Doyoung perlahan membuka matanya, dia melihat jam masih menunjukan pukul 05:00 pagi.Dia menoleh kesamping terlihat lah Haruto yang masih terlelap, kenapa dia sangat tampan itulah pikir Doyoung.
Perlahan Doyoung mengusap pipi Haruto dengan lembut.
"Aku cinta sama kamu, gak tau kenapa perasaan ini susah banget ilang padahal aku mau coba move on dari kamu. Tapi...kamu malah kembali dan membuat nya semakin sulit" Perlahan air mata Doyoung mengalir membanjiri pipi nya.
Doyoung perlahan beranjak dan pergi kekamar mandi.
Selesai mandi Doyoung langsung menyiapkan sarapan, saat sedang asik memasak tiba tiba tangan seseorang melingkar dipinggang ramping nya.
Pelakunya siapa lagi jika bukan Haruto.
Haruto memeluk Doyoung dari belakang dengan erat, dia menduselkan muka bantal nya dipunggung Doyoung.
"Haru lepas dulu aku lagi masak" Haruto menggeleng lalu dia malah menciumi tenguk leher Doyoung.
"Nghh Haru jangan" Dengan susah payah Doyoung menahan agar tidak mendesah, tapi tetap saja dia mendesah.
Haruto membalikan tubuh Doyoung dan tangan nya mematikan kompor.
"Aku membutuh kan mu sayang aku mohon, aku menginginkan mu" Ucap Haruto sensual.
"H-haruto kamu pasti ngigau kan? Jangan bercanda"
Haruto mengangkat dagu Doyoung dan menatap matanya, lalu Haruto mendekatkan wajah nya dan mengecup bibir Doyoung sekilas.
"Aku tidak bercanda ku mohon, dirimu juga yang membuat ku tegang"
Okeh jadi gini, tadi sebelum Doyoung pergi kekamar mandi. Doyoung tidak sengaja menendang kejantanan Haruto hingga dia meringis.
Nah disitu Haruto mencoba abai tapi tidak bisa, itu malah semakin tegang.
"Ayoklah sayang...aku kesakitan"
Doyoung menelan saliva nya kasar dan dengan ragu dia mengangguk.
"Manjakan dia sayang" Haruto mengarahkan tangan Doyoung kepada kejantanan nya.
Dengan ragu Doyoung mulai meremas milik Haruto perlahan membuat Haruto mendesah nikmat.
"Gunakan mulut mu sayang....ayok cepat" Perlahan Doyoung berjongkok didepan Haruto, perlahan Doyoung memurun kan celana piyama Haruto.
Terlihat lah kejantanan Haruto yang sudah menegang sempurna.
Dengan ragu Doyoung memasukan kejantanan Haruto kedalam mulut nya.
Dengan lihai lidah Doyoung mulai bermain, Doyoung terus mengemut kejantanan Haruto bagaikan permen, hanya saja ini terlalu besar.
Mata Doyoung sedikit berkaca kaca karena tersedak kejantanan Haruto.
"Sshhh aahhh lebih cepat sayang"
"Aahhh sshhh aahhh"
Setelah lumayan lama akhirnya Haruto mengeluarkan cairan nya didalam mulut Doyoung.
Refleks Doyoung langsung menelan semuanya, sisa siaa cairan itu luber sampai meleleh keleher Doyoung.
Setelah selesai Haruto menarkan celana nya, lalu dia memegang kedua bahu Doyoung. Haruto menjilat sisa cairan itu.
Lalu dia mengecup bibir Doyoung sekilas.
"Trimakasih sayang" Doyoung hanya mengangguk, lalu Haruto membawa Doyoung kedalam pelukan nya.
♧♧♧
Haruto, Doyoung dan juga Rowoon sedang jalan jalan ditaman.
Rowoom tampak bahagia dan antusias, anak itu terus berlari dan melompat. Sangat menggemaskan.
"Mama adek lelah" Doyoung terkekeh gemas karena anak nya penuh dengan keringat.
"Sini duduk" Doyoung menepuk kursi sebelah kanan nya yang kosong.
"Mah...kak Luto themana?" Tanya sikecil sambil mengayun kan kedua kaki nya.
"Sayangg mulai sekarang panggil nya papa ya jangan kakak" Rowoon menatap ibunya bingung.
"Halus ghitu ya mah? Thenapa?"
"Karena kakak Ruto itu papa nya Rowoon"
"Jinjja mah?" Doyoung mengangguk.
"Yeyyyy owoon punya papa"
Tak lama Haruto datang dengan memegang dua eskrim ditangan nya, Rowoon langsung berlari dan menghampiri Haruto.
"Papa!" Teriak sikecil pada Haruto.
Sedangkan Haruto sendiri dibuat bingung kenapa Rowoon tiba tiba memanggil nya papa?.
Lalu Haruto menoleh pada Doyoung yang sedang tersenyum padanya, dan disitu Haruto langsung faham.
Haruto berjongkok dan menyamakan tingginya dengan anak nya.
"Kenapa sayang?" Rowoon menggeleng, lalu dia mencium pipi Haruto.
"Owoon thayang papa" Lalu Rowoon kembali berlari menghampiri ibunya.
Haruto tersenyum hangat, lalu dia menghampiri Doyoung, Rowoon sedang duduk dipangkuan Doyoung dan memeluk leher Doyoung.
"Papa punya eskrim siapa yang mau?" Rowoon langsung mendongak melihat Haruto.
"Owoon mauu pahhh" Rowoon langsung pindah haluan duduk dipangkuan Haruto.
"Kkk~ ini buat anak papa satu, dan ini buat istriku satu"
'Plak'
"Belum sah juga" Ucap Doyoung setelah memukul lengan Haruto, lalu Doyoung langsung mengambil dan memakan nya.
"Ya udah besok nikah"
"Ish apaan si" Doyoung kembali memukul Haruto, pipi nya bersemu merah.
"Ah, sayang liat mama jahat masa pukul papa terus" Adu Haruto pada Rowoon.
"Mama nda boyeh gitu chama papa, kan kacian papa" Omel Rowoon.
"Iya sayang, maafin mama ya" Rowoon hanya mengangguk.
Mereka bertiga pun menghabiskan waktu bersama seharian.
♧♧♧
TBC
VOTE!!!KOMENT!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Mommy [HARUBBY] End✔
Teen FictionKim Doyoung seorang remaja yang manis, tapi sayang dia sudah memiliki anak padahal dia masih kelas 3smp. Doyoung terlalu dibutakan oleh cinta. Watanabe Haruto? Seorang pria yang membuat Doyoung mabuk akan diri nya. Bagaimana kisah selanjut nya? Yuk...