Mark menarik nafas berat, tak lama René datang dengan setumpuk berkas, mungkin data anak baru yang diterima di SSC.
"Bang, si Jeno jadi ikut masuk kan?" tanyanya pada si wakil ketua.
Mark mengangguk.
"Keterima nih," ujarnya lagi. Sudah bisa ditebak kalau Jeno akan diterima, selain beberapa kali mendapat tawaran dari pihak sekolah untuk masuk SSC karena prestasi bidang olah raganya, ia juga memiliki koneksi kuat tidak hanya dengan Mark, tapi juga dengan anggota-anggota lainnya, "rapat buat aja LDK nanti abis jam sekolah kata kak Winar dipimpin sama bang Mark?"
Mark mengangguk lagi.
"Tinggal nentuin beberapa hal sih, perijinan udah beres, cuma pihak sekolah belum ada lampu hijau soal berangkat hari jumat nih, jumat sorepun ga boleh, tapi kalo sabtu berarti harus ubah susunan—" ia menoleh kearah Mark yang tidak berekspresi apapun, cenderung bengong. "eh sori, bang, ngobrolnya ntar aja deh."
"Eh enggak, enggak, sori Ren, gua tadi—"
"Gapapa bang... hehehe paham..."
"Maksudnya?"
"Ya pahamlah pokoknya. Gua pamit dulu ke kantin, itu dokumen kalo mo diliat-liat boleh." René langsung undur diri menuju kantin, disana ia melihat Jeno dan Gisel sedang menyeruput soda dingin.
"Abang lo," ujarnya sambil duduk disebelah Jeno, "kesian."
"Kenapa?" tanya Jeno.
"Gue ajak ngobrol di sekre ga nyambung, bengong mulu."
Jeno menghela napas, "iya semalem juga dirumah pas disuruh makan cuma iya-iya aja tapi ga keluar kamar."
"Bener-bener ya si anak baru tuh, pinter banget adu dombanya, mana gue denger dia ternyata sepupu kak Yeri tau ga sihhh..." Gisel menggeleng-gelengkan kepala.
Jeno melirik tajam kearah Gisel, "adu domba?"
"Ya... iyakan?"
"Jangan ngasal." Ucap Jeno.
"Caelah pake belain, masih naksir lo sama Karina?" tanya Gisel.
"Siapa bilang gue naksir??" Jeno meninggikan suara.
"Ya ga perlu ngegas! Paan sih lo!" Gisel ikut meninggikan suara lalu berdiri dan beranjak pergi, "dasar lo pada tuh cowo-cowo pemuja visual."
"Sembarangan banget lo ngomong!" Jeno setengah berteriak agar didengar oleh Gisel yang sudah melenggang pergi, dan René hanya memperhatikan mereka berdua sambil menarik nafas panjang.
~~
"Jeii... sayang, sini..." Wendy melambaikan tangan kearah anak laki-laki kecil yang baru saja keluar kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dream Universe [NCT Dream, Aespa, SM artist]
Novela JuvenilCerita ringan soal beberapa keluarga, Ada ceritanya para orang tua menghadapi anak-anaknya, dari anak yang masih kecil yang lagi sok tau-sok tau nya, sampai anak beranjak remaja yang sedang rebel-rebel nya. Lalu cerita tentang persahabatan masa SM...