Bagian 57

183 19 5
                                    

Keesokan harinya, saat mereka sudah bangun semua, Zea dan Tazkia sibuk membuat sarapan di dapur, Daiyan menyirami bunga yang ada di taman dan Reza duduk di tepi kolam sambil memperhatikan laptop untuk menyelesaikan pekerjaan nya.

***
Sedikit akan tiba di Puncak, tiba-tiba ban mobil yang dikendarai Asraf bocor. Asraf keluar dari mobil dan melirik ke seke sekeliling untuk mencari bengkel. Asraf juga mencoba bertanya kepada warga setempat, namun tidak tersedia bengkel mobil di daerah itu.

Saat Asraf sudah pusing dan tidak tahu harus bagaimana lagi, Asraf menyandar di tepi mobilnya. Tiba-tiba, sebuah mobil berhenti di samping Asraf dan seorang yang dikenalnya keluar dari mobil.

"Ada apa? Kenapa kau disini? " tanya Nasha yang sudah berdiri di hadapan Asraf.

"Bukan apa-apa." jawab Asraf.

"Ban mu bocor, kau mau kemana? Akan aku antarkan."

Asraf hanya diam.

"Ayolah, jangan egois. Aku akan mengantarkanmu, kita pergi bersama lebih baik dari pada sendiri."

Akhirnya, Asraf tidak punya pilihan lain selain menyetujuinya. Nasha mulai melakukan mobilnya menaiki Puncak untuk menuju villa Reza.

Setibanya mereka di villa, semua orang sudah duduk di meja makan untuk sarapan. Zea langsung membukakan pintu melihat Asraf yang datang, awalnya Reza hanya duduk di bangkunya, namun setelah melihat Nasha keluar dari mobil, Reza langsung berdiri dan berjalan mendekati Zea.

"Apa ini, kenapa kau membawanya kesini? " tanya Reza kepada Asraf.

"Ban mobilku bocor dan dia membantuku." jawab Asraf.

"Aku akan kembali kalau begitu." sahut Nasha.

"Tidak, masuklah dulu, kau sudah membantuku, setidaknya sarapanlah dulu." ucap Asraf.

"Kau, siapa yang akan memberikannya sarapan." ucap Reza.

Zea langsung menarik tangan Reza untuk masuk ke dalam rumah dan mencoba untuk meredakan emosi suaminya.

Akhirnya, mau tidak mau mereka sarapan bersama di meja makan. Mereka sarapan tanpa mengatakan apapun, karena suasana yang sangat canggung itu.

Setelah selesai sarapan, tiba-tiba Nasha berlutut di hadapan Daiyan, membuat semua mata tertuju kepadanya karena terkejut. Daiyan juga langsung mundur dan menjauhi Nasha.

"Aku tau ini terhambat dan tidak ada gunanya, tapi aku akan tetap melakukannya. Maafkan aku Daiyan, aku menghancurkan kehidupan keluargamu dengan merenggut nyawa orang tuamu, maafkan aku tidak bertanggung jawab saat itu dan mengucilkan mu." ucap Nasha.

"Berdirilah, jangan begini." jawab Daiyan.

Reza hanya menatap Nasha sambil bersandar di tepi dinding.

"Maafkan aku, aku tau ini sulit bagimu, selama bertahun-tahun aku mencoba memberanikan diriku untuk meminta maaf, dan maaf karna aku baru bisa mengatakannya sekarang." ucap Nasha.

"Baiklah aku memaafkanmu, jadi berdirilah. " ucap Daiyan yang kemudian langsung menatap Reza yang tanpa reaksi.

Nasha kemudian berdiri dan langsung menatap Reza.

"Maafkan aku Reza." ucap Nasha lirih.

"Kau harus minta maaf ke orang tuanya, bukan denganku." jawab Reza kemudian masuk ke dalam kamar.

Zea yang melihat suasana canggung itu juga langsung ikut masuk ke kamar, menghampiri Reza.

Melihat suasana yang sedikit tidak bisa dibawa bicara itu, membuat Asraf menarik tangan Tazkia untuk pergi menjauh agar tidak mengganggu pembicaraan Daiyan dan Nasha.

Hey BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang