3

1.2K 112 0
                                    

Pagi hari Senin tiba, rencana mereka untuk minta traktiran dari Karina seharusnya dijalankan hari itu.

@ Kampus

Yeji keluar dari ruangan begitu kelas terakhirnya selesai hari itu. Sepanjang jalan menyusuri koridor Yeji mendengar berbagai percakapan mengenai sebuah mobil mewah yang terlihat baru memulai debutnya di parkiran kampus hari ini. Entah bagaimana tapi kehadiran mobil itu telah menjadi topik hangat di kampus mereka hari itu. Sejujurnya Yeji juga sudah melihat mobil tersebut di parkiran hari ini, namun ia tidak menghiraukannya karena bukan itu yang sedang dipikirkannya sekarang ini.

Yeji terus berjalan sembari terlihat sibuk melihat sekeliling mencari sosok Karina, karena mereka sudah berencana untuk minta traktiran dari Karina hari ini. Yeji, Karina, Lia, dan Giselle memang berkuliah di satu kampus, jangan bertanya kenapa bisa begitu, tentu saja itu semua sudah diatur oleh orang tua mereka. Bahkan rencananya ketika Ryujin, Chaeryeong, Winter, Ningning dan Yuna ketika sudah lulus dari sekolah mereka juga akan dimasukkan ke kampus tersebut.

Mereka bahkan tidak punya alasan untuk menolak karena kampus mereka itu adalah salah satu universitas idaman semua orang. Jika mungkin mereka tidak ada dalam posisi ini sekarang mereka tetapkan akan memimpikan masuk ke universitas tersebut, siapa juga yang tidak? Universitas tersebut adalah universitas termewah, elit, bergengsi, dan dikategorikan salah satu yang paling sulit dimasuki. Belum lagi jika membicarakan ketersediaan berbagai pilihan jurusan yang mereka minati yang dilengkapi fasilitas kelas atas. Orang tua mereka juga tidak membebankan atau memaksa mereka untuk masuk ke jurusan tertentu, mereka bebas memilih, dan hal itu menjadi point plus serta menutup segala jenis alasan untuk menolak universitas tersebut. Segala jenis jurusan yang mereka mau, berbagai jenis kegiatan, organisasi, fasilitas, dan hal-hal lainnya semuanya lengkap di sana. Jadi jangan heran kalau universitas tersebut adalah primadona.

Disaat orang lain mati-matian berusaha untuk masuk universitas tersebut, mempertimbangkan segala kemungkinan, berebutan beasiswa, berebutan kuota masuk dan segala tekanan lainnya mereka malah sudah pasti akan dimasukkan ke situ. Bukan lewat jalur orang dalam! Namun orang tua mereka memang tipe yang gercep dan langsung apply nama anak mereka di hari pertama pendaftaran dibuka. Mengenai masalah pembayaran mah gak usah ditanya, bahkan staff staff yang dipekerjakan orang tua mereka lebih dari cukup untuk melakukan itu semua.

Aanak-anak mereka juga memang sengaja tidak didaftarkan beasiswa, bukan karena meragukan kemampuan anak sendiri namun mereka sudah lebih dari berkecukupan untuk membayar semua biaya pendidikan anak-anaknya, lebih baik kuota beasiswa itu diberikan kepada orang lain bukan? Masih banyak yang lebih membutuhkan beasiswa itu dari pada anak mereka, sungguh baik sekali :3

"Rin! Akhirnya ketemu juga!" Kata Yeji sambil menepuk pundak Karina.

"Hey Ji." Sapa Karina dengan senyum.

"Kemarin lo kemana sih? Dicariin tau gak." Yeji sedikit berbasa-basi padahal ia tau Karina pergi bersama orang tuanya kemarin.

"Kemarin siang ortu gue pulang, jadi malemnya diajak jalan deh." Jawab Karina.

"Wihh kalo gitu dapet jajan banyak dong hari ini?" Yeji mulai melancarkan rencananya.

"Minta traktir ni pasti." Tebak Karina dengan mata memicing curiga, dan tentu saja tebakannya itu tepat sasaran.

"Hehehe." Yeji cuma bisa cengengesan menanggapinya, apakah niatnya terlalu kelihatan?

"Untung mood gue lagi baik, yuk lah! Nanti ajak yang lain juga." Kata Karina kemudian menarik Yeji berjalan ke arah tempat parkir.

"Ehh btw denger gak yang lagi rame dibicarain orang-orang?" Yeji berucap antuasias

"Gak, emang ada apa?" Tanya Karina.

ELITZ || AETZYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang