7: Gemoy X Human Hunter's

1 0 0
                                    

🌑🌑🌑

Satu Minggu berlalu sejak balapan antara Kai dengan Raymond. Sudah satu Minggu lebih pula Hyuna menempati mansion mewah tersebut.

Hyuna di persuasif oleh Kai jika dirinya tetap berada di panti itu ia hanya menjadi beban untuk ibu panti yang sangat gadis itu sayangi, maka dari itu Kai menawarkan Hyuna tinggal di mansion nya, tentu pada awalnya gadis itu menolak.

Namun bukan Kai namanya jika ia tidak memiliki 1001 cara untuk mendapatkan keinginannya. Pria itu menawarkan pekerjaan ringan di mansion nya namun kisaran gaji yang ia terima sangat menggiurkan, pria itu berkata dengan uang itu ia bisa membantu meringankan beban ibu pantinya.

Setelah berfikir panjang akhirnya Hyuna menerima tawaran itu, bukan tanpa sebab ia berani mengambil tawaran itu karena hanya dirinya lah diantara teman-temannya yang tidak mendapatkan uang bulanan dari keluarga aslinya.

Kirana maupun Dania mendapatkan kiriman uang untuk biaya sekolah dari paman ataupun bibinya. Sedangkan Hyuna? Gadis itu hanya mengandalkan beasiswanya namun, keperluan lain-lain selalu menjadi tanggungan ibu panti.

Dan lagi di mansion ini ia di tempatkan di lantai dua, dimana kamarnya bersisian dengan Bi Lita. Dan Kai, pria itu jarang bermalam di tempat ini. Jika pun bermalam maka ia dan teman-temannya berada di lantai satu.

Dan saat ini, di sinilah Hyuna berada di dapur membantu pekerjaan Bi Lita yaitu memasak. Setiap paginya Kai selalu sarapan di sini meskipun malamnya pria itu tidur di rumahnya.

Hyuna jadi heran sendiri, bukannya di rumah Kai pasti setiap pagi juga menyiapkan sarapan? Tapi mengapa pria itu tetap saja menuju mansion ini yang jaraknya tidak bisa di katakan dekat. Apalagi arahnya berlawanan dengan sekolah mereka.

Panjang umur, terdengar deru motor dari arah luar dan Hyuna yakin pemilik motor nya adalah pria yang baru saja di ceritakan.

Tanpa sepatah kata apa pun pria dengan wangi maskulin yang menyeruak itu duduk santai di meja makan, terkadang Hyuna gemas sendiri karena perilaku seenak jidat Kai. Namun, apa yang bisa ia lakukan kepada pria yang telah berbesar hati menolong perekenomian nya.

Mau tidak mau gadis itu menyiapkan sarapan Kai, ini sudah menjadi rutinitas nya selama beberapa waktu. 

Gadis itu menjajakan makanan di meja tanpa bantuan Bi Lita atau maid lainnya. Ini atas permintaan Kai sendiri.

Pria itu langsung mengambil makanan ke piringnya, lalu memakannya dengan santai. Siapa tau di balik itu ia diam-diam memuji masakan gadis di hadapannya.

"Makan," ucapnya.

"Ia nanti, mau mandi dulu," tolak Hyuna.

"Makan dulu," ulang Kai namun kali ini syarat akan pemaksaan.

Hyuna masih selemah ini, tatapan Kai, aura Kai, dan poin pentingnya keberadaan Kai membuat gadis itu takut. Meskipun selama ini pria itu memperlakukannya dengan sangat baik.

Gadis itu tidak berani menolak, ia mengambil kursi yang tidak berhadapan dengan Kai membuat pria di depannya menarik nafas.

"Berangkat bareng gue."

"Enggak!"

Hyuna kaget sendiri dengan nada suaranya, suaranya refleks meninggi. Ia menatap takut ke arah Kai. Namun, bukannya tersinggung pria itu malah menyunggingkan bibirnya. Ia tersenyum melihat keberanian Hyuna yang mulai keluar.

"Maaf," cicit gadis itu sambil menunduk.

"Angkat kepala lo Na, jangan nunduk Hyuna gak salah," ucap pria itu.

Hyukai's SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang