Chapter 7

2.8K 242 9
                                    

Beberapa saat setelah kejadian memalukan—bagi [Name]—tadi, mereka masih tidak mau berbicara satupun. Sampai akhirnya mereka tiba di planet Venamus.

Pintu kapal angkasa terbuka dan mereka langsung keluar dengan hati-hati. [Name] memerhatikan sekitar sambil bersedia untuk mengeluarkan pedang cahayanya. Kaizo juga ikut memerhatikan sekitar.

Setelah memastikan bahwa kawasan ini aman, mereka mulai menyelusuri kawasan-kawasan sekitarnya. [Name] berharap akan menemukan satu makhluk hidup yang tinggal di sini, itupun yang tidak berbahaya agar ia bisa cepat-cepat pulang. Cuaca disini dingin sekali menurut [Name], ia bisa pakai baju berlapis-lapis untuk menghangatkan dirinya jika sedang keluar untuk menyelidiki. [Name] memang tidak suka udara dingin, itu bisa membuatnya pilek.

••••••

[Name] dan Kaizo sedang berjalan menelusuri suatu hutan di dekat tempat kapal angkasanya mendarat. Mereka sepakat untuk membawa tenda agar mereka bisa menelusuri lebih jauh lagi dan tidak mondar-mandir dari kapal angkasa ke tempat yang mereka telusuri.

Langit mulai gelap, sehingga [Name] dan Kaizo mencari tempat untuk mendirikan tenda karena disini tanahnya tidak rata.

[Name] menjatuhkan tas besar yang ia bawa saat mereka menemukan tempat yang pas untuk tenda mereka. [Name] mencari-cari sebuah benda di tas yang ia bawa dan hanya menemukan satu, [Name] mencoba mencari lagi dan tidak menemukannya.

"Tendanya kau bawa dua kan?" Tanya Kaizo.

"Ya..., Sepertinya" [Name] mencari-cari benda yang di maksud dan masih tidak menemukannya sampai ia mengeluarkan semua isi tasnya.

'sial' Umpat Name dalam hati. Ia menengok ke arah Kaizo dengan tatapan yang sulit dijelaskan.

Kaizo mengangkat alisnya, "kenapa?" Tanyanya.

"Tenda satunya lagi tertinggal, aku hanya bawa satu" jawab [Name].

Kaizo menghela napas pendek, "bagaimana bisa kau melupakannya"

"Aku tak tahu, seingatku aku sudah menaruh dua tenda di tas ini!" [Name] mendengus sebal.

"Ya sudahlah kita satu tenda dulu saja, besok aku akan kembali ke kapal angkasa dan mengambilnya" Ujar [Name] pasrah.

Kaizo hanya ber-hm singkat lalu merebut benda yang dipegang [Name] dan menekan tombol yang ada di benda tersebut. Benda tersebut langsung berubah menjadi tenda berukuran sedang. [Name] masuk duluan ke dalam tenda dan langsung menaruh tas besar yang ia bawa tadi. Sedangkan Kaizo masih diluar sebelum akhirnya memutuskan untuk ikut masuk ke dalam tenda.

[Name] membuka laptop yang ia bawa untuk melihat rekaman cctv yang ia pasang saat menelusuri hutan tadi. [Name] juga memasang cctv di tempat mereka tiba tadi yang mengarah ke kapal angkasa Kaizo.

"Kau memasang cctv ini untuk apa?" Tanya Kaizo mengangetkan.

[Name] terkejut dan langsung menatap kaizo yang disampingnya dengan sinis.

"Kau mengangetkan ku tahu" [Name] kembali fokus dengan laptopnya.

"Apa salahku huh?, Aku hanya bertanya" Ujar Kaizo lalu ikut fokus melihat ke arah laptop [Name].

"Sepertinya aku tidak perlu menjawabnya kan, kau bisa langsung menyimpulkannya" Ujar [Name] sambil mengotak-atik laptopnya.

••••••

[Name] menguap kala dirinya sudah bangun dan duduk untuk mengumpulkan nyawanya. Ia melebarkan pandangannya dan terhenti pada laki-laki yang sedang tertidur pulas. [Name] memperhatikannya sejenak lalu pergi untuk cuci muka.

 Kaizo x Reader [HIATUS!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang