Aku terlambat?

188 22 7
                                    

Brak*

Tes..

Tes..

Tes..

Terlihat pecahan gelas kaca dengan banyak darah di sana, terlihat seorang pemuda yang sedang memukuli tubuhnya dengan semua gelas kaca minuman yang mengelilingi dirinya, warna merah darah kental itu mengeluarkan bau amis yang sangat tidak bisa di toleransi. Sangat amis dan menyedihkan 2 kata ini cocok untuk menggambarkan pemuda ini yang kita ketahui adalah NigthD, dia sengaja melukai dirinya agar Nelson kasihan dan membawanya keluar dari sini dan ke rumah sakit untuk di obati sudah hampir 3 bulan dia disini apakah tidak ada seorang pun yang bisa menemukan tempat ini? Jika boleh jujur NigthD pernah berada di tempat ini dulu saat VL membawanya NigthD ingat hal itu tapi jika dia pikir lagi ingatan kelam soal Exelicks bertahun-tahun lalu ikut keluar dari line memori nya membuat NigthD stress setiap hal itu, dia memeluk tubuh kecil nya sendiri! Tangannya masih di borgol dan bahkan sudah 3 hari dia tidak makan karna Nelson tidak ke sini untuk memberi dirinya sesuatu untuk di makan.

Kruk*

"Agh, s.. sabaqlah sayang.. k..kaa-c..Han.. akan be..qusaha mencaqi s.. sesuatu yang b..bisa di makan" NigthD mencoba untuk berdiri dan berjalan ke arah pintu tapi tiba-tiba saja kakinya di menginjak pecahan gelas kaca yang baru saja dia hancurkan itu membuat kakinya berdarah sangat banyak, pandangan nya semakin buram dan buram tapi dia tetap memaksakan diri untuk pergi berjalan menuju ke pintu itu berharap ada seseorang atau apapun yang setidaknya memberikan dirinya makanan

"Febri.. hik.. VL.., Sensei..! Hik! Kalian caqi aku gak sih? Aku udah lama nunggu di sini.. aku takut.. Kakak Adik takut kakak jemput adik.. hik" NigthD mencoba mengetuk pintu kamar itu dengan kuat agar ada seseorang yang bisa mendengar dirinya air mata NigthD berhenti dan tubuh mungil itu pun jatuh tak berdaya ke arah lantai yang penuh dengan beling itu

"NigthD.. jangan pingsan di atas beling, bangun! Kamu murid bodoh!? Bangun!!!" NigthD bisa mendengar suara Corazon yang seperti memanggilnya tapi dia tidak yakin dia tau mungkin itu hanya halusinasi nya saja

"S..sen..sei.." NigthD mencoba untuk mengangkat tangannya mencari Corazon tapi dia tidak merasakan apapun tangannya tidak bisa bergerak

"Nigth! Jangan susul aku please!! Bangun!! Jangan ngeselin gini lah NigthD!!! NigthD bangunn, SAYANG BANGUN!! BANGUN NIGHT BANGUN!!" Corazon hanya bisa menangis melihat NigthD yang sedang tergeletak tak berdaya di hadapannya ini dia tidak bisa melakukan apapun dia hanya seorang arwah yang selalu mengikuti NigthD nya ini, NigthD merasakan air mata Corazon yang menghujani pipinya dan juga ini pertama kali dia mendengar Sensei nya ini mengakui bahwa dia mencintai NigthD

"S.. Sensei, bukannya sehaqusnya.. Sensei seneng aku bisa baqeng Sensei nanti? Kita bakal main baqeng anakku! kita lari-larian di Padang qumput di suqga nanti.. nee Sensei, NigthD gak papa kok haqus mati kayak pengecut gini tapi setidaknya anak ku bi..." Dan gelap, Corazon terkejut dan menatap NigthD dia melihat arwah NigthD yang sudah keluar dengan seorang bayi perempuan di gendongannya, Corazon terdiam dia melihat NigthD yang menarik tangan nya perlahan

"Sensei.. ayo peqgi ya?" Corazon menggeleng cepat dia menarik arwah NigthD untuk masuk ke tubuhnya lagi tapi NigthD menolak untuk kembali

"Sensei masih mau aku teqsiksa sama Nelson? Liat loh anakku, Sensei tega buat dia gak makan?" NigthD tersenyum kecil bibir pucatnya masih begitu indah untuk membuat Corazon jatuh cinta lagi, dia binggung apa yang harus dia lakukan? Apakah dia akan egois dan mengajak NigthD ke surga bersamanya atau mengembalikan NigthD agar dia bisa bertemu dengan putra-putra nya? Corazon penutup matanya perlahan dan menatap kedua mata biru NigthD dzngan ekspresi serius nya

Listen to me S2 (Fanfic B×N)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang