◁◁◁『 ❁❁❁ 』▷▷▷
Setelah menghadapi malam yang cukup melelahkan Gilang pun terbangun dari tidur nya
Tiba tiba
Kepalanya sangat sangat sakit tak mampu berdiri
"Eh kenapa ini anjir kok muter" Gilang yang berusaha berdiri dari ranjang nya
Memang, Gilang mengidap penyakit darah rendah sudah dari lama
Namun pusing yang kali ini entah kenapa beda rasanya
"Bentar bentar dah dah dah" ucap Gilang yang masih berusaha menormalkan pandangan nya
Perlahan lahan rasa sakit nya hilang
Hari ini Gilang tak sekolah, bukan karna ia kesiangan namun ia memilih tak sekolah dulu karna kejadian semalam yang sangat buruk membuatnya gak mood untuk melakukan aktivitas
"Ga habis pikir kenapa bisa bisa nya wali kelas gua tumben ngasih tau ke ortu gua masalah nilai" ucap Gilang di meja makan
"Perasaan gua emang ga enak dari awal pas guru gua tau kalo gua masih punya ortu" Gilang
"Ah cobaan apalagi sini ini astaga" Gilang
Prustasi Gilang di meja makan
"Terus pagi ini gua makan apa" Gilang
"Ga mikir emang mereka selalu menuntut gua untuk jadi ini jadi itu, tapi mereka sendiri ga pernah peduliin anak nya ga pernah menuntun anaknya" Gilang kesal
"Selalu memaksa untuk menjadi apa yang mereka mau, gua bukan robot yang bisa di stel menjadi ini menjadi itu" Gilang
"Mau nya apa coba, gua gatau nanti gua jadi apa, gua stres gua gabisa jalan sendirian gua harus di tuntun gua harus di temenin apa benar gua emang bodoh?? " Gilang
"Kehidupan sekarang kejam, pertemanan keras keras, di dewasa kan dengan waktu, gua cape gua belom siap gua gatau nanti besar gua harus apa harus ngapain" Gilang
"Cita cita aja gua ga punya, cita cita gua ya punya cita cita " Gilang
Terus menerus saja di pagi ini Gilang memarahi dirinya sendiri
Sangat kecewa
Waktu sudah menunjukan pukul 09.00
Seharusnya jam segini ia sudah di warung bu misbah untuk menikmati satu bungkus tejus gulbat bersama gara dan cerita segala hal
Namun sekarang?
Ia dirumah sendiri menjauh dari semua orang untuk sementara
No, sebenarnya Gilang yang menjauh atau orang orang itu yang menjauh (?)
Sangat suram hidup Gilang tak beruntung di segala hal
"Pengen nyusul nenek" Gilang
"Tapi nanti orangTua gua bakal sedih ga ya, terus aila ngasih bunga ke gua ga ya, dia nangis apa engga ya" Gilang
"HAHAHAHHA ga lah ke PD an lo Gilang ya pasti pada seneng lah, gara yang udah gapunya temen gembel miskin kek gua lagi, mama sama papa yang tenang ga ada beban lagi, aila yang merasa lega tak ada lagi yang menyukai dia, yang ngejar ngejar dia" Gilang
"Itu artinya kalo gua meninggal semua orang bahagia dong? Kata nenek kita harus bikin orang bahagia, oh jadi ini caranya? " Gilang
Entah, pagi ini Gilang seperti kerasukan sesuatu, seperti ada yang mendorongnya untuk melakukan hal yang sama sekali Gilang larang pada dirinya selama bertahun-tahun ia tahan
KAMU SEDANG MEMBACA
GILANG [Hiatus]
FanfictionGilang adalah anak yang selalu dipandang sebelah mata dengan orangTua nya Ia selalu salah, tak pernah puas orangTua nya dengan apa yang di lakukan Gilang selama ini. Gilang mencoba menjadi yang terbaik namun ini bentuk terimakasih yang ia dapatkan...