3. Perasaan yang tidak karuan

57 61 20
                                    

Ketika kunci layar menyala, terpampang walpaper milik Elina. Ya! Itu adalah ponsel Elina yang terjatuh.

"Elina?" Rommy memandangi layar ponsel yang ditemukannya.

"Keknya dia masih belum jauh, gue susul deh" Rommy berlari untuk mengejar Elina.

Sebelum Elina menaiki mobilnya, terdengar ada seseorang yang meneriaki namanya. Ya! Itu adalah Rommy.

"Elina..tunggu.." teriak Rommy dari kejauhan.

Elina menengok dan menemukan Rommy yang memanggilnya.

"Nih punya lo kan" Rommy menyodorkan ponsel yang ditemukannya.

Elina mengambil ponselnya.

"Tadi gue nemuin handphone lo jatuh" ucap Rommy.

"Makasih ya.." jawab Elina.

"Aku Elina.." Elina mengulurkan tangannya.

Rommy memandangnya dengan heran. Memang mereka satu sekolah, sama-sama populer juga namun mereka belum mengenal satu sama lain karena mereka yang berbeda kelas tentunya.

"Rommy" Rommy membalas uluran tangan Elina.

"Sekali lagi makasih ya rom, kalo gitu aku duluan yaa" ucap Elina dengan senyumannya.

"Iya sama-sama" Rommy mengangguk.

"Sini gue aja yang bukain pintunya, silahkan.." Rommy membukakan pintu mobil untuk Elina dan mempersilahkannya untuk naik.

"Duh! Jadi ngerepotin" Elina merasa tidak enak.

"Gakpapa kok, santai aja" jawab Rommy dengan tersenyum.

"Pak, hati-hati pak bawa mobilnya jangan ngebut" Rommy berpesan kepada Pak Nardi yaitu supirnya Elina melalui jendela mobil.

"Ya den.." jawab Pak Nardi dari dalam mobil.

Elina yang mendengar dan melihat perlakuan Rommy kepadanya hanya bisa tersipu, ya bagaimana tidak ini adalah kali pertama nya dekat dengan cowok dan diperlakukan manis seperti ini.

"Dah.." Elina melambaikan tangannya.

"Dah.." Rommy membalasnya.

"Woyy! Ngapain lo?" Fero mengagetkan Rommy yang tengah memandangi mobil Elina yang sudah jauh.

"Ngedadahin siapa sih lo?" Bagas yang juga bertanya.

"Berisik lo pada! Dah yo balik" Rommy berlalu begitu saja meninggalkan kedua sahabatnya itu.

***

Sesampainya dirumah Elina sangat kegirangan, ia terus saja tersenyum.

"Hallo bii.." Elina mengagetkan Bi Sumi yang sedang menyiapkan makanan.

"Ya allah non, bikin saya kaget aja" Bi sumi mengelus dada nya.

"Maafin el yaa bi" Elina merasa bersalah.

"Udah non gak apa apa, non kek nya seneng bener" gurau bi sumi.

Elina hanya tersenyum.

"Ya udah mending sekarang non berbersih dulu ganti baju nya terus makan ya non, ini sudah bibi siapin makanan kesukaan non el" ucap Bi Sumi panjang lebar.

"Iya bi.. el keatas dulu yaa" Elina berlalu dan menaiki anak tangga menuju kamarnya.

Sama halnya dengan Rommy, dikediamannya membuat ibundanya heran dengan perilaku yang tidak biasanya.

"Assalamualaikum bu" Rommy memasuki rumah.

"Waalaikumsalam, Eh! tumben balik cepet" jawab bu Indri yaitu ibundanya Rommy yang seraya menyiapkan makanan.

"Iya bu, lagi males aja" ucap Rommy sembari menyalam tangan ibundanya.

"Sering-sering aja gini, biar ibu ada temen nya dirumah" tambah Bu Indri.

Ya! Kebiasaan Rommy adalah selalu pulang terlambat bahkan bisa tunggu malam dulu baru dia balik. Rommy memang gemar bekumpul dengan teman-temannya, sampai dia lupa waktu.

"Ya udah sana bebersih dulu, terus makan bareng nanti sama ibu" pinta Bu Indri.

"Iya bu" jawab Rommy dengan nada lesu.

Rommy dan Elina sama-sama merasa keanehan dalam dirinya masing-masing, nampak seperti ada perbedaan setelah keduanya bertemu dan saling tegur sapa.

***

Pagi telah tiba, Elina telah bersiap untuk berangkat sekolah namun dia sedikit terburu-buru karena ia bangun kesiangan dari biasanya, ntah apa yang terjadi padanya ini adalah kali pertama Elina seperti ini. Elina bergegas menuruni anak tangga dan menuju meja makan dengan sesegera mungkin.

"Duh non! Pelan-pelan minum nya nanti kesedak" nasihat Bi sumi ketika Elina begitu cepat meminum susu hangat yang disuguhkannya.

"Gak sempat lagi bi, ini roti nya el bawa aja deh nanti el makan dijalan" ucap Elina ketika susu hangat nya ludes dengan sekali tegukan.

"Dadaah bi Sumi" Elina berlari sembari membawa roti ditangannya.

"Dah non.. hati-hati" jawab bi sumi.

"Kenapa ya dengan non el? gak biasanya dia susah dibangunin kaya gini, jadinya terlambat kan non el sekolah" pikir Bi Sumi dalam hati.

Diperjalanan dalam mobil, Elina melahap roti yang telah dibawanya karena ia tak sempat untuk sarapan.

Tiba-tiba Pak Nardi merasa mobil yang dikemudikannya terasa ada yang tidak beres. Pak Nardi pun perlahan meminggirkan mobilnya dan memberhentikannya.

"Kenapa pak Nardi?" Tanya Elina.

"Bentar non el, bapak mau cek dulu" Pak Nardi berijin untuk turun mencek kondisi mobilnya.

"Yah! Kok bisa bocor yaa" Pak Nardi menggaruk kepalanya.

"Gimana pak?" Tanya Elina turun dari mobilnya.

"Maaf non el, ban nya bocor" jawab Pak Nardi.

"Hmm.. ya udah deh el pesen ojol aja pak" putus Elina setelah beberapa saat.

"Maaf ya non" Pak Nardi merasa bersalah.

"Udah gakpapa kok pak, kan namanya musibah kita gak ada yang tau" jawab Elina menenangkan Pak Nardi.

"Tapi pak Nardi temenin el sebentar ya disini, sampai el dapet ojol nya" pinta Elina.

"Iya non" jawab Pak Nardi mengangguk.

"Duh kok gak dapet yaa dari tadi ojol nya, bisa telat nih" Elina mondar mandir sedari tadi.

Seseorang dengan motor nya melintas melewati Elina, dan berhenti tidak jauh dari keberadaan Elina. Ya! Seseorang itu adalah Rommy, ia berhenti dan memandangi spion nya dan menampaki Elina dibelakangnya.

"Itu keknya Elina, ngapain disitu?" Pikir Rommy sejenak.

Tanpa pikir panjang Rommy memutar balik kemana Elina berada.

"Elina.." panggil Rommy.

"Rommy?" Elina terkejut.

Jangan lupa vote dan comment yaa

Selamat membaca dan semoga suka ❤

KISAH DARI ELINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang