Bagian 36

166 29 7
                                    

Dengan tangan mungilnya, Zea menyentuh lembut pipi Reza, kemudian menyentuh lembut bibir Reza, hingga akhirnya membuat pria yang sedang terlelap itu terbangun dan membuka matanya. Zea langsung menjauh dan menunduk untuk menyeka air matanya, Reza langsung duduk dan menatap Zea yang masih jongkok dihadapannya.

Zea hanya menatap Reza tanpa mengatakan apapun, begitu pun dengan Reza yang hanya menatapnya sambil membuka kancing baju teratasnya agar bisa bernafas lebih bebas kemudian menatap tajam kembali ke arah Zea.

"Maafkan aku, aku tidak tau kalau aku benar-benar akan menungguku." ucap Zea sambil menunduk.

"Pernahkah kah melihatku tidak benar-benar dalam bicara? Kemana kau hari ini? Aku menelepon kantormu dan katanya kau sudah pulang sejak siang."

"Aku ke perusahaan Rahsya, dia memintaku kesana." jawab Zea pelan.

Reza menarik dasinya agar bisa melonggar, kemudian berdiri dan berjalan pergi. Zea langsung berdiri dan ikut menyusul Reza.

Setibanya didepan perusahaan, Reza langsung menarik kunci mobil dari tangan Zea dan melajukan mobilnya kejalanan.

"Aish, kemana sebenaranya mereka ingin pergi? " gumam Asraf yang baru saja berhenti didepan perusahaan Kakaknya dan kembali melajukan mobilnya.

Reza melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi tanpa memperdulikan Zea yang terlihat ketakutan.

"Kau mau kemana sebenarnya seburu-buru ini? Pelan-pelanlah Reza." ucap Zea sambil memegang ganggang pintu sambil ketakutan menatap Reza yang terlihat sangat kejam.

Reza tidak perduli dan terus melajukan mobilnya ke jalanan dengan kecepatan tinggi.

"Apa ini, apa dia ingin membunuh istrinya?" gumam Asraf yang mengikuti mereka.

Setibanya di tempat tujuannya, Reza langsung keluar dari mobil. Zea yang sadar dimana mereka berhenti, langsung keluar dari mobil dan berlari mengejar Reza yang sudah masuk kedalam pagar rumah.

"Sialan, kenapa dia harus kesini." ucap Asraf sambil bergegas keluar dari mobilnya.

Debuppp!!!

Rahsya langsung terjatuh ke tanah setelah mendapat pukulan dari Reza yang sedang emosi. Rahsya langsung menyentuh tepi bibirnya yang berdarah karena pukulan dari tinju Reza.

Zea spontan membuka mulutnya setelah melihat apa yang dilakukan Reza.

"Sudah berapa kali aku bilang, jangan pernah masuk kedalam hidup keluargaku, sudah kubilang jangan pernah membawa istriku!! " teriak Reza sambil mencengkram kerah baju Rahsya.

"Reza hentikan, apa yang kau lakukan sebenarnya." ucap Zea sambil memegang tangan Reza.

"Cobalah membelanya, aku akan membunuhnya dihadapanmu." ucap Reza sambil menatap tajam kearah Zea.

Mendengar itu membuat nyali Zea ciut dan melepaskan tangan Reza.

Asraf langsung berlari dan memegang Zea agar menjauh, kemudian menghampiri Reza yang ingin memukul Rahsya.

"Kak sudahlah, kau hanya akan membuat semuanya kacau, ini dirumahnya." ucap Asraf.

"Biarkan dia, biarkan dia melakukan apapun padaku sampai dia memaafkanku." ucap Rahsya.

Debupp!!

Lagi-lagi Reza memukul Rahsya.

Ibu Rahsya yang menyadari ada keributan langsung berlari keluar dari rumah melihat anaknya sudah babak belur dibuat Reza.

"Reza!!! Sudah Reza lepaskan dia, kau bisa membunuhnya!! " teriak Zea sambil menangis memegang tangan Reza.

"Reza!!! Apa yang kau lakukan?! " teriak Ibu Rahsya sambil mendorong Reza untuk menjauh dan membantu anaknya bangun.

Hey BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang