Jaemin membawa pamannya keluar dari kamar tempat Jisung beristirahat, dirinya tidak ingin Jisung terganggu dengan pembicaraan keduanya.
"Kalau begitu bunuh saja bayi kembar itu" ucap Jaemin seenaknya.
Pamannya Jaemin langsung terkejut, bagaimana bisa Jaemin lebih mementingkan istrinya daripada calon pewaris kerajaan mereka, "Kau yakin dengan pilihanmu? Maksudku kau ingin ingin membunuh calon pewaris mu sendiri? Kau gila!"
Jaemin menatap pamannya dengan tatapan kejam yang mengintimidasi, pemuda yang dulunya raja iblis itu masih mampu menghabisi siapapun dengan sangat kejam termasuk menghabisi pamannya sendiri.
"Ya, aku memang gila! Aku sudah melalui banyak kesulitan untuk mendapatkan Jisung, bahkan aku sampai meninggalkan tahta ku! Jadi menurut ku bukan masalah yang besar jika aku harus mengorbankan darah daging ku sendiri demi melindungi Jisung" balas Jaemin dengan penuh penegasan.
"Kau tidak boleh egois Jaemin, anak mu harus tetap hidup demi keberlangsungan kerajaan kita! Jika kau terus seperti ini maka kerajaan kita akan hancur!" Terang sang paman yang tersulut emosi.
Jaemin tertawa sinis, "Kau tahu paman? Aku sama sekali tidak peduli dengan hal itu. Yang aku mau adalah hidup berdua bersama Jisung selamanya! Aku tidak peduli tentang kerajaan dan sebagainya, lagipula aku bukanlah seorang raja lagi. Jadi kenapa aku yang harus repot?"
"Tapi sudah aturan kerajaan bahwa anak raja iblis lah yang akan menjadi penguasa berikutnya dan kau harus mematuhi itu Jaemin!" Tegas pamannya.
"Kalau kau mau, kau saya yang mengambil tahta! Lagipula kau masih memiliki hubungan darah denganku bukan?" Tanya Jaemin.
"Tidak bisa! Anakmu lah yang harus menjadi penguasa."
"Jadi kau akan menyelamatkan istriku dari pada anakku?" Tanya Jaemin emosi.
Jaemin marah saat pamannya lebih mementingkan keturunannya daripada istrinya. Dirinya tidak habis pikir bagaimana bisa pamannya egois.
"Iya! Aku akan menyelamatkan bangsaku daripada harus menyelamatkan istrimu! Aku hanya akan menyelamatkan kedua bayi kembar mu! Jangan pernah berharap aku akan menyelamatkan istrimu!" Ucap Paman Jaemin.
"Baiklah, kalau begitu akulah yang akan menghabisi bayi-bayi itu! Aku akan menghabisi mereka dengan tanganku sendiri!" Balas Jaemin.
°°°°
Jisung terbangun saat mendengar keributan. Pemuda yang menyandang status sebagai istri Jaemin itu mendengar segalanya. Jisung langsung menatap kearah perutnya, dirinya mengelus perutnya yang membuncit.
Jisung tersenyum senang saat tahu bahwa bayi yang dia kandung ternyata kembar namun, dia juga merasa sedih karena nyatanya dia tidak kuat menahan mereka.
"Jangan khawatir karena apapun yang terjadi mama tetap akan memilih kalian! Mama akan melindungi kalian dengan seluruh kekuatan yang Mama miliki" gumam Jisung menatap cermin yang memantulkan bayangan dirinya yang sedang mengelus perutnya itu.
Jaemin masuk kedalam ruangan tempat Jisung beristirahat, "Sayang, kau sudah sadar?"
Jisung tersenyum manis, walaupun wajahnya pucat tetapi Jisung tetap cantik dan indah, "Iya, aku sudah baik baik saja"
Jaemin menghela nafasnya, "Sayang, kenapa kau tidak mengatakan apapun?"
"Mengatakan apa?" Tanya Jisung bingung.
"Bahwa tubuhmu tidak kuat menahan janin itu!" Ungkap Jaemin.
"Lalu apa yang akan kau lakukan?" Tanya Jisung dingin.
Jaemin yang mendengar ucapan Jisung langsung tersentak sepertinya istrinya itu sudah tau apa maksud dari dirinya, "Kau tentu tahu apa maksud ku bukan?"
"Kau ingin melukai anakku? Maka kau harus membunuhku terlebih dahulu!" Pekik Jisung.
"AKU LEBIH BAIK KEHILANGAN MEREKA DARIPADA HARUS KEHILANGAN DIRIMU, JISUNG!" Ucap Jaemin dengan nada sarat akan kemarahan.
Plak!
Jisung menampar Jaemin, "Sadarlah! Mereka adalah anakmu! Darah daging kita dan kau dengan seenaknya ingin menghabisi mereka yang bahkan belum melihat dunia? Kau kejam Jaemin!"
"Iya aku memang kejam! Jadi biarkan aku membunuh mereka sekarang juga" ucap Jaemin.
"Kau tidak akan pernah bisa menghabisi mereka"
Jisung langsung saja menghilang dari pandangan Jaemin, dirinya harus kabur untuk mempertahankan kedua anaknya itu.
"JISUNG! KEMBALI KAU! AKU AKAN MENGHABISI ANAK-ANAK ITU SEKARANG JUGA" teriak Jaemin marah begitu Jisung melarikan diri.
°°°°
Jisung menghela nafas lega saat dirinya berhasil kabur dari Jaemin, saat ini dirinya berada di tengah hutan belantara yang penuh dengan aura pencampuran. Jisung sengaja memilih tempat ini agar tidak terdeteksi Jaemin.Jisung memegang perutnya yang kembali terasa sakit, ini semua karena dirinya memakai kekuatan yang cukup besar.
"Tenang lah, kalian akan aman disini"
"Kata siapa kau akan aman detektif Park? Kami ada disini untuk menjemput kematian mu" ucap sepasang suami istri.
°°°°
Bersambung...
Gimana konfliknya?
Tidak beratkan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Mereka Iblis : JaemSung Sequel Book
Mystery / ThrillerSEQUEL BOOK IBLIS ITU SUAMIKU. Penyelidikan untuk mengetahui latar belakang sebuah keluarga, yang malah membawa sang penyelidik ke dalam seribu rahasia.