7. Hold Your Hand

225 83 175
                                    

"Senpai, coba senyum. Mau gue pap ke mama, kalau gadis kecil kang pukul itu sekarang sudah jadi semanis ini," ucap Senra sembari mengarahkan kamera ponselnya ke Urata.

Ia dulunya adalah tetangga sekaligus teman masa kecil Urata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia dulunya adalah tetangga sekaligus teman masa kecil Urata. Namun mereka berpisah karena Senra harus ikut keluarganya pindah ke luar kota.

"Lo ngapain ke sekolahan gue?" tanya Urata.

Mereka berdua saat ini sedang dinner di salah satu restoran yang tak jauh dari sekolah.

"Tadi baru pindahan ke asrama cowok," jawab Senra.

"Tunggu. Maksudnya?"

Senra menjelaskan bahwa ia dipindahkan sekolah karena nilainya sangat jelek, dianggap playboy, dan ketahuan pacaran dengan anak kuliahan.

"Ketahuan pacaran, langsung dipindahin ke sekolah yang mayoritas isinya laki-laki! Lah apa maksudnya gue disuruh jadi homo?!" gerutu Senra.

Urata berdecak kesal dan menghentakkan pisaunya. Tangannya masih terasa lelah sampai-sampai ia tak punya kekuatan untuk memotong signature bistecca fiorentina miliknya. Btw steak ini berbahan daging yang sudah melalui dry-aged 45 hari. Harganya cuma berkisar 2 juta-an aja.

Senra menarik piring steak milik Urata dan membantu memotongkan daging itu lalu menyodorkan kembali ke gadis di hadapannya. "Urata-san ... mau ada pertandingan? Latihannya semangat banget dari siang sampe malam."

Urata mengalihkan pandangannya dan mengiyakan pertanyaan Senra sembari mengurut pelan pergelangan tangannya.

"Tanganmu sakit? Aku bisa bantu nyuapi Urata-san kalau mau."

"Nggak usah ngeledek," ucap Urata sambil menyuapkan sesendok nasi dan daging ke mulutnya.

Mereka pun saling menanyakan tentang satu sama lain, membuat keduanya larut dalam obrolan manis malam itu.

Di tengah obrolannya, tiba-tiba Senra bak orang kesurupan. Kejang-kejang sambil menuang milkshake ke rambutnya. Orang-orang di restoran menjauh darinya, menganggap laki-laki itu kesurupan.

"Senra-"

"Urata-san diem-diem kabur, cepet. Ntar gue nyusul," bisik Senra.

"Lo boongin-"

"Ssstt!!! Dompet gue ketinggalan bjir. Dah sono kabur! Gue mau pura-pura kesurupan biar diusir alias nggak bayar."










🍏
••••⚛️••••

Urata membawa setumpuk kertas dan meletakkan di atas mejanya dengan sedikit dibanting. Semalam ia hanya tidur sebentar karena harus membaca tumpukan proposal itu.

Gadis setinggi 160 cm itu bersandar di kursinya dengan kepala menengadah dan memejamkan matanya. "Gue mau tidur bentar lagi ...."

『𝕸𝖞 𝕶𝖆𝖎𝖈𝖍𝖔𝖚』 ✔ 𝚂𝚊𝚔𝚊𝚄𝚛𝚊 𝚂𝚎𝚗𝚂𝚑𝚒𝚖𝚊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang