🌑🌑🌑
"Jadi gimana?"
"Di kepala gue banyak teori yang belum bisa di buktikan."
"Langkah awalnya gimana?" tanya Vano.
"Jagain Hyuna, jangan sampai dia keluar dari jangkauan kita. Gue punya firasat buruk," ucap Kai.
"Ada kaitannya sama dia?" heran Galuh.
"Pusatnya di dia kalo feeling gue bener," lanjut Kai.
Tanpa banyak bertanya ke 3 pria itu mengangguk saja.
🌑🌑🌑
Bel pulang berdering dari 5 menit yang lalu, Hyuna dan dua orang gadis di sampingnya berjalan beriringan menuju halte.
"Ikut gue," seseorang menarik lengan Hyuna. Membuat atensi ke tiga gadis itu beralih pada satu orang pria.
Tidak, itu Kai, apakah dirinya akan kembali di seret menuju mansion mewah itu lagi.
"Gamau," gadis itu mencoba berontak.
Hyuna melirik kepada Dania dan Kirana berharap kedua gadis itu bisa menolongnya. Namun, ketika melihat ke arah tempat mereka tadi berpijak Hyuna tidak bisa menemukan keberadaan kedua temannya itu.
"Temen lo ada di tangan gue, keselamatan mereka tergantung lo," jawab pria itu santai.
"Jangan sakiti mereka, gue mohon," pinta Hyuna.
"Tergantung lo ikut gue apa enggak," jawab Kai acuh.
"Iya gue ikut tapi janji jangan apa-apakan mereka," gadis itu mengacungkan jari kelingkingnya ke arah Kai. Tidak ada raut ragu di wajahnya, cukup dirinya yang terseret ke arah Black moon, teman-temannya jangan.
Kai mengangguk saja, tanpa keberatan ia mengaitkan jari kelingkingnya dengan Hyuna.
"Naik ke motor."
"Jangan di sini Kai, banyak yang liatin," cicit Hyuna menundukan pandangannya. Pria itu menarik nafasnya kasar.
Berbalik melihat orang-orang yang memerhatikan interaksi mereka.
"Ngapain liatin gue?!" teriaknya membuat mereka segera mengalihkan pandangannya dari pria itu.
Hyuna merutuki tingkah Kai, ia ingin protes tapi melihat pria itu yang sepertinya kesabarannya sudah di ambang batas, Hyuna memilih untuk diam saja. Semoga esok hari ia tidak akan di bully atau semacamnya.
Kai sudah berada di motornya.
"Nungguin apalagi? Buruan naik."
Dengan berat hati akhirnya gadis itu naik ke motor besar Kai. Hal ini tentu menarik perhatian murid lainnya.
Di tempat lain.
"Lepasin gue!" teriak Dania membahana.
"Telinga gue sakit Dan," keluh Kirana.
"Lo gak panik apa?!"
"Paniklah masa enggak!"
Dania dan Kirana saat ini duduk bersebelahan dengan mata di tutup kain. Mereka tidak bisa bergerak bebas karena tangan keduanya di ikat tali.
"Bukain anjir siapa sih kalian? Mau apa hah?" Dania sepertinya tidak memerdulikan kesehatan telinga Kirana. Sedangkan gadis itu mendesah frustasi, ayolah telinganya berdengung.
"Tuh cewek berani banget," seru seorang pria sambil memakan sukro.
"Bukain kain sama talinya," perintah Vano.
Ketika kain penutup matanya di buka, alangkah terkejutnya Dania dan Kirana ketika matanya menangkap sekitar 20 orang pria berjaket dengan gambar bulan hitam di lengan atasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hyukai's Secret
Teen FictionTau bagaimana rasanya hidup tanpa mengetahui keluarga? Dia Hyuna Zhafira seorang gadis lugu yang besar di panti asuhan. Hidupnya yang damai di panti seketika jungkir balik ketika ia mengetahui fakta dibalik siapa keluarga aslinya. Seseorang pria y...