Dimana kau?

182 30 8
                                    

*11 bulan kemudian*

Hari yang cerah dengan burung-burung yang berkicau di balik jendela rumah sakit itu, matahari menyinari matanya yang masih tertutup rapat itu seakan tidak ingin membukanya lagi, sinar itu menyentuh mata seorang pria dengan rambut merah nya juga sedang duduk di sebelah kasur seorang pemuda yang terbaring bagai tak bernyawa itu, dia membuka matanya perlahan dan melihat kearah jam dan jendela di ruangan itu sudah jam 7 pagi pantas saja sangat silau di luar sana, dia mengusap matanya perlahan dan pergi ke arah kamar mandi untuk segera mandi. Tanpa dia sadari tangan yang sepanjang malam itu dia genggam mengeluarkan sebuah gerakan kecil yang bisa saja membuat semua orang terkejut, pria rambut merah itu keluar dari kamar mandi dengan kain handuk di leher dan baju yang lumayan tebal karna sedang musim dingin di sana, dia mengunci resletingnya dan menatap ke arah ranjang tapi tidak ada siapapun di sana orang yang dia jaga dari tadi malam menghilang begitu saja.

"NIGTHD?!" Dia melemparkan handuk nya dan berlari keluar dari ruangan itu mencari si pemuda yang 2 bulan ini dia jaga, dia berlari dengan raut muka paniknya dia tidak berani berteriak kencang ataupun meminta bantuan dokter/suster di sana dia hanya bisa berlari tak tentu arah ke sana kemari mencari di mana pujaan hatinya itu, dan dia terpikir 1 hal antara kamar mayat dan kamar bayi! Dia berlari ke arah kamar bayi tidak ada siapapun di sana dan dia sampai di ruang mayat juga tidak ada siapapun di sana, dia kembali lagi ke ruangan bayi dan melihat tetesan darah di lantai dia tau darah ini milik siapa

"NIGTHD!!"

"M..Miu?" Pemuda yang sedang menggendong seorang bayi dengan tangan kiri yang terus meneteskan darah itu terkejut melihat si pria yang datang dengan raut wajah khawatir dan marah di wajahnya yang tampan itu, pria itu merebut si bayi dan menarik tangan si pemuda kembali ke ruang nya

"Miu.. sakit.. ahk" Pria itu berhenti dan memberikan bayi yang dia gendong ke si pemuda dan dengan entengnya dia mengangkat pemuda itu membuat si pemuda membelalakkan matanya kaget dengan apa yang di lakukan si pria kepadanya

"Mi..Miu!!??" Pemuda itu terus meminta agar dirinya di turunkan saja tapi si pria tidak menggubris perkataan itu dan terus berjalan keruangan si pemuda dengan selamat, dan segera membunyikan bell darurat di atas kasur si pemuda untuk memanggil dokter/suster untuk mengobati si pemuda, Si pria serta bayi di minta untuk pergi ke luar sementara dan menunggu di meja tunggu di luar saja, beberapa menit berlalu sempat terdengar beberapa teriakan kencang dari dalam sana dan si pria tau itu adalah teriakan tersiksa dari si pemuda, dia menutup matanya dan mendekap bayi di pelukannya itu yang juga mulai menangis.

"AAKAKAKAKAKAKAKA!!! KALIAN MANUSIA BAJINGAN!!! LEPASS" VL mempererat dekapannya tidak berharap kalau si bayi bisa mendengar apa yang di katakan NigthD di dalam sana

11 bulan berlalu setelah NigthD di temukan kini bayi yang dulu NigthD kandung sudah lahir dan berumur 2 bulan setengah, setelah sadar dari koma 2 bulan lalu NigthD harus menerima kenyataan bahwa dia lagi-lagi dia tidak mempunyai suami di kehidupannya, Febri ditemukan tidak bernyawa di ruang kerjanya di UPK dan ternyata ada seorang oknum tidak bertanggung jawab yang memasukan racun sianida kedalam kopi milik Febrian yang membuat Febrian harus meninggal dunia, dia begitu cinta dengan Febrian jelas saat mendengar hal itu di hari pertama dia sadar dari koma 9 bulannya dia menjadi gila dan sering berkeliaran di sekitar rumah sakit sebelum para dokter memberikan dirinya suntikan penenang yang membuat dirinya ketergantungan sekarang, VL selaku sahabat NigthD mengantikan Febrian yang sudah menyusul Corazon dan Dimas di atas sana, VL melihat bayi di gendongannya membuat dirinya ingin menyalahkan dirinya sendiri atas semua yang terjadi pada NigthD, hal ini mungkin tidak akan terjadi jika tidak ada orang yang menculik NigthD dan menjualnya ke sebuah bar mabuk-mabukan, dan jika saja VL menyelamatkan NigthD lebih awal mungkin saja Exelicks tidak akan lahir dan NigthD tidak perlu kehilangan ingatannya ralat semua ingatannya baik itu yang baru atau yang lama dia benar-benar seperti mereset otaknya, NigthD semakin hari juga semakin begitu tergantung pada yang namanya obat Bius yang hampir setiap 2 jam di suntikan/diminum di tubuhnya, atau jika tidak dia akan berteriak dan melukai tubuhnya sendiri trauma nya juga kembali lagi setelah sempat hilang dan juga dokter mengfonis NigthD terkena penyakit jantung dan beberapa penyakit dalam lainnya, sebenarnya NigthD sudah lama mengidap kanker jantung ini tapi dia tidak ingin menyusahkan semua orang dia ingin mati saja nantinya tanpa ada seorang pun yang menyelamatkannya lagi, Lenzi dan Muthia juga sedang berusaha mencari donor jantung yang pas untuk NigthD tapi sampai sekarang usaha mereka masih sia-sia.

Listen to me S2 (Fanfic B×N)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang