12

8K 852 21
                                    

Derap langkah kaki terdengar cepat di sekitar mansion, seorang pemuda yang masih mengenakan kemeja dan celana bahannya itu nampak sangat terburu untuk bertemu dengan seseorang yang sejak tadi menganggu pikirannya.

Brak

Donghae yang sedang membaca berkas di balik meja kerjanya itu tersentak kaget dan hampir terjungkal dari kursinya, matanya menatap nyalang pemuda yang berdiri terengah di tengah pintu ruangannya yang terbuka lebar.

" Lee Jeno, ayahmu sudah tidak muda lagi apa kau ingin membunuhnya dengan serangan jantung?" Tanya Donghae tajam.

Jeno melengos, pemuda yang merupakan duplikat ayahnya ketika muda itu berjalan mendekati ayahnya dengan tatapan dingin andalannya.

" Katakan padaku, apa benar Na Jaemin bergabung dengan pasukan keamanan kita?" Donghae menukikkan alisnya dan akhirnya mengangguk paham dengan maksud putra bungsunya.

" Maksudmu si pemuda manis yang memiliki kemampuan melebihi calon kakakmu itu? Benar, dia bergabung dengan tim keamanan kita dan baru saja membuat salah satu anggota unggulan mengalami sesak nafas hingga harus di larikan ke UGD beberapa saat yang lalu, ada apa?" Jelas Donghae secara rinci.

Pria tua beranak dua itu memandang salah satu putranya yang tengah berpikir dengan pandangan serius

" Pantas aku merasa tidak asing dengannya, ternyata dia adalah pria incaramu eh?" Tanya Donghae dengan nada mengejek.

Jeno berdecak, sangat kesal dengan guyonan ayahnya ditambah ketika pak tua yang sialnya adalah kepala keluarganya itu mengeluarkan smirk yang sangat menyebalkan.

" Hentikan wajah konyolmu itu, kau membuatku ingin muntah."

Sudut bibir Donghae berkedut, sebuah senyum getir nampak tersungging di bibir sexynya, "Bocah sialan, aku ini masih ayahmu ya, kalau bukan karena benihku kau tidak akan muncul dan memiliki wajah yang serupa denganku tau." Geram Donghae kesal, ingin sekali ia memukul wajah sok yang sialnya sangat mirip dengannya itu.

" Hentikan pembicaraan sinting ini, aku punya permintaan untukmu." Ujar Jeno serius, Donghae menaikkan sebelah alisnya merasa tertarik dengan permintaan yang sangat jarang keluar dari kedua putranya.

" Apa yang kau inginkan?"

" Jaemin, jadikan pemuda itu pengawalku." Tukas Jeno mantap.

Donghae mengeryit, " Lalu kau kemanakan sepupumu itu?" Tanya Donghae menanyakan tentang Mark.

" Dia juga akan bersamaku, tapi tambahkan Jaemin di sisiku, aku hanya ingin membantu Mark untuk memiliki waktu mengejar cintanya." Alibi Jeno, Donghae ingin tertawa namun dengan sangat keras ia menahannya.

" Tentu, aku akan bicarakan ini dengannya nanti."

" Baiklah..... Terimakasih... Ayah." Setelahnya Jeno langsung menutup kembali pintu dengan kencang, meninggalkan Donghae yang terpaku mendengar ucapannya.

" Semenyebalkan apapun sikapmu kau tetaplah anak bungsuku Jeno." Tutur Donghae tersenyum, namun beberapa saat kemudian ketika mengingat alasan konyol putranya ia langsung tertawa dengan keras.

" Membiarkan Mark mengejar cintanya katanya, cih alasan, padahal kau yang ingin memanfaatkan kesempatan untuk mendekati pemuda itu kan? Ck ck ck, anakku sudah dewasa semuanya ternyata."




.

.

.

.


☑️HUNTER NA🦋 [NOMIN ft JAEYONG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang