***
Kring..kring..kring
Saatnya jam pulang sekolah.Elina dan Jihan berjalan beiringan saat keluar dari kelasnya, disepanjang jalannya mereka berbincang-bincang mengenai undangan dari Jessica yang diterima keduanya.
"Kamu nanti malem jadi el dateng ke birthday party Jessica anak IPS itu?" Tanya Jihan.
"Iya, kan kita diundang han jadi kita harus dateng dong" sahut Elina dengan santai.
Jihan hanya terdiam, dan seketika Elina langsung memahami sahabatnya itu.
Ya! Jihan memang tidak dari keluarga yang berada seperti Elina. Mungkin menurutnya pesta itu akan membuatnya malu karena ia tau level dari Jessica adalah dari kalangan atas semua.
"Udah, kamu gak usah khawatir nanti aku jemput ya" Elina menggenggam tangan sahabatnya itu.
"Tapi el" Jihan mengelak.
"Gak ada tapi tapi an, kita kan sudah sahabatan dari dulu jadi kalo aku dateng kepesta itu kamu juga harus dateng dong. Kan kita sahabat selamanya dimanapun dan kapanpun selalu bersama" Elina berucap panjang lebar dengan nada gembiranya.
"Makasih ya el, kamu memang sahabat yang terbaik" Jihan langsung menyambar kepelukan Elina.
Dibalik kebahagian yang Elina dan Jihan rasakan, dari kejauhan seperti ada mata yang memantau gerak gerik keduanya. Dan ya! Siapa lagi kalau bukan Jessica and geng.
"So sweet banget sih mereka" Lita terharu melihat persahabatan dari Elina dan Jihan.
"Apaan sih lo Lit" sahut Jenny.
"Biarin aja mereka seneng seneng dulu, kita liat aja ntar malem" ucap Jessica dengan sinis.
Dipekarangan sekolah telah terjadi keributan antara Rommy dan teman-temannya. Mereka yang juga turus membahas mengenai birthday partynya Jessica. Ya! Yang semuanya sudah tau bahwa Jessica adalah mantan kekasih dari Rommy.
"Pokoknya gue gak mau dateng" tegas Rommy.
Rommy memang selalu menolak apapun itu yang berkaitan dengan mantan kekasihnya tersebut.
"Ayolah rom kan cuman semalem doang, kapan lagi kita bisa party" ucap Fero dengan sedikit memohon.
"Gak ah males gue" tolak Rommy untuk kesekian kalinya.
"Kalo Elina dateng, lo juga pasti dateng kan?" Tanya Bagas yang langsung menghentikan langkah kaki Rommy.
Fero dan Bagas langsung cekikikan melihat sahabatnya itu terdiam ketika mendengar nama Elina.
"Ya pasti dateng dong gas, ya kan rom" Fero merangkul Rommy.
"Apaan sih lo berdua, gak jelas" Rommy mengabaikan.
"Dengerin baik baik, apapun dan bagaimanapun pada intinya gue gak akan datang ke birthday party nya Jessica!" Rommy menekankan.
Bruukkk! Tiba-tiba ketika Rommy berbalik ia menabrak seseorang, dan orang tersebut hampir saja jatuh dibuatnya.
Beruntungnya Rommy berhasil meraih dan menopangnya. Damn! Mata mereka saling bertemu, waktu serasa berhenti, angin serasa sejuk melintasi mereka.
Dan betapa terkejutnya, seseorang itu adalah Elina. Kedua sahabat Rommy, yaitu Fero dan Bagas hanya senyum-senyum melihatnya.
"Ehemm.. hmmm..." Fero berdehem keras.
Rommy membantu Elina berdiri dan membenarkan posisinya.
"Eh! Sorry gue gak sengaja" ucap Rommy sedikit gugup.
"Iya gakpapa kok" Elina jadi tersipu.
Bagaimana Elina tidak tersipu, apa yang terjadi barusan dihadapan sahabatnya sendiri dan juga teman-teman dari Rommy.
Sesaat Bagas memikirkan ide jahilnya untuk mengerjai Rommy.
"Hai el.." sapa Bagas.
"Hai" jawab Elina.
Rommy yang menampaki Bagas menyapa Elina menjadi heran dibuatnya.
"Lo dapet gak undangan birthday party dari Jessica malam ini" Bagas melemparkan pertanyaan yang random untuk Elina.
Seketika Rommy terkejut dengan apa yang dilakukan Bagas. Jantungnya semakin tidak karuan akibat kerjaan dari sahabatnya itu sendiri.
"Hmm.. iya dapet kok, kenapa ya?" Elina menanyakan balik.
Fero yang berada disamping Bagas pun langsung memahami apa tujuan Bagas menanyakan hal tersebut dihadapan Rommy.
"Lo dateng kan?" Fero langsung menyahut dengan pertannyaanya.
"Iya.. aku sama Jihan pasti dateng kok" jawab Elina.
Tiba-tiba ponsel milik Jihan berdering.
"El.. aku duluan yaa, soalnya ojol nya udah didepan" Jihan berucap kepada Elina.
"Hati-hati yaa han" sahut Elina.
"Duluan yaa semuanya" Jihan kembali berucap kepada semuanya.
"Ya hati-hati" sahut Bagas juga.
"Hmm.. kalo gitu aku juga duluan yaa" Elina yang juga ikut berlalu.
"Yoi, sampai ketemu ntar malem ya el" ujar Bagas sedikit berteriak.
"Eh! Eh! Lo berdua apa-apaan hah!" Rommy menjewer kedua sahabatnya itu secara bersamaan.
"Aduuh!" Ringis Bagas dan Fero.
"Lo berdua ngapain tanya-tanya gitu kek Elina" tanya Rommy dengan menyilangkan tangannya kedepan.
"Ya emang kenapa? Pedes nih telinga gue" Fero mengusap usap telinganya.
"Yahh! Lo salting yaa" Bagas menyenggol Rommy.
"Jadi gimana dateng dong malem ini? Kan Elina juga dateng" Tambah Bagas.
"Dah ah mending gue cabut" Rommy berbalik dan menghampiri motornya.
"Pasti dateng dong" Fero berteriak.
"Berisik lo semua" ucap Rommy sembari melajukan motornya.
Bagas dan Fero tertawa bersama saat merasakan tingkah laku Rommy yang tidak biasanya itu.
"Gue rasa semakin hari Elina makin deket sama Rommy deh Jes" ucap Jenny yang sedari tadi memantau dari kejauhan.
"Saingan lo berat Jes" tambah Lita.
"Diem ya lo berdua!" Jessica membentak Jenny dan Lita.
"Kalian liat aja nanti malem, gue bakalan kasih kejutan buat cewek yang sok polos itu" Jessica yang sudah memikirkan niat licik nya.
"Emang lo mau ngapain jes" tanya Jenny.
"Iya jes, kok gak kasih tau kita apa rencana lo" tambah Lita.
Jangan lupa vote dan comment
Selamat membaca dan semoga suka ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH DARI ELINA
Teen FictionElina Fani Rinaldi, murid terfavorite dan terpopuler di SMA Pelita Bangsa. Ya! Elina memiliki kepandaian yang menjadikannya salah satu murid terpintar dikelasnya, dan Elina juga selalu menjadi andalan dalam meraih prestasi di berbagai lomba maupun o...