Review Sang Pemimpi

58 3 0
                                    

Identitas Buku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Identitas Buku

Judul    : Sang Pemimpi

Penulis    : Andrea Hirata

Penerbit: Bentang Pustaka

Tebal    : 292 Halaman

Cetakan: Keempat puluh satu, November 2017

Andrea Hirata adalah pemenang pertama penghargaan sastra New York Book Festival 2013, untuk The Rainbow Troops, Laskar Pelangi edisi Amerika, Penerbit Farrar, Straus & Giroux, New York, kategori general fiction, dan pemenang pertama Buchawards 2013, Jerman, untuk Die Regenbogen Truppe, Laskar Pelangi edisi Jerman, Penerbit Hanser, Berlin. Dia juga pemenang seleksi short story majalah sastra terkemuka di Amerika, Washington Square Review, New York University, edisi winter/spring 2011 untuk short story pertamanya Dry Season. Tahun 2015 dia dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa di bidang sastra oleh University of Warwick, UK, dan tahun 2017 menerima penghargaan budaya dari pemerintah Prancis untuk karyanya Les Guerries de L’arc-en-ciel (Laskar Pelangi edisi Prancis, Penerbit Mercure de France). Laskar Pelangi telah diadaptasi dalam bentuk film, musikal, lagu, serial TV dan koreografi oleh CityDance Company, Washington, D.C., dilayarkan di Berlinalle dan Smithsonian. Laskar Pelangi telah menjadi international best seller, diterjemahkan ke dalam 40 bahasa asing. Telah terbit dalam 22 bahasa, diedarkan di lebih dari 130 negara. 

Melalui program beasiswa, Hirata meraih Master of Science (M.Sc.) bidang teori ekonomi dari Sheffeld Hallam University, UK. Hirata juga mendapat beasiswa pendidikan sastra di IWP (International Writing Program), University of Iowa, USA.

Sejak tahun 2010, secara mandiri Hirata mempromosikan minat baca, minat menulis, dan mendirikan museum sastra pertama dan satu-satunya di Indonesia, Museum Kata Andrea Hirata di Belitong.

Karya Hirata berbahasa Indonesia: Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor, Maryamah Karpov, Padang Bulan, Cinta di Dalam Gelas, Sebelas Patriot, Laskar Pelangi Song Book, Ayah, Sirkus Pohon. Karya dalam bahasa asing: The Rainbow Troops, Der Träumer, Dry Season.

Sang Pemimpi adalah buku kedua tetralogi Laskar Pelangi. Novel fiksi bergenre fiksi umum ini pertama kali dicetak pada Juli 2006. Novel karya Andrea Hirata ini adalah salah satu novel terpopular yang berbasis atau bertemakan pendidikan. 

Novel ini menceritakan tiga orang remaja yang berjuang setelah lulus SMP dan di terima di SMA demi mimpinya. Tiga remaja tersebut adalah Arai, Ikal, dan Jimron. Mereka bertiga adalah remaja yang berasal dari Belitong dan melanjutkan sekolah di Manggar, SMA Negeri pertama di Manggar. Untuk mencukupi kebutuhan sekolahnya Arai, Ikal dan Jimbron bekerja paruh waktu sebagai kuli di pasar ikan. Ikal dan Arai memiliki mimpi untuk bersekolah di luar negeri, yaitu Prancis. 

Perjuangan mereka untuk meraih mimpi dituliskan Andrea Hirata dengan epik dan menarik. Andrea membawa pembaca ke dalam kenyataan hidup yang harus dihadapi tokoh Ikal yang mimpinya seakan sudah mencapai titik kemustahilan, dan dengan sensasi filosofis Andrea kembali membangkitkan obor semangat meraih mimpi dan menekankan begitu besarnya kekuatan mimpi Ikal yang akhirnya dapat mengantarkannya ke Sorbonne, kota impiannya.

Kelebihan-kelebihan yang didapatkan dari novel ini lumayan banyak. Pertama, dari segi kekayaan bahasa yang digunakan Andrea Hirata dalam menuliskan setiap adegan dan percakapan. Kedua, Andrea menjelaskan tiap detail latar yang membelakangi adegan demi adegan. Selain itu, kelebihan lain dari novel ini yaitu kepiawaian Andrea dalam mengeksplorasi dan mengembangkan karakter-karakter sehingga pembawaan yang melekat dalam karakter tersebut begitu kuat.

Ada beberapa kekurangan dalam novel Sang Pemimpi ini. Pertama, Andrea menggunakan kosakata dan kekayaan bahasa yang sulit dimengerti bagi pembaca remaja yang baru terjun ke dunia membaca. Kedua, tidak adanya glosarium yang berisi penjelasan atau definisi mengenai istilah-istilah yang Andrea gunakan dalam novel ini. Sehingga, makin membuat pembaca baru bingung. Berbeda dengan novel pertama dari tetralogi Laskar Pelangi yang memiliki penjelasan mengenai istilah-istilah sulit yang Andrea Hirata gunakan.

Novel Sang Pemimpi ini cocok dibaca untuk remaja yang sedang dalam masa pencarian jati diri dan punya mimpi besar. Novel ini akan memotivasi pembaca untuk terus berjuang pantang menyerah dalam meraih mimpinya. Andrea mengajari agar tidak pernah putus asa dan terus mengobarkan semangat api yang membara dalam meraih mimpi-mimpi.

-Axce

Ulasan BukuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang