Tok! Tok! Tok!
Seorang wanita muda mengetuk pintu rumah yang berada di sebelah rumah yang baru saja di tempati itu. Pintu itu terbuka menampilkan Jisung yang sudah rapi, "Siapa ya?"tanya Jisung begitu melihat wanita muda tersebut.
Wanita itu tersenyum sembari memberikan sebuah kue, "Hai aku Jang Rim, tetangga baru kalian"wanita itu memperkenalkan dirinya.
"Ah, aku Na Jisung senang berkenalan dengan mu" Jisung tersenyum lembut, tak lama seorang pria asing datang dan memeluk pinggang Jang Rim. Wanita itu tertawa canggung mungkin ia malu karena di peluk di depan mata Jisung.
"Maaf membuat mu melihat yang tidak seharusnya, perkenalkan dia Jang Seok suamiku, Jang Seok perkenalkan diri mu"titah Jang Rim kepada suaminya, sang suami mengangguk kemudian mengenal dirinya. "Aku Jang Seok, salam kenal"
Jisung menganggukkan kepalanya, rasanya tidak sopan jika membiarkan tamu berdiri di luar, Jisung akhirnya mengajak mereka masuk, namun mereka menolak nya dengan alasan masih banyak orang lagi yang harus mereka sapa. Jisung hanya menganggukkan kepalanya paham, dia tak berhak bukan mengatur seseorang.
Ketika kedua suami istri itu pergi, Jisung menutup kembali pintu lalu pergi ke meja makan. Disana sudah ada Jaemin yang menatap kearah dirinya yang membawa kue. "Dari siapa?" Tanya Jaemin.
"Tetangga baru"Jisung menaruh kue tersebut dan memotong nya, dia memberikan sepotong untuk Jaemin dan sepotong lagi untuk dirinya.
Terdengar suara nada dering ponsel yang berasal dari ponsel Jaemin, segera Jaemin mengangkat ponsel tersebut
"Iya Pak ada apa? Terjadi kejadian pembunuhan? Baik Pak kami akan segera ke sana"Jisung melotot kan matanya buru buru dia memakan kue nya dan kemudian berlari menuju bagasi mobil nya.
•••
Jaemin dan Jisung telah sampai di tempat kejadian, mereka segera mendatangi korban yang nampak agak mengerikan. Tubuh korban nampak mengering dan menua, hal itu belum pernah terjadi sebelum nya.
Jisung menatap bingung mayat tersebut, siapa yang bisa melakukan hal ini. Agak mustahil rasanya jika manusia biasa yang melakukan hal ini, namun bisa saja bukan? Seperti nya Jisung akan bertanya nanti ketika tim forensik sudah meng otopsi mayat tersebut.
Di tempat lain Jaemin memperhatikan mobil sang korban, tidak ada masalah dan bukti yang tertinggal, bahkan aura jahat apapun tidak tertinggal di mobil ini. Biasanya Jaemin akan mudah menemukan pelaku pembunuh atau kriminalitas lainnya karena ia bisa merasakan aura jahat mereka, namun ia tidak merasakan apapun. Seperti pelakunya bukanlah manusia, karena tercium bau makhluk lain. Ditubuh korban juga ada bau makhluk lain namun agak sulit mendeteksi nya, dan jika memang ini ulah makhluk lain akan sulit menangkap nya.
Jaemin memeriksa ponsel korban, disana ia melihat ada pesan yang menunjukkan bahwa ada korban yang mengalami hal yang sama. Jaemin terkejut ketika sadar bahwa orang yang menjadi korban ini tak lain adalah kapten Kim, sungguh Jaemin tak menyangka Kapten Kim akan meninggalkan dengan cara yang seperti ini. Karena kapten Kim bukanlah orang biasa, dia merupakan orang yang tergolong sangat kuat dalam hal Supranatural, mungkin dulu keluarga nya adalah seseorang yang memiliki kekuatan supranatural.
"Sepertinya dia menginginkan sesuatu, mungkin tujuannya bukan untuk menggemparkan dunia, tapi melakukan sesuatu yang lebih besar lagi"gumam Jaemin ketika melihat sebuah tanda O yang di tinggal kan pelaku.
•••
"Apakah kita terlalu cepat menjalankan rencana ini?"
"Tidak, bukankah dia sendiri yang memancing kita untuk membunuh nya? Lagipula kita tak memiliki waktu yang banyak untuk mencegah hal itu, yang kita butuhkan adalah mengumpulkan aura kehidupan sebanyak-banyaknya agar saat hal itu terjadi kita bisa mengalahkannya dengan mudah"
Kedua orang yang sedang berbicara itu kini menundukkan kepalanya memuja patung yang berada di depan mereka.
"Hidup sang penjaga kegelapan"
•••
To Be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Mereka Iblis : JaemSung Sequel Book
Mystery / ThrillerSEQUEL BOOK IBLIS ITU SUAMIKU. Penyelidikan untuk mengetahui latar belakang sebuah keluarga, yang malah membawa sang penyelidik ke dalam seribu rahasia.