24

471 46 2
                                    

Vincenzo dan Chayoung selesai membuat makan siang, mereka mengajak semuanya untuk berkumpul dan makan bersama.

"Jadi ada apa kalian ke sini?" Tanya Vincenzo saat mereka semua sedang makan.

"Kami ingin menanyakan tentang sebuah 'perusahaan', harabeoji bilang uncle mungkin punya koneksi dengan orang dari sana." Ucap Lia.

"Perusahaan apa?"

"Ini, hanya data ini yang kami punya." Sungchan menyerahkan beberapa lembar kertas untuk dibaca oleh Vincenzo. Kertas itu berisi informasi tentang 'perusahaan' yang mereka yakini selama ini menjadi asal dari orang-orang yang terus-menerus mengikuti dan menyerang mereka.

Vincenzo mengambil berkas itu dan melihatnya dengan saksama.

"Hhhmm.. aku memang mengenal seseorang dari sana." Ucap Vincenzo sambil meneliti berkas tersebut.

"Bisa kita diskusikan ini setelah makan? Ada anak-anak di sini." Chayoung berucap karena tidak tahan dengan pembicaraan mengenai pekerjaan di meja makan tersebut, apalagi ada anak-anak mereka sekarang.

"Baiklah, baiklah, kita bicara tentang ini setelah makan siang." Ujar Vincenzo sambil meletakan kembali berkas-berkas tersebut di sisi meja.

Topik pembicaraan kembali kepada hal-hal apa saja yang sudah mereka lakukan tadi.

"Kalian main apa aja tadi sama kakak-kakak ini?" Tanya Chayoung kepada Khael dan Kalya.

"Kami tadi nunjukkin kamar kami." Ujar Kayla.

"Terus kakak-kakak bilang kamar Khael keren!" Khael semangat bercerita.

"Terus tadi juga Khael bantuin kak Jeno rapihin barang-barangnya, makanya cepet selesai." Ujar Khael kemudian.

"Pantes aja punya waktu buat ngebucin, ternyata ngerapihinnya dibantuin Khael." Bisik Ryujin pada Jeno yang ada di sebelahnya.

- - -

Selesai makan siang Vincenzo dan Chayoung harus pergi ke suatu tempat untuk mengurus sesuatu terkait 'perusahaan' yang dibicarakan mereka sebelumnya. Karena itu bersifat private dan rahasia jadi mereka tidak mengajak siapa pun untuk ikut.

"Khael, Kayla, kalian jangan nakal ya sama kakak-kakak. Mom dan dad akan kembali nanti sekalian beli makan malam buat kalian." Ucap Vincenzo sambil mengelus kepala kedua anak kembarnya itu.

"Iya dad." Jawab kedua anak itu.

"Jika hari sudah sore kalian bisa ajak mereka main di pantai, pasti asik." Usul Chayoung dan ditanggapi antusias oleh mereka semua.

Setelah kedua orang tua mereka pergi Khael dan Kalya mengajak mereka untuk nonton TV, kebetulan ada film seru yang sangat mereka sukai sedang tayang.

"Kak, Kayla mau makan apel." Ucap Kayla pada Yeji.

" Apel? Emang ada apel di sini?" Tanya Yeji.

"Ada, tapi Kayla gak tau cara motongnya, mom bilang Kayla gak boleh pegang pisau." Ujar anak itu.

"Ya udah yuk, sini biar kakak bantu."

Kayla dengan girang berjalan menuju dapur ditemani oleh Yeji. Keduanya mengambil beberapa apel dari kulkas kemudian mencucinya bersama-sama di wastafel. Kayla kemudian mengambil piring sembari Yeji memotong apel-apel tersebut.

Tanpa disadari oleh Yeji, Mark sedari tadi terus memperhatikan kegiatan mereka dengan senyum yang tidak pernah pudar dari wajahnya. Dapur tersebut memang terhubung langsung dengan tempat teman-teman mereka yang lain menonton, jadi semua yang terjadi di dapur bisa langsung disaksikan oleh mereka.

ELITZ || AETZYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang