Chapter 12

1.1K 75 1
                                    

Jeongguk mati matian menahan tangisnya setelah meninggalkan apartment Mingyu. Ia tak ingin menangisi orang brengsek macam Mingyu, air matanya terlalu berharga untuk menangisi orang seperti itu. Jeongguk memilih untuk menenangkan diri agar saat ia pulang hyungnya tak mengetahui jika ia sedang tak baik baik saja saat ini.

Jeongguk menaiki taksi dan meminta untuk mengantarkannya ke Sungai Han. Ia sering menenangkan dirinya disana karena suasana Sungai Han yang sangat menenangkan dirinya.

Jeongguk sampai pada tujuannya, kemudian ia berjalan jalan sebentar sembari menikmati angin malam yang begitu segar dirasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeongguk sampai pada tujuannya, kemudian ia berjalan jalan sebentar sembari menikmati angin malam yang begitu segar dirasanya. Ia duduk dibangku kosong yang terdapat di sepanjang Sungai Han setelah berjalan menyusuri tepian sungai tersebut.

"Bagus sekali pemandangan malam disini, perasaanku jadi sedikit tenang dengan hanya melihat pemandangan seperti ini." gumam Jeongguk.

Setelah menikmati pemandangan yang ada dihadapannya, ia kembali teringat dengan kelakuan Mingyu yang menurutnya sangat menjijikkan danu tak terasa air matanya menetes begitu saja membasahi pipinya. Dirinya butuh untuk pelampiasan emosinya setelah dikhianati seperti ini oleh kekasih yang ia pertahankan dan ia bela didepan hyungnya. Mingyu adalah kekasih pertamanya yang begitu perhatian padanya saat pertama kali mereka menjadi sepasang kekasih.

"Apa kurangku padamu Gyu?" isak Jeongguk.

"Aku selama ini selalu ada untukmu. Aku yang selalu mengalah dengan pertengkaran kita. Aku yang selalu memaafkanmu apabila kau kasar padaku. Aku yang selalu memelukmu kembali jika kau memohon untuk tak kutinggalkan. Apa salahku padamu? Dimana letak kurangku terhadapmu Gyu? Kenapa kau menyakitiku sampai seperti ini Mingyu?!" Jeongguk semakin terisak hebat dengan menundukkan kepala dan bahu yang bergetar hebat.

Air mata yang ia tahan sejak tadi akhirnya tak dapat lagi dibendungnya, ia semakin terisak lagi dan lagi mengingat kejadian yang sangat menyakitinya.

.
.

Di lain tempat, Seokjin yang pulang dari kantor ingin mampir sejenak di Sungai Han untuk melepas penatnya karena lelah bekerja. Ia datang sendiri ke sungai ini karena Taehyung yang sudah membawa kendaraan sendiri saat ke kantor, dan hari ini Taehyung juga sedang lembur.

Seokjin berjalan jalan di sekitar tepian Sungai Han, ia menikmati pemandangan dan angin malam disana.

"Segar sekali rasanya berada disini." Seokjin tersenyum menikmati hembusan angin yang menerpa wajahnya.

Ia memutuskan untuk duduk di salah satu bangku yang ada disana.

"Kookie..aku merindukanmu." Seokjin menatap langit malam seakan berbicara pada Jungkooknya.

"Apa kau sudah bahagia disana?

Pasti saat ini kau sudah kembali berkumpul dengan eomma dan appamu." Seokjin masih tersenyum melihat langit dan menyampaikan kerinduannya pada sosok yang pernah berada disampingnya.

"Titip salamku pada eomma dan appaku juga ya, aku merindukan kalian semua." imbuhnya dengan senyum sendu menatap langit malam penuh bintang.

Seokjin masih setia menatap langit malam penuh bintang yang begitu indah. Hingga tak lama, ia sayup sayup mendengar isakan tangis dari seseorang yang berada di bangku tak jauh dari tempatnya duduk saat ini. Seokjin menoleh ke arah seseorang yang ia dengar isakan tangisnya.

"Kenapa dia menangis sampai seperti itu? Kenapa memilukan sekali?" gumam Seokjin.

"Apa dia baik baik saja?" Seokjin memikirkan keadaan orang tersebut.

"Apa aku harus membantunya barangkali ia sedang membutuhkan bantuan?"

Seokjin berpikir sejenak untuk memutuskan apakah ia akan membantu atau tidak orang yang tak jauh darinya?

Setelah memutuskan, ia akhirnya beranjak dari tempatnya dan menghampiri seseorang tersebut untuk menanyakan keadaannya.

"Maaf apa kau baik baik saja?" tanya Seokjin hati hati.

Orang yang diajak bicara Seokjin hanya menganggukkan kepala sambil tetap masih tertunduk.

"Ini terimalah untuk menyeka air matamu." Seokjin memberikan sapu tangan miliknya untuk orang tersebut.

Orang tersebut mulai mendongakkan kepalanya untuk menerima bantuan dari seseorang di hadapannya saat ini.

"Terima kasih." ia menerima sapu tangan Seokjin sembari tersenyum menampilkan gigi kelincinya.

" ia menerima sapu tangan Seokjin sembari tersenyum menampilkan gigi kelincinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seokjin terkejut dengan seseorang yang berada di hadapannya saat ini.

"Kookie..." lirihnya.

............................................................................

TBC..

🐺🐰

I Found My Love Again || Sequel Of 14 Day's Trying to Love You (Complete) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang