4

1K 104 0
                                    

BRUK!!

Cowok itu udah main tumbang aja.






"Woy lo mau apain adek gue?"

Ternyata itu Giselle.

Giselle barusan nendang punggung cowo itu dari belakang ampe sekarang dia udah terkapar tidak berdaya. Sekarang bisa diliat dengan jelas bekas tendangan dari sepatu Giselle di bajunya.

"Cinderamata bagus tuh, jarang-jarang kan ditendang sama sepatu mahal." Ujar Giselle saat melihat bekas sepatunya di punggung cowok tersebut.

Kebetulan sekali seragamnya juga berwarna putih hari itu, jadi bekasnya terlihat jelas. Siapa suruh main nyerang dari belakang.

"Lo pada apapun adek-adek gue hah?" Tanya Giselle marah.

"Anjir serem banget dah kakak-kakaknya." Cibir salah satu cowok lain yang belum kebagian bogem manis Ryujin dan Winter.

Well, mereka bukan saudara kandung sih tapi mereka dibesarin dan tumbuh sama-sama udah kayak keluarga.

"Udah mending diem lo." Yeji ikutan muncul entah datang dari mana udah kek tuyul.

"Siapa lagi lo?"

"Gue juga kakaknya mereka."

"Anjir banyak amat dah kakakny--"

Emang ya ni anak-anak kalo sangarnya udah keluar, gak suka dengerin orang bicara ampe selesai:v

BUGH!
BUK!
BRUK!

Yeji cuma memukul satu orang, ehh tapi dianya tumbang ke arah cowok satunya. Jadi mereka berdua jatuhnya barengan.

"Jatuhnya udah kek pin bowling aja, lembek banget." Ejek Yeji.

Kelima cowok itu berdiri lagi. Satunya uring-uringan abis dibanting Winter, satunya udah kek orang kebelet boker megang-megang perut efek pukulan Ryujin, satunya lagi udah gak bisa berdiri tegak gara-gara punggungnya sakit, sementara duanya lagi untung aja gak sampe bonyok.

"Kenapa berhenti? Gak sekalian ngabisin kita?"

"Sih siapa juga yang berhenti? Kita kan main adil pake giliran, sekarang finalisasi nya gilirannya mereka tuh." Yeji berucap sambil memberikan isyarat pada mereka untuk menoleh.

Di sisi kanan mereka, sedikit jauh dari sana, sebuah mobil sedang ambil ancang-ancang untuk tancap gas seperti bersiap menabrak mereka. Karina dan Lia berada di dalamnya sambil tersenyum miring.

BROOM BROOM

Suara mesin mobil tersebut terdengar jelas setelah sang pengemudi injak gas, mobil tersebut maju dengan cepat ke arah mereka membuat kelima cowok itu panik.

"LARI WOY LARI!"

"Gunain kaki lo anj*ng"

"Kaki gue sakit njing!"

Kelima cowo, ahh tidak, kalo kata Ryujin kelima jamet tersebut langsung lari saat melihat mobil tersebut melaju ke arah mereka.

"Kalian gak diapa-apain kan?" Tanya Karina saat mobilnya sudah berhenti di depan mereka.

"Gak kok kak." Jawab Yuna.

"Woy Jin, apa-apaan tuh barusan?" Tanya Yeji.

Ryujin hanya bisa menunduk takut, bingung mau jelasin dari mana udah jelas tadi main gelut-gelutan mereka. Bakal dimarahin terus dapet cermah nih pasti dari kakak-kakaknya.

"Lo ini..." Ryujin dapat satu hadiah toyoran di kepalanya dari Giselle.

"... gelut kok gak ngajak-ngajak sih?" Ucap Giselle bercanda.

ELITZ || AETZYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang