4. Terjadi sesuatu

47 51 24
                                    

Tanpa pikir panjang Rommy memutar balik kemana Elina berada.

"Elina.." panggil Rommy.

"Rommy?" Elina terkejut.

"Kenapa pak mobilnya?" Rommy turun dari motornya dan menanyakan kepada Pak Nardi.

"Ban nya bocor den" jawab Pak Nardi.

"Oh.. kalau gitu lo bareng gue aja el" Rommy memawarkan.

"Eng.. gak usah deh rom, aku pesen ojol aja" tolak Elina.

Elina nampak sedikit gugup. Ya bagaimana tidak ia sangat tidak terbiasa dalam kondisi seperti ini, ajakan Rommy adalah kali pertamanya bagi Elina ketika dekat dengan cowok.

"Udah lah gak ke buru, mending ikut gue aja lagian kita juga satu sekolah kan" Rommy sedikit memaksanya.

"Iya sih, ojol juga dari tadi gak dapet dapet"  batin Elina.

"Ayo" Ajak Rommy.

Elina hanya mengangguk.

"Pak.. Elina biar sama saya aja ya ke sekolahnya" Rommy berucap kepada pak Nardi.

"Ya den, hati-hati yaa titip non el" jawab Pak Nardi.

"Pasti pak" sahut Rommy.

"Nih pake" Rommy memberikan helm untuk Elina.

Elina mengenakannya dan naik ke motor bersama Rommy teman yang baru dikenalnya kemarin.

"Udah?" Rommy memastikan.

"Iya udah" jawab Elina.

Tiba-tiba Rommy tidak sengaja menggas motornya dan benar saja ia mendapatkan keberuntungan, pinggangnya dipeluk oleh Elina. Keadaan menjadikan keduanya terdiam, terkejut? Ya pasti.

"Duh! Kenapa jantung gue gak karuan gini" Rommy merasakan debaran jantungnya yang tak terbendung.

Setelah Elina menyadari bahwa ia reflek memeluk Rommy membuatnya jadi malu dan melepaskan pelukannya secara langsung.

"Maaf.. aku gak sengaja" Elina berucap terbata-bata.

"Gakpapa kok, ya udah kita jalan ya" jawab Rommy dan melajukan motornya.

Diperjalanan keduanya hanya diam, suasanya menjadi canggung setelah kejadian tadi. Tidak ada sepatah kata pun yang terucap atau perbincangan dari keduanya. Sampai pada akhirnya mereka telah tiba disekolah.

"Eh eh jes! Itu keknya Rommy deh, sama siapa tuh dia" ucap Lita teman Jessica yang menampaki Rommy bersama seseorang.

"Hah! Itu elina kan, anak kelas ipa yang sok pintar itu" tegas Jenny yang melihat dengan jelas bahwa yang bersama Rommy adalah Elina.

"Ih! Kok bisa Rommy bareng sama cewek itu sih" kesal Jessica.

"Wah keknya lo punya saingan baru nih jes" tambah Lita membuat Jessica semakin kesal.

"Berisik tau gak!" Kekesalan Jessica memuncak dan langsung pergi meninggalkan kedua sahabatnya itu.

"Jes.. tunggu.." Jenny berteriak dan mengikuti dibelakang Jessica begitu juga dengan Lita.

Jessica yang melewati keberadaan Rommy dan Elina dengan sengaja menyenggol Elina, dan berlalu begitu saja tanpa bersalah sedikit pun.

"Aww.." Elina merintih.

"Lo gakpapa el" tanya Rommy.

"Woy jes! Kalo jalan liat-liat dong" teriak Rommy.

"Udah rom gakpapa kok" jawab Elina.

Jenny dan Lita yang berada dibelakang Jessica hanya memandang Elina dengan sinis, dan ikut berlalu begitu saja.

"Hmm kalo gitu aku duluan ya ke kelas, dan makasih udah kasih aku tumpangan" Ucap Elina kepada Rommy.

"Iya sama-sama" jawab Rommy.

Dan Elina pun berlalu dihadapannya yang semakin jauh meninggalkan Rommy terlebih dulu.

"Woy!" Fero datang dan mengagetkan Rommy.

"Apaan sih lo pada!" Geram Rommy yang terkejut.

"Mandangin siapa sih, serius amat" Fero memandang kemana mata Rommy tertuju dan mengetahui siapa orang membuat Rommy terpukau.

"Itu Elina anak IPA kan ya? Lo mandangin dia?" Fero bertanya dengan serius.

"Lo nargetin dia rom?" Bagas yang juga bertanya dengan tidak kalah seriusnya.

"Udah laah gue mau kekelas" Rommy langsung meninggalkan kedua sahabatnya itu tanpa menjawab satu pertanyaan.

"Wah gawat nih fer, kalo sampe bener Rommy nargetin Elina bisa celaka" Bagas berpikir.

"Masa iya sih Rommy ngelakuin itu, gak bener nih kalo gini" tambah Fero.

"Ahh! Susulin aja yok gas" Fero menarik Bagas untuk menyusul Rommy kekelas.

***

Di kelas 12 IPS 2

"Eh rom lo belum jawab pertanyaan kita tadi" Fero masuk kelas dan langsung menyambar Rommy.

"Lo gak main-main sama Elina kan?" Tanya bagas yang sedikit berbisik kepada Rommy.

"Ya enggak lah, gila ya lo pada!" Tegas Rommy.

"Ya terus apa dong" Bagas yang juga semakin penasaran.

"Udah lah gak penting juga" tepis Rommy.

Kringg..kring..kring..
Bel berbunyi yang tandanya sudah masuk jam pelajaran pertama.
Namun ya seperti biasa, anak IPS tentunya! Yang masih sibuk saja mengobrol, ribut dikelasnya.

Lain halnya dengan Rommy, yang tak seperti biasa. Ia terdiam sendiri tidak seperti anak lainnya.

"Gas.. gas.. liat deh Rommy, kok dia aneh banget yaa akhir-akhir ini" Fero menunjuk Rommy yang terdiam kepada Bagas.

"Gue rasa ada sesuatu deh" pikir Bagas.

"Gue rasa juga gitu" Fero sepakat.

"Selamat pagi anak anak.." salam Pak Rudi yang sudah datang siap untuk mengajar.

"Sekarang buka buku lks kalian hal 27 yaa, kerjakan semua esainya dan dikumpulkan sebelum jam istirahat. Saya ada rapat hari ini, kerjakan yang benar, jangan ribut dan jangan ada yang keluar" Pak Rudi memberikan perintah.

"Iya pak" jawab murid serentak.

"Yeay!" Semua murid dikelas bersorak gembira karena jam pelajaran yang kosong.

"Rom.. kantin yok" ajak Bagas kepada Rommy.

"Gak ah! Males gue" tolak cepat Rommy.

"Tumben banget" Bagas heran.

"Dah ah kita tinggalin aja, yok gas" Fero dan Bagas pun pergi kekantin bersama.

"Arggh! Kenapa gue jadi aneh gini sih, pasti temen temen gue pada mikir yang enggak enggak nih" geram Rommy dalam hatinya.

Dikantin sudah ada jessica and geng nya, ya mereka sudah lebih awal untuk meninggalkan kelasnya.

Fero dan Bagas yang baru saja datang, duduk bergabung dengan jessica. Namun Jessica tidak menemukan seseorang yang diharapkannya.

"Eh! Rommy mana?" Tanya jessica yang tidak menemukan keberadaan Rommy.

Jangan lupa vote dan comment yaa

Selamat membaca dan semoga suka ❤

KISAH DARI ELINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang