Waktu berlalu, perjalanan kurang lebih 12 jam mereka lalui hingga akhirnya tiba di Paris dengan selamat. Karena sebelumnya mereka berangkat sekitar pukul 10 pagi waktu Korea sekarang seharusnya sudah sekitar jam 10 malam di Korea, namun karena perbedaan zona waktu mereka tiba di Paris saat jam menunjukkan baru sekitar pukul 2 siang.
"Gue masih gak percaya kalo gue di Paris." Ujar Ryujin.
Dalam hatinya ia lega karena dia tidak mati muda selama di perjalanan.
"Abis ini kita kemana?" Yuna bertanya.
"Udah kita siapin tempat buat nginap di sini." Ujar Mark.
Begitu jemputan yang mereka pesan sudah datang mereka semua langsung menuju hotel yang sudah dipesan.
"Aahh... capek banget gue." Ujar Ryujin sembari membaringkan dirinya di kasur, memejamkan matanya, dan menikmati hembusan angin sejuk dari jendela kamar yang tadi di bukanya.
Mereka masing-masing mendapat kamar sendiri karena memang pengaturan hotelnya seperti itu. Kamar mereka semua sengaja dipesan di satu lorong yang sama bersama dengan kamar para agent.
"Halo!" Suara I.OU yang tiba-tiba muncul mengejutkan Ryujin.
"Lo ngagetin gue anjir!" Seru Ryujin sambil berbicara pada smartwatch yang ada di tangannya.
Sebelum berangkat tadi I.OU meminta mereka untuk mengenakan sebuah smartwatch, katanya supaya lebih mudah berkomunikasi dengannya.
"Maaf, aku hanya ingin tahu jika ada yang kau perlukan?" Tanya I.OU.
"Untuk sekarang belum ada, tapi tolong bangunin gue jam 5 sore karena kita bakal makan sama-sama nanti." Pinta Ryujin.
"Baiklah."
Setelah itu Ryujin tanpa babibu langsung saja melepas sepatunya dan terlelap tanpa memikirkan apa-apa lagi.
Sementara itu Yuta dan James yang tadi harus mengurus beberapa hal akhirnya ikut menyusul sampai ke hotel tersebut.
Tok..tok..tok...
Yuta mengetuk pintu kamar seseorang alih-alih pergi ke kamarnya sendiri terlebih dahulu. Pintu kamar tersebut terbuka dan keluarlah Giselle dari sana.
"Ehh lo udah dateng? Dari mana tadi?" Tanya Giselle saat melihat Yuta di depan pintunya.
"Ngurusin urusan soal bandara sama James, lo gimana? Aman? Gak jet lag atau sesuatu?" Ternyata Yuta datang buat meriksa kondisi Giselle sehabis penerbangan panjang mereka tadi.
"Gue laper. Katanya makan nanti sore, tapi gue lapernya sekarang." Ujar Giselle.
"Nihh, gue sama James beli ini tadi sekalian." Yuta memberikan sekantong plastik berisi banyak sekali roti dan minuman kepada Giselle.
"Wihh perhatian banget."
"Itu bukan cuma buat lo ya, bagi-bagi sama yang lain. Lagian lo juga bakal gak sanggup ngabisin semuanya." Kata Yuta.
"Iya iya, makasih." Balas Giselle.
Setelah itu Yuta langsung pergi ke kamarnya sendiri. Sementara Giselle yang malas mengetuk satu-persatu pintu kamar teman-temannya akhirnya hanya memberikan pengumuman di grup chat mereka, dia mengatakan siapa yang lapar bisa datang ke kamarnya. Akibatnya setelah itu kamarnya langsung didatangi para serigala lapar yang menagih makanan mereka.
- - -
Di tempat lain ada beberapa orang yang tampak sedang diikat dengan tali di sekujur tubuh mereka, jika sebelumnya hanya ada Jinyoung-Suzy dan Jennie-GD kali ini sudah bertambah dengan adanya Jin-Jisoo. Mereka tampak masih setengah sadar akibat efek obat bius yang diberikan kepada mereka sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELITZ || AETZY
Fanfiction9 gadis hidup di kawasan mewah bernama ELITZ bersama dengan keluarga mereka. Keluarga kaya, tempat tinggal mewah, sekolah elit, sahabat sejati, bukankah hidup mereka sudah tampak sempurna? Sayangnya hidup tidak bisa selalu mulus mulus saja. ❗Cerita...