◁◁◁『 ❁❁❁ 』▷▷▷
Setelah berkunjung ke rumah gara, kini Gilang pulang ke rumah dan memasuki halaman rumahnya.
Membuka pintu rumah lalu menitupnya, terasa kini sepi dan hampa lagi, ia teringat akan nenek nya lagi.
Sambil jalan ke kamarnya, "baru aja tadi gue katawa tawa sama keluarganya gara, sekarang hampa lagi". Ucap Gilang sendirian.
"enak ya punya keluarga seperti keluarga gara, hangat rasanya". Ucap Gilang lagi.Bukannya Gilang tak bersyukur akan keluarganya tapi ia hanya ingin mempunyai keluarga yang hangat seperti tadi.
Terutama memiliki mama yang sangat peduli dan baik.
Berada di dalam kamarnya dan memainkan ponselnya, "masa gua rebahan aja" kata Gilang yang masih memegang ponselnya.
Sudah selesai mandi sejak pulang dari rumah gara tadi.
Lalu ia memutuskan turun ke bawah untuk menonton TV.
"Mending gua nonton TV" kata Gilang yang menaru ponsel nya sembarangan di atas kasur.
Kini waktu menunjukan pukul 07.00 malam, sedari tadi Gilang duduk di ruang TV dan belum ada tanda tanda kedua orangTua nya pulang.
"Ini mama sama papa pulangnya jam berapa sih sebenarnya, ga nentu amat, kadang jam 1 dini hari, kadang jam 4 sore sudah pulang" ucap gilang sambil menonton TV.
Lalu ia mendengar adanya suara mobil di halaman rumah "nah itu mungkin aja bokap sama nyokap pulang". Ucap Gilang pada dirinya.
Saat terdengar suara pintu terbuka, dan Gilang yang masih asik menonton TV, " heh siapa yang nyuruh kamu nonton TV!? " kata Sinta sedikit membentak.
Sontak saja Gilang yang sedang menikmati hiburan di layar TV terkejut. Dan menengoj ke arah mama nya.
Se akan Sinta yang melihat Gilang sedang menonton itu tak Terima.
"Memangnya Gilang gaboleh ma nonton TV ini?" ucap Gilang sedikit gugup yang masih terduduk di sana.
Mamanya pun Menyamparnya.
"Ya jelas gaboleh, siapa yang bilang kamu boleh menggunakan fasilitas yang ada di rumah ini? " tanya Sinta.
Gilang yang terbangun dari duduk nya menatap mamanya dengan netra mata yang bingung, kenapa tidak boleh?
Tiba tiba tak lama kemudian Adrian, papa Gilang ikut memarahi Gilang di ruang TV malam itu.
"itu saja kamar jika kamu tidak membutuhkannya saya pun enggan memberi kamar itu pada kamu". Saut Adrian papa Gilang.
"Kamu itu ya! Seharusnya belajar aja sana banggain orangTua biar mama ga malu malu banget punya anak kaya kamu, ga berguna! " kata Sinta yang membuat hati Gilang tersayat.
Gilang masih terdiam sesaat setengah bingung, kenapa orangTua nya seperti ini.
"Gilang ga pernah banggain mama papa? Sekarang gini, kemarin Gilang menang Olimpiade matematika, tapi apa ma? Mama ngerespon kah? Engga kan?? " kesal Gilang.
"Halahhh cuman menang Olimpiade gitu doang" jawab Sinta mamanya sambil membuang muka.
"Apa!? Cuman Olimpiade gitu doang? CUMAN?" balas Gilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
GILANG [Hiatus]
FanfictionGilang adalah anak yang selalu dipandang sebelah mata dengan orangTua nya Ia selalu salah, tak pernah puas orangTua nya dengan apa yang di lakukan Gilang selama ini. Gilang mencoba menjadi yang terbaik namun ini bentuk terimakasih yang ia dapatkan...