Bagian 40

180 21 7
                                    

Reza langsung berdiri dari sofa dan menarik tangan Zea agar bisa kembali ke kamar mereka. Namun, tiba-tiba Nasha menarik tangan Reza.

"Tolong antarkan aku ke kamarku, aku tidak tau dimana kamarnya." ucap Nasha memelas kepada Reza.

Reza hanya diam dan melirik ke arah Zea. Tiba-tiba, Zea melepaskan tangan Reza dan berdiri dihadapan Nasha, Reza langsung menatap Zea, takut Zea melakukan sesuatu yang diluar pikirannya.

"Aku akan mengantarmu, ayo." ucap Zea kemudian menarik paksa tangan Nasha agar melepaskan tangan suaminya.

Nasha hanya bisa mengikuti Zea sambil menghela nafas berat.

Ketika berada didepan pintu kamar tamu, Nasha langsung menghadang Zea yang ingin pergi. Mau tidak mau Zea hanya bisa menatap wanita itu.

"Kau pikir kau sudah sangat berkuasa atas Reza? Jangan sombong Zea, aku yakin ada sesuatu diantara kalian. Tidak mungkin semudah itu Reza menikahi wanita, sedangkan selama ini dia hanya gila dengan motornya." ucap Nasha.

Zea tersenyum miring kemudian mencondongkan wajahnya kepada Nasha.

"Kenapa kau begitu yakin kalau kau mengetahui semua tentang Reza? Apa dia bahkan mengatakan kepadamu apa yang dia lakukan dibelakangmu? Kau yang seharusnya jangan sombong, berteman baik dengannya bukan berarti kau berhak atasnya."

"Kau pintar sekali menjawab orang."

"Hmm, betkar bertemu denganmu."

"Hei jalang!! Kau tidak malu? Aku tau, kau pasti merayu Reza untuk menikah denganmu kan? Saat pertama melihatmu, aku sudah tau kau itu wanita murahan? Kau tidak malu? Apa Ibu mu tidak mengajarimu? Ah apa Ibu juga orang yang seperti itu?! " ucap Nasha.

Plakk!!!

Sebuah tamparan mendarat di pipi Nasha, bukannya merasa kesakitan, dia malah menggenggam pipinya sambil tersenyum kepada Zea.

"Lihatlah, sangat mudah untuk memancingmu, aku akan membuatmu terlihat seperti jalang dihadapan Reza." ucap Nasha kemudian memecahkan vas bunga yang ada disampingnya.

Reza yang mendengar suara itu langsung berlari menuju sumber suara. Setibanya didepan kamar tamu, Nasha sudah menggenggam kaca ditangannya. Reza langsung menghampiri mereka dan melihat kekacauan itu.

Nasha langsung menangis dengan hebatnya setelah melihat Reza berada dihadapannya, sementara Zea hanya bisa tersenyum melihat tingkah konyol Nasha.

"Reza, aku minta maaf jika menyusahkanmu. Aku hanya ingin meminta pertolongan kalian, tapi Zea malah memukuliku dan memaksaku membersihkan pecahan vas ini." ucap Nasha sambil menangis.

Reza lansung melirik ke arah Zea, namun Zea tidak bereaksi sama sekali.

"Aku akan minta Bi Fitri mengobatimu, masuklah dulu ke kamarmu." jawab Reza.

"Tidak bisakah kau mengobatiku? Aku merasa sangat sedih sekarang, istrimu tidak menerimaku dan melakukan hal seperti ini padaku."

"Kau pintar sekali bersandiwara, kau tidak ingin menjadi aktris saja? " sahut Zea.

Reza langsung melirik ke arah Zea.

"Lakukan apapun yang kalian mau, aku tidak perduli. Jika ingin mempercayainya silahkan." ucap Zea kesal kemudian pergi meninggalkan mereka.

Reza menghela nafas panjang, Nasha kemudian mencoba mencari kesempatan lagi. Nasha berusaha ingin menggenggam tangan Reza, namun Reza langsung mundur agar bisa menjauh dari Nasha.

"Reza." ucap Nasha sendu.

"Kau tidak lelah? Kenapa harus melukai dirimu sendiri demi mendapatkan perhatianku?" ucap Reza.

Hey BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang