lepas dari paras rupawannya Rommy. Dan ya! Rommy memergoki Elina yang tengah memandanginya, yang berusaha untuk mengalihkan pandangannya.
"Udah.." Rommy tersenyum.
"Eh ada lo Rom?" Tanya Jihan yang datang dengan membawa makanannya.
"Enggak kok, ini gue mau balik ke temen-temen gue" Rommy beranjak.
"Ngapain dia disini el?" Tanya Jihan sambil mengaduk makanannya.
"Gak ngapa-ngapain kok, udah ayo makan" Elina mengalihkan pembicaraannya.
****
Waktu pulang sekolah sudah tiba.
"Yok el bareng kedepan" ajak Jihan kepada Elina.
"Duluah deh han, aku selesaikan ini dulu bentar" jawab Elina.
"Ya udah deh, bye el.." Jihan beranjak keluar lebih dulu.
"Bye.." sahut Elina.
Setelah selesai Elina segera beberes dan bergegas untuk pulang karena ia tau Pak Nardi pasti sudah menunggunya. Akibat tergesa-gesa ia tak sengaja menabrak seseorang dan untung saja ia tidak terjatuh. Karena seseorang itu berhasil menangkapnya. Dan seseorang itu adalah Rommy.
"Aaaa..." teriak Elina.
Damn! Kedua mata mereka saling bertemu, semakin lama semakin dalam dan tak terbendung rasanya.
"Ciye.." ucap anak-anak lain yang juga melintas koridor tersebut dan seketika membuat Elina dan Rommy menjadi salah tingkah.
"Emm maaf yaa" ucap Elina dengan pipi yang sedikit merona.
"Gakpapa kok santai aja" jawab Rommy.
"Ya udah kalo gitu aku duluan yaa" tambah Elina.
Rommy hanya menggangguk dengan senyumannya.
Ketika Rommy ingin beranjak namun langkah kakinya tertahan karena ada yang mengganjal diujung kakinya.
"Apaan nih" Rommy menunduk untuk meraihnya.
"Handphone siapa nih?" Rommy membolak balikka ponsel tersebut.
Ketika kunci layar menyala, terpampang walpaper milik Elina. Ya! Itu adalah ponsel Elina yang terjatuh.
"Elina?" Rommy memandangi layar ponsel yang ditemukannya.
Jangan lupa vote dan comment yaa
Selamat membaca dan semoga suka ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH DARI ELINA
Teen FictionElina Fani Rinaldi, murid terfavorite dan terpopuler di SMA Pelita Bangsa. Ya! Elina memiliki kepandaian yang menjadikannya salah satu murid terpintar dikelasnya, dan Elina juga selalu menjadi andalan dalam meraih prestasi di berbagai lomba maupun o...