Tandai kalo ada typo!
Happy Reading!
Bel pulang sekolah sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Bianca dan ketiga sahabatnya berjalan menuju parkiran. Disana, sudah ada Diamond core dan anggota-anggota yang bersekolah di Cakrawala.
"Hai," sapa Rima.
"Hai." balas mereka.
"Sayang, ih. Jangan gitu, aku gak suka!" sebal Zico.
"Apa sih? Aku kan cuma nyapa mereka."
"Tapi aku gak suka!"
"Ck, lebay lo, Zic!" Rendi memutar bola matanya malas.
"Diem lo! Lo juga sama aja, genit!" ketus Zico. Rima geleng-geleng kepala melihat kelakuan pacarnya itu.
"Udah ah, ayo pulang!" ajak Rima. Ia manarik tangan Zico untuk segera menaiki motornya. Lalu setelah itu keduanya pulang setelah berpamitan.
"Heh, Adel takudel-kudel!" panggil Arhan.
Adel mendelik. Menatap garang pada Arhan. "Nama gue, tuh, Adelia Sanskara. Bukan Adel takudel-kudel kayak maksud lo, itu!"
"Nyenyenye." Adel mengumpati Arhan yang malah meledeknya.
"Arhanjing!"
Arhan melotot. "Heh, nama gue udah bagus-bagus, malah lo ganti!"
Rendi tertawa terbahak-bahak. "Arhanjing, gak tuh?!"
"Lo juga ganti nama gue!" ketus Adel.
"Ya terserah gue, dong!"
"Ya, gue juga terserah gue!"
"Ribut mulu lo pada! Jatuh cinta tau rasa!" celetuk Brylian.
"Gak akan!" keduanya berucap bersamaan. Lalu saling menatap tajam.
Mereka geleng-geleng kepala melihat itu. Sudah bukan hal baru.
Liza datang bersama Vindha.
"Bry, jadi pulang bareng kan?" tanya Liza.
Brylian tak langsung menjawab. Ia melirik Bianca sebentar. Yang dilirik hanya diam memandang nya dengan wajah datar, senyum miring tercipta dibibir tipisnya.
"Kalo gak jadi juga gak pa-pa sih, gue bisa pulang naik taksi." kata Liza.
"Emm, jadi kok. Ayo!"
Liza tersenyum tipis. Ia memakai helm yang diberikan Brylian lalu naik ke motor besar cowok itu.
Brylian kembali melirik Bianca yang masih setia dengan wajah datar andalannya. Ia menghembuskan nafas panjang.
"Duluan ya!"
"Yoi."
Motor Brylian melaju meninggalkan kawasan sekolah.
"Ayo." ajak Rendi pada Vindha. Perempuan itu mengangguk lalu naik ke motor Rendi. Setelah berpamitan, motor lelaki itu melesat meninggalkan Cakrawala.
Kini diparkiran hanya ada Beckham, Nando, Arhan, Bianca, Ara, Adel, dan anggota Diamond.
"Lo pulang bareng gue!" tukas Arhan. Adel mendelik. "Ogah gue pulang sama cowok nyebelin kayak lo!"
"Gak usah banyak bacot. Naik!" dengus Arhan.
"Gak mau!"
"Mau naik sendiri, atau gue gendong?"
Adel buru-buru naik ke motor Arhan, membuat sang empu tersenyum.
"Gitu kek, dari tadi!" ujar Arhan.
"Ck, gak usah banyak bacot, jalan!" Adel membalikkan kata-kata Arhan tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BIANCA
Teen Fiction(Follow sebelum membaca!!!) (Don't plagiarize!!!) *** Kisah ini singkat. Tentang seorang lelaki yang menyukai gadis cantik yang trauma karena masa lalu. Akankah ia berhasil mendapatkan hati gadis dingin itu? Dan apakah gadis itu akan luluh dengan le...