🌑🌑🌑
Motor Kai melaju cepat membelah jalanan, sesekali pria itu memastikan Hyuna tetap aman. Ia berharap mereka selamat sampai mansion, terlebih Hyuna gadis itu tidak boleh terluka sedikitpun.
Sial, seruan Galuh membuat Kai menggeram kesal. Raymond mengapa pria itu datang di saat dirinya masih bersama Hyuna. Kai menambah kelajuan motornya berharap ia bisa meninggalkan Raymond di belakang sana.
Pelukan Hyuna kian mengerat seiring bertambahnya kelajuan motor Kai, membuat kupu-kupu menggelitiki perut pria yang sedang dilanda cemas itu.
Kai melupakan satu hal, Raymond bukanlah orang yang bisa ia anggap enteng, buktinya sekarang pria itu sudah mensejajarkan motornya dengan milik Kai. Kai kembali merutuk ketika ia sadar jalan yang tengah mereka lalui kini sepi hanya terdapat 2 motor disana. Di tambah motor Galuh yang mengejar di belakang jadi 3.
"Sial! Bangsat Raymond!" Kai mencaci ketika motornya di tendang oleh Raymond menyebabkan motor tersebut oleng, untung saja pria itu bisa menyeimbangkan nya kembali.
"HAHAHAHA," pria itu tertawa melihat tatapan tajam Kai.
"Apa tujuan lo hah?!" teriak Kai.
"Nyelakain lo, apalagi?" Raymond menatap nyalang mereka berdua dengan smirk yang membuatnya tampak mengerikan.
Hyuna semakin mengeratkan pelukannya kepada Kai, sungguh ia saat ini ketakutan. Rasanya ingin menangis saja, dirinya tidak pernah berada pada posisi seperti sekarang ini. Namun, keinginannya untuk menangis ia tahan sedemikian rupa, ia takut Kai merasa risih, dan ia juga takut pria itu kehilangan konsentrasinya.
Raymond mengernyitkan keningnya ketika melihat seseorang di boncengan Kai. Gadis itu sedari tadi posisi wajahnya membelakangi dirinya. Matanya berkilat ketika menyadari siapa itu.
Cengkraman pada kemudinya kian menguat ketika memori-memori terdahulu berputar lagi, perasaan itu menjalar menusuk sampai ke hati. Sial, dia lemah.
"GUE TUNGGU LO MALAM INI DI GEDUNG TUA!" teriak Raymond sebelum akhirnya motornya berjalan meninggalkan motor milik Kai.
Kai bersyukur pria iblis itu telah pergi, ia memelankan motornya dan memberhentikan nya. Berniat mengecek keadaan gadis di boncengannya. Ketika motor berhenti pelukan gadis itu tetap erat, Kai menepuk lengan Hyuna.
Hyuna tidak menyadari bahwa motor telah berhenti ia sibuk menetralkan rasa takutnya. Barulah ketika tepukan Kai di lengannya terasa gadis itu menyadarinya. Ia jadi malu sendiri karena memeluk Kai sebegitu eratnya. Pertanyaan yang sama berkecamuk dari tadi di fikirannya, apakah Kai merasa risih dan akan marah?
"Ehh maaf Kai," ucap gadis itu, ia langsung melepaskan pelukannya.
"Maaf kenapa?" tanya pria itu.
Duh ini gimana jawabnya, batin Hyuna.
"Itu tadi gue meluk lo," wajahnya memerah untung saja ia memakai helm.
Pria itu terkekeh membuat Hyuna terperanjat kaget, itu Kai? Pertanyaannya.
"Kenapa minta maaf coba?" tanya pria itu lagi.
"Kan takutnya risih."
"Kalo orang lain gue risih, tapi itu lo."
🌑🌑🌑
Malamnya Kai bersama inti Black moon berada di mansion dengan Hyuna yang pria itu kunci di kamar yang di tempati gadis itu.
"Jadi gimana Kai?" tanya Vano.
"Motif si Raymond apa sebenarnya?"
"Gue gatau yang pasti kalian semua jangan lengah, jangan sampai juga dia tahu kedua teman Hyuna. Vano, Brian kalian jagain mereka berdua," tutur Kai yang di angguki kedua pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hyukai's Secret
Teen FictionTau bagaimana rasanya hidup tanpa mengetahui keluarga? Dia Hyuna Zhafira seorang gadis lugu yang besar di panti asuhan. Hidupnya yang damai di panti seketika jungkir balik ketika ia mengetahui fakta dibalik siapa keluarga aslinya. Seseorang pria y...