Happy Reading!
Brylian menatap orang-orang disekitarnya.
"Jadi, ini ceritanya gue, di prank?"
"Iya," jawab Alfin mewakili semua orang disana.
"Ide siapa?" tanya Brylian.
"Rendi."
"Gila." Brylian membuang nafas kasar dan menatap Rendi dengan tajam. Namun yang di tatap hanya memasang wajah tanpa dosanya.
"Mama! Jangan bercanda, deh!" Rendi menirukan suara Brylian tadi, saat cowok itu ketakutan di tengah kegelapan.
Mereka tertawa terbahak-bahak mendengar itu. Terkecuali Brylian yang kini sudah memasang wajah marah bercampur malu. Ah! Jangan lupakan Bianca dan Nando yang setia dengan raut datar dan lempeng mereka.
"Udah-udah! Sekarang kita makan malam, dulu."
Malam itu mereka habiskan dengan acara tersebut. Canda dan tawa memenuhi rumah megah itu.
***
Selesai dengan acara makan malam tadi, Bianca langsung masuk ke kamar. Teman-temannya sudah pulang 1 jam yang lalu. Terkecuali saudaranya yang menginap disini.
Gadis cantik itu kini tengah merebahkan tubuhnya di kasur. Menatap langit-langit kamar dengan mata tajamnya.
Ia mengangkat pergelangan tangannya, mengelus gelang hitam yang melekat disana. Menghela nafas panjang. Meyakinkan dirinya bahwa ia memang harus melakukan itu.
Ya, Bianca berniat untuk melepas apapun yang berhubungan dengan, Dimas. Sudah saatnya dia keluar dari zona masa lalu.
Ada saatnya kita kehilangan sesuatu, dan ada saatnya sesuatu itu kita buang jauh-jauh. Entah itu orangnya, barangnya, ataupun kenangannya.
Perlahan, Bianca melepaskan gelang itu dari pergelangan tangannya. Lalu menyimpannya di kotak hitam dan meletakkan kotak itu di dalam laci nakas.
"Kita selesai, Dim."
***
Kembali ke sekolah, SMA Cakrawala kini kedatangan murid baru yang membuat siswa-siswi heboh. Menanyakan pada satu sama lain tentang murid baru itu. Mulai dari gender, latar belakang, dan lain sebagainya.
Tapi tidak dengan murid 11 IPA 2. Ternyata, murid baru itu masuk kelas terfavorit setelah IPA 1. Bagaimana tidak, di IPA 2 banyak sekali murid dari kalangan atas. Mulai dari Bianca si anak pemilik sekolah. Adel si anak dari pengusaha terkenal, juga salah satu donatur di Cakrawala. Lalu ada Rima si anak pemilik sorum mobil terbesar. Dan ada Ara, anak dari pemilik hotel terbesar di Bandung.
Dan satu lagi, Ayah maupun Ibu mereka, bersahabat.
***
"Katanya ada murid baru, ya?" tanya Rima penasaran.
"Iya," jawab Adel. "Yang gue denger sih, cewek."
"Siapa, yah, kira-kira?" Ara menatap langit-langit kelas dengan bertopang dagu.
"Ya, mana gue ta-,"
KAMU SEDANG MEMBACA
BIANCA
Teen Fiction(Follow sebelum membaca!!!) (Don't plagiarize!!!) *** Kisah ini singkat. Tentang seorang lelaki yang menyukai gadis cantik yang trauma karena masa lalu. Akankah ia berhasil mendapatkan hati gadis dingin itu? Dan apakah gadis itu akan luluh dengan le...