06

584 98 15
                                    

Heeseung tidak menyangka jika yang dimaksud Ni-ki dengan besok adalah benar-benar hari esoknya, alias hari setelah selasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Heeseung tidak menyangka jika yang dimaksud Ni-ki dengan besok adalah benar-benar hari esoknya, alias hari setelah selasa. Hari rabu tepatnya. Heeseung baru melangkahkan kakinya di anak tangga terakhir lantai 2 dan Ni-ki sudah disana, tepat di depan pintu kosnya.

"Heeseung!"

Heeseung ingin sekali rasanya berterimakasih pada tuhan. Sekarang Heeseung tau rasanya hidup sebagai teman-teman Ni-ki yang diberikan senyum manis setiap harinya dan dapat mendengar alunan suaranya. Baru empat hari tapi rasanya seperti hari-hari di negara ini sedang dalam musim semi, tak peduli sepanas apa di luar sana. Senyum Heeseung belum ada lunturnya tiga hari ini.

Heeseung tidak tau seberapa friendly-nya sifat Ni-ki tapi sekarang ia memperlakukan Heeseung seakan teman lama. Dan Heeseung tidak pernah terbiasa dengan itu. Apalagi kewarasannya. 

Saat keluar dari kamar mandi Heeseung di suguhkan pemandangan Ni-ki yang sedang membaringkan tubuhnya di atas lantai kosannya. Memandang langit-langit yang tidak ada menarik-menariknya.

"Di kasur aja, Kie. Gue gelar dulu karpetnya."

"Lo setiap hari kupu-kupu?"

"Kupu-kupu apa?"

"Kuliah-pulang kuliah-pulang, Hee."

"Oh enggak kadang rapat juga sih, cuma minggu kemaren udah kelar aja, tinggal perintilan."

"Oh jadi kura-kura."

"Lambat?"

Ni-ki menggulingkan badannya keatas kasur sambil menertawai jawaban Heeseung. Heeseung dengan segala tingkahnya memang tidak pernah tidak menghibur Ni-ki. Yang ditertawai tidak banyak protes dan melanjutkan acara menggelar karpetnya. Sekarang mereka sama-sama menatap langit-langit kosan Heeseung yang tiba-tiba menjadi sebegitu menariknya untuk di tatap.

"Kok jadi lo sih yang di karpet."

"Ya masa gue juga di kasur?"

Ni-ki mengubah posisinya jadi menghadap Heeseung, "ya emang kenapa?"

Heeseung baru tau senyum Ni-ki bisa jadi menyebalkan dan manis dalam satu kali tarikkan.

Heeseung mengalihkan pandangan, "Nanti sempit."

"Oh hehe." puas melihat telinga merah Heeseung, Ni-ki kembali membaringkan tubuhnya menghadap langit-langit.

"Lo gak bosen apa?"

"Sekarang?"

"Bukan, jadi kura-kura."

"Emangnya gue selambat itu apa?"

Ni-ki tidak bisa tidak tertawa mendengar jawaban Heeseung, "kura kura tuh kuliah-rapat kuliah-rapat, masa lo gak tau sih?"

"Oh, baru denger."

"Lo emang gak pengen nongkrong-nongkrong gitu?"

"Enggak, emang apa bedanya minum kopi di kosan sama disana?"

7 DAYS ; heeki✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang