Hyuna meringis ketika melihat darah mengalir dari lengan si gempal antara ngilu dan bangga melihat hasil karyanya.
Melihat kawan-kawannya tumbang pria yang sedang menyerang Bi Lita akhirnya memilih mundur ia menginstruksikan kepada pria gempal untuk memapah satu temannya yang terkena tembakan lalu dengan cepat mereka kabur. Udah mah sombong kalah lagi, double kill gak tuh malunya. Entah Bi Lita maupun Hyuna keduanya tidak ada yang mencegah dan membiarkan mereka pergi begitu saja.
Bi Lita menghampiri Hyuna.
"Hyuna gapapa? Ada yang luka gak?" tanyanya khawatir.
Gadis itu malah tersenyum tanpa menjawab pertanyaan bi Lita.
"Bibi keren banget deh!" ucapnya antusias, matanya menatap berbinar kepada Bi Lita.
Bi Lita tersenyum, "kamu gak takut?"
"Awalnya Hyuna kaget banget pas denger suara tembakan tapi daripada kaget Hyuna lebih ke kagum banget."
Bi Lita baru menyadari satu hal.
"Yaampun Na, itu kamu luka obatin dulu sini!" ucap Bi Lita sambil menarik Hyuna ke sofa yang ada di kamarnya lalu ia mengambil kotak P3K.
Lengannya sedang di obati oleh Bi Lita bukannya menahan sakit atau meringis gadis itu malah menatap penuh minat kepada Bi Lita.
Merasa ditatap Bi Lita menatap Hyuna, ia mengernyitkan dahinya aneh melihat Hyuna.
"Na gapapa kan?" tanya Bi Lita.
"Kamu kenapa? Jangan buat bibi takut."
Pasalnya gadis itu menatap dengan senyuman sumringah di wajahnya, dan menurut Bi Lita itu sedikit terlihat horor.
"Hyuna gapapa bi."
"Emm bi?"
Bi Lita yang tadinya sudah fokus terhadap luka Hyuna kini mendongakkan kepalanya lagi menatap gadis ini.
"Kenapa?" Bi Lita melihat keraguan di mata gadis itu.
Bibirnya seperti ingin mengatakan sesuatu namun sepertinya gadis itu urungkan.
Bi Lita tersenyum, "mau nanya kenapa bibi bisa pake pistol?" tanya Bi Lita tepat sasaran.
Gadis itu meringis namun tak urung ia mengangguk.
"Hyuna mau belajar?"
Gadis itu jadi bertanya-tanya apakah Bi Lita bisa membaca isi fikirannya?
"Gapapa emang bi?"
"Kenapa enggak?"
'Brak!!'
Suara pintu dibuka paksa mengalihkan atensi dua perempuan berbeda generasi itu.
Serempak keduanya menatap ke arah datangnya suara, disana terdapat Kai dengan wajah terengah.
"Hyuna! Gapapa?" tanya pria itu panik, ia menghampiri Hyuna membuat Bi Lita berdiri dari posisinya dan membiarkan Kai duduk disana.
"Gapapa," ucap Hyuna pelan.
Aura Kai sangat pekat dan mendominasi dan karenanya Hyuna berada diambang rasa takut dan aman, mungkin?
"Tapi Hyuna luka," ucap Kai lagi, nada suaranya melembut, lengannya mengelus tempat luka yang baru saja di obati Bi Lita.
"Sedikit kok," ucap gadis itu. Dia tidak berbohong lukanya hanya sedikit di lengan atasnya hanya berupa sayatan kecil namun sepertinya dalam.
Diam-diam Bi Lita tersenyum melihat adegan di depannya, baru kali ini ia melihat tuan mudanya dekat dengan seorang perempuan.
'Tes'
KAMU SEDANG MEMBACA
Hyukai's Secret
Teen FictionTau bagaimana rasanya hidup tanpa mengetahui keluarga? Dia Hyuna Zhafira seorang gadis lugu yang besar di panti asuhan. Hidupnya yang damai di panti seketika jungkir balik ketika ia mengetahui fakta dibalik siapa keluarga aslinya. Seseorang pria y...