"Kie, arah jam satu."
"Jam satu siang apa malem?"
"Ya sama aja gak sih anjir?!"
Ni-ki memecahkan tawanya saat melihat raut wajah Jungwon yang siap untuk meninjunya saat itu juga. Pandangannya lalu bergulir ke arah jam satu seperti yang dikatakan Jungwon.
Kantin saat ini tidak bisa dikatakan sepi, tapi tidak bisa juga di katakan ramai. Dari balik lalu lalang mahasiswa teknik yang tidak banyak Ni-ki kenal, ia temukan seorang laki-laki sedang menatap kearahnya.
Walau Ni-ki tidak yakin, ia mencoba melihat ke sekelilingnya memastikan apa benar orang itu melihat kearahnya. Dilihat dari banyaknya orang di sekitar sini, bisa sajakan yang di pandangi bukan Ni-ki?
"Ah, bukan gue kali, Won, bisa aja lo kan?"
Jungwon mengangkat bahunya, "terserah sih."
Dan jika saja seseorang sejauh 4 meja dari Ni-ki bisa mendengar apa yang ia katakan mungkin orang itu bisa mati kutu dan kabur saat itu juga.
"Manis banget ya, Hoon?"
"Hah? Es tehnya? Punya gue enggak deh."
Sunghoon akhirnya mengalihkan pandangannya dari laptop sejenak demi menyesap es teh yang katanya 'manis banget' itu. Dan ia tidak temukan fakta bahwa es tehnya semanis itu. Biasa saja menurut Sunghoon.
Sampai ia mengalihkan pandangannya ke arah Heeseung, dan akhirnya menemukan hal yang tidak biasa. Tatapan Heeseung misalnya.
"Bolong gak sih jidatnya kalau lo liatin terus, Hee?"
"Hah? Enggak, orang gua ngeliatin gerobak soto."
"Manis banget ya gerobak sotonya."
Tidak ada gunanya memang beralibi didepan Sunghoon, ia jelas yang paling mengerti hal ini, yang bahkan tidak disadari oleh objeknya itu sendiri. Jadi yang Heeseung lakukan hanyalah memasang senyum bodohnya lalu merebahkan kepalanya diatas tas laptop Sunghoon yang diletakan diatas meja kantin sembari masih menatap objek yang sedari tadi di pandanginya.
"Jujur gue kasian sama lo, tapi jatohnya creepy gak sih kalau lo liatin terus kayak gitu?"
"Lo liat dong Hoon– anjir dia ketawa! Aduh senyumnya tuh manis banget."
Tidak ada yang bisa Heeseung lakukan selain membenamkan kepalanya diatas tas laptop Sunghoon dan mengatakan 'manis banget' pada ciptaan tuhan yang sedang terduduk di salah satu meja kantin fakultas teknik bersama teman-temannya sambil bersenda gurau. Sunghoon juga tidak bisa berbuat banyak selain menggelengkan kepala dan mengasihaninya.
"Kenapa gak lo ajak kenalan aja sih?"
"Ya lo liat aja dong Hoon, anaknya se-cakep itu, se-famous itu. Masa mau sama yang bentukannya kayak gue?"
"Lo gak akan pernah tau kalo gak pernah coba."
Heeseung tidak membalas ucapan Sunghoon. Ia lebih memilih untuk kembali menatap wajah yang dihiasi senyum cerah itu.
Mencoba? Ini bukan kosa kata baru untuk Heeseung eksplorasi, pasalnya ia telah hampir puluhan kali sampai ketahap mencoba.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 DAYS ; heeki✔
Short StoryButuh 1 tahun untuk Heeseung mengenal Ni-ki, butuh 7 hari untuk membuat Heeseung jatuh cinta sedalam-dalamnya dan hanya butuh 1 malam untuk membuat Heeseung hancur sehancur-hancurnya. ⚠bxb, yaoi, angst, hurt/comfort [Lee Heeseung x Nishimura Riki] D...