Hari biasa, kali ini Minhee menjalani harinya dengan semangat yang meluap-luap pasalnya kakaknya yang pergi selama tiga hari tanpa kabar dan keterangan yang jelas itu sudah kembali dan kini tengah berkutat di dapur untuk membuat sarapan juga bekal.
" Ini makanlah." Minhee menatap makanan yang tersaji di depannya dengan tatapan lapar, selain aromanya yang begitu menggugah selera penampilan dari masakan Jaemin sangat mirip dengan yang tersaji di restoran-restoran ternama.
" Dimakan Minhee bukan ditatap, makanannya tidak akan masuk kedalam perutmu sendiri jika kau hanya menatapnya seperti itu."
" Hyung ini, aku kan sedang mengangumi masakanmu." Rengek Minhee, Jaemin hanya menggelengkan kepalanya dan kemudian mulai makan, setelah puas dengan menatapnya Minhee dengan semangat mulai memakan hidangannya.
" Emhh... Lezat sekali, huhuhu, hyung sangat pintar memasak."
" Kalau begitu cepat habiskan, kita harus segera berangkat kesekolah."
" Baik hyung."
.
.
.
.
Haechan sedang menelungkupkan kepalanya diatas meja kelas, entah setan apa yang berhasil merasukinya tapi ia adalah orang pertama yang tiba di kelas.
" Renjun pasti menertawakanku nanti." Lirihnya lesu, sekarang perutnya terasa sangat lapar dan ia malas jika harus kekantin sendirian.
" Haechan?"
Sebuah suara yang tak asing terdengar di pintu kelas, Haechan mengangkat kepalanya dan menatap Jaemin yang juga menatapnya dengan heran.
" Kau sudah kembali Jaem?" Tanya Haechan ketika Jaemin mendekat, pemuda manis itu menganggukkan kepalanya.
" Tumben kau datang pagi, bukankah biasanya kau dan Renjun akan datang tepat sebelum bel berbunyi?" Haechan mendengus, "Entah aku juga tidak tau, tiba-tiba dengan kecepatan cahaya aku segera bersiap dan berangkat. Sepertinya aku berpikir akan terlambat karena jam di kamarku rusak." Curhat Haechan sedih.
Jaemin menatap Haechan dalam diam, sebelum sebuah suara membuat keduanya saling tatap dan berakhir pemuda gembul berkulit tan itu membuang muka menahan malu.
" Kau lapar?" Tanya Jaemin geli, Haechan menghembuskan nafas kasar, matanya menatap Jaemin dengan sedih.
" Benar, aku tidak sempat sarapan tadi." Jaemin tersenyum kemudian mengeluarkan kotak bekal yang akan menjadi makan siangnya nanti.
" Ini makanlah, kau akan pingsan jika tidak sarapan, bukankah kita akan melakukan kelas olahraga?" Jaemin menyodorkan kotak bekalnya.
" Tidak apa ambil saja, kita akan makan siang bersama nanti di kantin bukan?" Bujuk Jaemin saat Haechan nampak enggan menerima bekalnya.
Setelah menimbang-nimbang juga bujukan Jaemin akhirnya Haechan menerima bekal itu. Ketika tutupnya terbuka wajahnya yang tadi merengut itu seketika langsung berbinar senang.
" Aroma dan rasanya enak sekali Jaem, kau membelinya dimana?" Tanya Haechan antusias, Jaemin tertawa dan beberapa orang yang sudah mulai datang itu ikut terpesona.
" Aku membuatnya sendiri, sekarang habiskan dulu makananmu aku harus mengantarkan bekal Minhee yang tertinggal." Jaemin menunjukkan kotak lain yang ada di tangannya, kemudian menepuk kepala Haechan sekilas dan berlalu untuk menemui Minhee.
" Pagi Jaemin" sapa Renjun ceria, keduanya berpapasan di depan kelas.
" Pagi juga Renjun."
KAMU SEDANG MEMBACA
☑️HUNTER NA🦋 [NOMIN ft JAEYONG]
FanficSelamat dari kecelakaan pesawat yang menyebabkan ia kehilangan orangtuanya, Na Jaemin dibesarkan dan dididik oleh pendiri pasukan khusus yang merupakan mantan Jenderal tertinggi Korea Selatan. Besar dan tumbuh di lingkungan berbahaya menjadikan Jaem...