Review Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken

135 8 2
                                    


Judul: Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken

Pengarang: Jostein Gaarder & Klaus Hagerup

Tahun terbit: 2011

Penerbit: Mizan Group

ISBN: 978-979-433-595-6

EISBN: 978-602-441-152-7

Jumlah Halaman: 282

Selesai dibaca (saya): 1 Oktober 2020

Buku ada di iPusnas

Profil Penulis: 

Jostein Gaarder adalah seorang intelektual sekaligus penulis novel, cerita pendek dan buku anak-anak dari Norwegia. Gaarder sering menulis dengan menggunakan sudut pandang anak-anak, menonjolkan rasa penasaran mereka akan dunia. (Source: Wikipedia)

Klaus Hagerup adalah seorang penulis, penerjemah, penulis skenario, aktor dan sutradara Norwegia. Dia juga dikenal karena perannya Tom dalam film The Chieftain. (Source: Wikipedia)

Wah, ternyata saya kecantol lagi dengan buku karangan Jostein Gaarder. Sepertinya saya terlanjur nyaman dengan cara penyampaian cerita dari sudut pandang 'anak-anak' yang ia tulis.

Okay, nggak usah lama-lama. Langsung saja ke ulasan saya!

Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken merupakan terjemahan dari judul aslinya Bibbi Bokkens Magische Bibliothek. Buku ini ialah novel fiksi yang pertama terbit tahun 1993. Seperti biasa Jostein Gaarder mengambil latar belakang tempat novel ini di Norwegia. Kali ini saya di bawa ke Oslo dan Fjærland.

Mengisahkan dua saudara sepupu, yaitu Nils Bøyum Torgersen dan Berit Bøyum yang menulis buku-surat bolak-balik dari Oslo ke Fjærland.

Semuanya berjalan lancar, tetapi Berit dan Nils menemukan kejanggalan pada seorang wanita tua. Yang tak lama kemudian mereka tahu nama perempuan itu Bibbi Bokken.

Nils dan Berit berusaha memecahkan misteri Bibbi Bokken, keanehan Bibbi Bokken yang ditemukan Berit. Berit menyalin surat dari Siri yang ditujukan pada Bibbi Bokken dan berisi tentang buku yang akan terbit tahun depan.

Nils dan fantasi-nya membayangkan Bibbi Bokken adalah seorang pembunuh, Nils bahkan menulis fantasi-nya untuk tugas mengarang di sekolah!

Nils dan Berit terjebak pada rahasia besar. Tentang perpustakaan ajaib (menurut Berit) dan sekte yang mencari korban anak-anak (menurut Nils).

Berit ternyata pernah bertemu Bibbi Bokken saat usianya 7 tahun. Semakin akhir, misteri mereka semakin terungkap. Nils dan Berit akan segera menemukan apa rahasia besar itu.

Namun, Nils diikuti pria aneh yang selalu tersenyum. Ia menyebut pria itu Smiley. Si Smiley ini mengincar buku-surat mereka.

Nils dan Berit harus memecahkan misteri itu segera. Siapa Bibbi Bokken, buku apa yang terbit tahun depan, dimana perpustakaan ajaib dan kenapa Smiley mengincar buku-surat mereka.

Novel ini sangat cocok untuk remaja! Mungkin memang target buku ini adalah remaja dan anak-anak. Novel ini cukup mudah diikuti. Alur cerita yang maju sangat nyaman untuk dibaca.

Kesan dan feels yang saya rasakan adalah gejolak aneh yang familiar. Saya seperti kembali ke masa anak-anak ketika imajinasi saya sangat liar. Ketika hal kecil bisa menjadi hal besar dan kompleks di mata saya (sudut pandang saya).

Bab yang paling saya sukai adalah bab pertama. For your information, buku ini cuma terdiri dari dua bab! Saya nggak bercanda. Bab pertama, mereka (Berit dan Nils) menulis surat di buku-surat satu sama lain. Penelusuran mereka tentang Bibbi Bokken sangat menarik dan membuat saya penasaran.

Ada satu hal menarik dan agak random yang baru saja saya ketahui dari buku ini. Hal itu adalah... Sistem klasifikasi Dewey. Sistem yang dibuat untuk mengelompokkan dan mengklasifikasi buku-buku di perpustakaan! Sistem ini masih sering digunakan di abad 21. Tetapi, sistem ini sudah di-upgrade puluhan kali (atau belasan kali?). Walaupun begitu banyak juga yang mengganti sistem ini dengan teknologi komputer yang lebih canggih.

Oke, kembali ke ulasan--maafkan paragraf out of topic itu.

Kekurangan buku ini, menurut saya adalah point of view (sudut pandang) yang membuat pusing. Kadang pergantian sudut pandang Berit dan Nils tidak jelas. Membuat saya agak tidak nyaman karena harus mengulang membaca saat sadar sudut pandangnya beda sama yang saya bayangkan di kepala saat membaca.

Walaupun begitu, buku ini membangkitkan semangat untuk membaca buku lebih banyak. Bagus untuk meningkatkan kebudayaan literasi. Apakah buku ini worth it? Iya. Buku ini cukup worth it.

Intinya, buku ini mengisahkan anak-anak dengan analisis juga imajinasinya. Cocok dibaca untuk remaja. Membangkitkan semangat literasi.

Rating yang saya beri:

7.6/10

Cuplikan Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken:

"Namun, pada saat itu aku pun tahu bahwa setiap kali membuka sebuah buku, aku akan memandang sepetak langit. Dan, jika membaca sebuah kalimat baru, aku akan sedikit lebih banyak tahu dibandingkan sebelumnya. Dan, segala yang kubaca akan membuat dunia dan diri sendiri menjadi lebih besar dan luas. Selama beberapa saat, aku melongok ke dalam dunia buku yang fantastis dan berdaya magis."

Terimakasih telah membaca,

Axce

Ulasan BukuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang