Tittle

143 16 1
                                    

____________---------------------_____________

Tik*

Tik*

Tak*

Tik*

Suara keyboard yang di tekan memenuhi ruangan itu, nuansa putih abu-abu memenuhi ruang kerja itu, membuatnya sangat nyaman untuk di pandang mata, di antara itu di sudut ruangan yang berhadapan langsung dengan jendela terlihat seorang pemuda yang sedang berkutat dengan keyboardnya tatapannya lurus ke depan menghadap ke arah labtob yang menampilkan sebuah foto, dia tersenyum senang sambil sesekali mengelus rambut layar labtob nya itu.

"Nev ayo, matiin komputer nya" Pemuda itu berbalik dan melihat seorang pria paruh baya dengan pakaian rapi memasuki kamar itu

"Iya Ayah, nanti Nev turun abis siap-siap" seru pemuda itu sambil tersenyum senang menatap sang ayah yang berdiri di ambang pintu

"Nev cepetan! Kamu bikin Ayah kamu nunggu hampir 1 jam lebih!" Tiba-tiba saja ada seorang pria dengan setelan yang tapi juga ikut berdiri di samping pria pertama

"Tomi, jangan berisik! Biarin aja dulu kalik Nev nya siap-siap" seru pria pertama sambil menatap wajah pria yang berdiri di sebelahnya

"Tau tuh Papa! Ayah sama Papa duluan kebawah aja Nev nyusul kok" seru pemuda itu lagi 2 pria itu mengangguk dan menutup pintu ruangan itu dan turun dari lantai 2 rumah mereka

Beberapa saat setelahnya mereka bertiga akhirnya pergi menggunakan mobil keluarga untuk pergi desa untuk kumpul keluarga, sekitaran beberapa jam menelusuri jalan raya menuju ke arah pedesaan itu akhirnya mereka sampai di sebuah rumah 1 lantai namun luas, dikelilingi dengan Padang rumput di sekitarnya banyak bunga bermekaran berwarna warni di sepanjang perkarangan rumah itu, mereka melihat sudah ada 2 mobil yang berada di sana itu pasti kerabat mereka, mereka memarkirkan mobilnya di bagasi dan turun satu persatu dan langsung masuk ke dalam rumah yang ada di sana.

"Kaa-chan! Beni sampai nih!" panggil pria pertama tadi saat dia membuka pintu

Terlihat suasana rumah yang lumayan ramai dengan seorang pria tua yang duduk di kursinya dengan seorang balita perempuan yang sedang bermain di pangkuannya, terlihat juga seorang wanita yang sedang menyisir rambut seorang anak kecil laki-laki yang sepertinya tidak suka di sisir, dari dalamnya rumah keluar seorang pria tua yang tangan nya membawa napan berisi 3 kopi dan 4 teh, pria tua dengan rambut coklat pendek dan mata biru langit malam yang indah itu tersenyum lembut menatap putranya yang baru saja datang.

"Selamat datang, masuk dan hangatkan diqi kalian" ucapannya lembut, pria tua yang tadi sedang bermain dengan cucunya menatap ke arah putranya yang masih melepaskan sepatunya

"Obaa-chan!" Pemuda bernama Nev itu masuk dan langsung memeluk pria tua berambut coklat tadi

"Cucu ku, udah Segede ini" seru pria tua itu sambil tersenyum mengelus rambut hitam Nev

"Kaa-chan, Nev jangan di manja melulu! Makin menjadi-jadi dia nanti" seru pemuda yang tadi memanggil dirinya sebagai Beni

"Beni.. Nev kan qindu, kaa-chan gak papa" seru pria tua itu sambil tersenyum senang

"Pa, kaa-san.. selamat siang!" Pria tua itu hanya terkekeh mendengar sapaan dari menantu nya ini

"Selamat siang dan selamat datang Tomi, bagaimana pekeqjaan mu saat ini?" Tanya pria tua itu sambil melepaskan pelukan sang cucu perlahan

Listen to me S2 (Fanfic B×N)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang