[Slow Update]
15+
Bagaimana Ronald Weasley memiliki kembaran?
Dia Rayna Weasley, yang memiliki paras yang sangat cantik sehingga banyak yang tidak menyangka bahwa dia adalah salah satu dari keluarga Weasley yang selalu di pandang rendah.
Ron yang se...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•───────•°•❀•°•───────•
Seusai makan malam yang menyenangkan, satu persatu anak-anak kembali ke asrama masing-masing. Para prefek membimbing siswa tahun pertama menuju asrama. Harry, Ron, Rayna, dan Hermione bergabung dengan anak-anak Gryffindor menuju asrama. Sementara Edmund bersama anak-anak Slytherin menuju ruang bawah tanah.
Disaat melewati pintu ganda aula besar, tidak sengaja Rayna melihat isyarat mata Draco untuk mengikutinya, setelah itu Draco pergi menaiki undakan tangga. Seakan mengerti, Rayna menghentikan langkahnya, membiarkan yang lainnya berjalan duluan. Harry, Ron, dan Hermione tidak menyadari Rayna yang menghentikan langkahnya, mereka terus berjalan dan ingin segera sampai di asrama karena sudah sangat mengantuk.
Merasa tidak diperhatikan, Rayna menerobos kerumunan anak-anak Ravenclaw dan menaiki undakan tangga. Mengikuti Draco jauh didepannya, sebisa mungkin Rayna membuat jarak agar tidak ada yang mencurigainya yang tengah mengikuti Draco.
Rayna melihat Draco memasuki ruangan. Dia menghentikan langkahnya dan membiarkan beberapa anak-anak yang masih berkeliaran lewat terlebih dahulu. Setelah dirasa aman, dia segera memasuki ruangan itu dan tidak lupa untuk menutup pintunya kembali.
"Hey" sapa Rayna.
Draco yang duduk di atas meja segera menoleh kearah suara yang menyapanya. "Hey" balasnya tersenyum.
Rayna membalasnya tersenyum. Dia berjalan mendekati Draco dan duduk di kursi yang tidak jauh darinya.
"Bagaimana kabarmu?" tanya Draco.
"Baik-baik saja" kata Rayna. "Bagaimana denganmu?"
"Well, baik-baik saja" kata Draco.
Rayna mengangguk pelan. "Sepertinya kau mengubah rambutmu yah?" katanya.
"Yeah, aku mengubahnya" kata Draco menyeringai. "Bukankah terlihat lebih tampan?" dia menyisir rambutnya kebelakang dengan tangannya.
Rayna memutarkan bola matanya malas. "Percaya diri sekali" gumamnya yang masih didengar Draco.
"Ini?..." kata Rayna sambil menyentuh lehernya, sementara Draco mengangguk. "Tidak sengaja terbentur pintu. Aku sangat mengantuk ketika ingin ke toilet, jalanku tidak benar jadi leherku terbentur."
"Bagaimana bisa?" kata Draco menatap Rayna tidak percaya. "Tidak mungkin lehermu terbentur duluan, pastinya kepalamu duluan yang terbentur. Bagaimana bisa lehermu yang terbentur duluan?"