|十五|

641 86 10
                                    

Jisung berhasil datang ke gereja yang ingin dia datangi. Jisung dituntun oleh Jaemin yang selalu siaga berada di depan untuk mengawasi Jisung.

Jisung memasuki gerbang gereja itu, dan rasa tenang melingkupi hatinya.

Jisung tersenyum, senang merasakan aura kekuatan yang ada di gereja ini membuat anaknya menjadi tenang dan nyaman.

Walaupun hanya sebentar karena nyatanya kekuatan sang anak malah semakin kuat dan tak terkendali membuat Jisung merasakan rasa sakit yang lebih daripada biasanya.

Wajah Jisung memucat, tubuhnya melemah, dan bibirnya tak berhenti meringis. Jisung sudah berusaha dengan keras untuk menutupi rasa sakitnya namun, pada akhirnya Jaemin mulai menyadari hal itu.

"Sayang? Kau kenapa? Wajahmu pucat, dan kau tak berhenti meringis sakit, katakan padaku kenapa?" Tanya Jaemin dengan intonasi tajam dan tegas.

"Aku tidak apa" balas Jisung yang berusaha berjalan menuju pintu masuk.

"Jangan berbohong padaku, aku tahu bahwa kau sedang menyembunyikan sesuatu dariku! Katakan sekarang sebelum aku sendiri yang mencari tahu" ancam Jaemin.

Jisung tetap keras kepala dirinya tidak ingin memberi tahukan Jaemin tentang masalah yang dia alami. Jisung takut bahwa Jaemin nanti akan melakukan hal gila karena tahu bahwa dirinya sedang tidak ada di dalam kondisi yang baik. Jisung takut anaknya akan diambil darinya.

Jisung tidak menjawab Jaemin, pemuda itu lebih memilih meninggalkan Jaemin dan berjalan masuk. Namun, saat ingin masuk tiba-tiba saja Jisung jatuh tak sadarkan diri.

Beruntungnya Jaemin langsung menangkap Jisung, dengan terburu-buru Jaemin akhirnya menendang pintu masuk yang mengejutkan paman Jaemin.

"Jaemin? Ada apa? Jisung kenapa?" Tanya Paman Jaemin panik.

"Aku tidak tahu, lebih baik kau sekarang membiarkan aku masuk dulu" balas Jaemin.

Paman Jaemin mengangguk kemudian membiarkan Jaemin masuk dan menaruh Jisung di meja panjang.

°°°°°

Jaemin menatap pamannya yang memeriksa Jisung, dia memperhatikan raut wajah sang paman yang awalnya biasa saja kini berubah menjadi tatapan penuh kejutan.

"Apa yang sebenarnya terjadi pada istriku?" Tanya Jaemin.

"Istrimu mengandung anak kembar" balas Paman Jaemin.

Jaemin tersenyum senang, setidaknya salah satu anaknya akan menemani dirinya dan Jisung tinggal di bumi.

"Lalu kenapa Jisung tampak kesakitan?" Tanya Jaemin bingung.

"Sayangnya, kedua bayi kembar itu perlahan lahan menyerap kekuatan Jisung hingga tubuh Jisung semakin lemah. Hanya ada dua pilihan untuk sekarang membiarkan kedua bayi ini dan Jisung akan mati atau dengan terpaksa kita harus menggugurkan mereka"

Jaemin terdiam, dia tidak ingin kehilangan Jisung. Tapi Jaemin tahu bahwa Jisung pasti akan memilih mengorbankan dirinya sendiri daripada mengorbankan anaknya.

"Apakah tidak ada cara yang lain? Seperti memindahkan wadah?" Tanya Jaemin.

"Tidak ada wadah yang kuat untuk menampung kedua bayimu" balas sang Paman.

°°°°°

Bersambung...

Bentar lagi ada konflik nih antara Jaemin dan Jisung

Keluarga Mereka Iblis : JaemSung Sequel BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang