06 - SEHARUSNYA AKU

636 126 46
                                    

•••••

Nggak semua orang punya rumah sebagai tempat pulang.

•••••

Senja berdecak, merubah posisi tidurnya mengahadap tembok begitu Nathan masuk lagi kedalam UKS. Mengganggu istirahatnya saja manusia itu.

"Senja...," panggilnya pelan, dan tentu tidak mendapatkan respon apapun.

"Lo masih sakit nggak? Mana yang sakit? Apa mau periksa? Ke rumah sakit, yuk?"

Gadis itu masih diam, padahal Nathan tau kalau Senja pasti mendengar suaranya. Lagipun dia tak benar-benar tidur, "Ja---"

"Lo bisa diem nggak, sih?" jerit Senja tertahan, ada urusan apa sebenarnya manusia satu ini? Suka sekali mengganggu hidupnya, ketenangannya betulan hilang sejak Nathan masuk dalam hidupnya.

Dirumah kacau karena orang tuanya, sekarang disekolah bertambah satu lagi kloni plankton yang suka sekali menempelinya.

"Gue 'kan nanya baik-baik, gue mau pastiin keadaan lo. Lo kayak orang sekarat tau nggak tadi?" terang Nathan kalem, meski terkesan mengejek.

Senja berdecih, "Kayak pernah liat orang sekarat aja lo,"

Nathan tiba-tiba tertegun. Namun lantas mengangguk dengan senyum samar yang nyaris tak terlihat, "Pernah, orangnya pergi dipelukan gue."

Senja terdiam, matanya bergerak tak tentu melihat tatapan Nathan yang malah terasa semakin lembut. Sialan.

"G-gue nggakpapa, lagian nggak mati juga."

Lagi, jawaban gadis itu membuat Nathan geleng-geleng. Apa iya, Senja tak punya kosa kata yang lebih lembut? Baik deh, paling tidak.

"Keluar sana, gue mau tidur."

"Beneran tidur?"

"Iyalah, gue capek."

Nathan mendekat, hendak membuatnya beranjak dari ranjang. "Gue anter pulang, lo mending istirahat dirumah."

"Eh!"

"Enakan tidur dirumah 'kan? Apalagi lo sakit kayak gini---" Senja mendorong Nathan sekuat yang dia bisa. Tatapannya menajam, amarah gadis itu kembali memuncak karena ulah manusia tampan menyebalkan itu.

Dia beranjak dari ranjang, nyaris kembali jatuh terduduk saat kakinya seperti tak bertulang. Pasti karena hukuman tadi, "Nggak usah!" peringat Senja sambil menunjuk cowok itu.

"Lo ngapain, sih? Masih sakit----"

"Lo siapa? Kita nggak kenal, jangan perlakuin gue seolah-olah lo tau semua tentang gue!" gadis itu berdiri susah payah, merambat pada ranjang besi disampingnya dengan tatapan yang masih tertuju sepenuhnya pada Nathan.

"Gue cuma mau anter lo pulang kerumah."

Senja menarik sudut bibirnya kesal, dia tidak suka ada orang yang bertingkah peduli seperti ini. Berlagak mengetahui apa yang baik untuknya, disaat dia sendiri tidak tau apapun tentang dirinya.

"Rumah?"

"Bukannya terakhir kali lo yang ngatain gue gelandangan? Nggak usah hina gue sama pernyataan kayak gitu, nggak semua orang punya rumah sebagai tempat pulang." nafas Senja makin tak karuan, dia merasa sangat terganggu dengan semua kelakuan Nathan.

Danum SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang